Nikmatnya es krim yang segar dan lembut seringkali dikhawatirkan terkait kandungan kalorinya. Seorang ahli gizi sebutkan syarat-syarat es krim yang sehat.
Setelah menyantap makanan utama yang nikmat, waktunya untuk menutup sesi makanan dengan dessert atau hidangan penutup yang manis. Salah satu dessert yang paling populer dan banyak dicari adalah es krim yang lembut, dingin, dan manis.
Tetapi konsumsi es krim seringkali mengkhawatirkan bagi mereka yang telah melakoni diet. Kadar kalori di dalam es krim yang cukup tinggi membuat sebagian orang juga merasa ketar-ketir ketika akan mengonsumsinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata ada beberapa hal yang dapat dinilai guna menentukan apakah es krim yang akan dinikmati cukup sehat atau tidak. Frances Largeman-Roth selaku ahli gizi terdaftar memiliki trik untuk memastikan sebuah es krim cukup sehat untuk dinikmati.
Baca juga: Penasaran dengan Cadaver, Dokter Ini Bikin Sesi Makan Khusus Jeroan
Berikut ini 5 syarat es krim yang sehat seperti dilansir Today (27/6):
![]() |
1. Bahan alami
Ketika akan membeli es krim, sebaiknya memerhatikan penjelasan pada kemasannya. Tak hanya tanggal kadaluarsa tetapi juga bahan-bahan yang digunakan di dalam es krim kemasan yang akan dikonsumsi.
Walaupun tak akan mengerti semua istilah dalam bahannya, tetapi pastikan untuk mengenali beberapa bahan utamanya. Apalagi penting untuk mengetahui penggunaan perisa pada beberapa varian rasa tertentu.
"Aku kalau membeli es krim pasti melihat bahan-bahan aslinya, seperti krim, susu, gula, vanila ekstrak, kuning telur, dan perisanya," ujar Largeman-Roth.
2. Sedikit tambahan gula
Pada pembuatan es krim tentu dibutuhkan gula atau pemanis lain sebagai penambah rasa. Walau bagaimanapun es krim termasuk camilan manis atau makanan penutup yang jika tidak manis akan dianggap kurang lengkap.
Tetapi kadar asupan pemanis yang masuk melalui es krim juga dapat dikenali. Pada bagian label bahan perhatikan baik-baik kadar atau jumlah gula yang digunakan dalam satu kali penyajiannya.
Untuk orang dewasa, batasan konsumsi gula perlu dikhawatirkan karena dapat berdampak pada risiko diabetes. American Heart Association sebagai pengamat penyakit jantung dan kardiovaskuler dunia membatasi asupan gula harian yang aman hanya 25 - 36 gram saja per hari.
Beberapa pengganti alternatifnya bisa disimak di halaman berikutnya.