Berbagai merek kopi lokal dan kedai kopi di berbagai daerah tergolong legendaris karena sudah berdiri puluhan, bahkan ratusan tahun lalu. Apa saja daftarnya dan keistimewaannya?
Kopi tak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Indonesia. Kopi punya sejarah panjang karena diperkenalkan oleh Belanda ke Tanah Air sejak tahun 1696.
Sejak saat itu kopi dibudidayakan dan bahkan jadi komoditas ekspor menguntungkan. Tak heran kalau jejak persebaran kopi di berbagai daerah Indonesia pun begitu kenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini tergambar dari masih berdirinya kedai-kedai kopi lokal selama puluhan dan bahkan ratusan tahun lalu. Tak ketinggalan, merek-merek biji kopi atau kopi bubuk yang juga ada sejak dulu.
Semua hal mengenai kopi lokal yang legendaris pun selalu menarik perhatian para pencinta kopi. Mereka penasaran dengan rasa ataupun sensasi menikmati kopi klasik penuh nostalgia.
Jika ke Solo, kamu bisa mampir ke Pasar Gede. Di sana ada Toko Podjok yang sudah eksis sejak tahun 1960an dan dikelola 3 generasi. Jauh sebelum coffee shop kekinian muncul, Toko Podjok sudah melayani para pencinta kopi.
![]() |
Toko Podjok berlokasi di sisi barat Pasar Gede, buka sejak pukul 8 pagi hingga setengah 4 sore. Menurut penuturan sang pengelola, Toko Podjok sebenarnya punya sejarah lebih panjang karena berawal dari dijajakan berkeliling oleh Liem A Mee sekitar tahun 1945.
Berawal dari itulah, kopi jualannya diminati. Nama produknya Kopi Angkring yang diolah dari biji kopi robusta pilihan tanpa campuran apapun. Selain bisa beli kopi bubuk, pelanggan juga bisa menikmati seduhan kopi segar di sini seharga Rp 6 ribu per cangkir.
Jalan-jalan ke Padang, kamu juga akan menemukan jejak warung kopi (warkop) legendaris. Bahkan ada yang tertua sejak 1932. Namanya Kopi Nan Yo yang berlokasi di Jalan Niaga Nomor 205.
Sampai saat ini gerainya masih dipadati pengunjung, dari kalangan anak muda sampai orang tua. Mereka ramai-ramai menikmati menu andalan berupa kopi susu panas atau dingin.
![]() |
Warkop Eng juga banyak dijadikan pilihan untuk tempat minum kopi dan makan enak di Padang. Warkop yang ada di Jalan Niaga ini sudah ada sejak 1992.
Kalau ke sini, kamu bisa menyeruput Kopi Susu Dingin (Rp 12.000) yang dibuat dengan kopi hitam tubruk dan susu kental manis. Semakin enak dengan pesan menu pendamping berupa bakmi goreng dan lontong kacang.
Tak hanya tempat minum kopi saja yang legendaris, tapi banyak merek kopi seduh lokal yang bertahan puluhan tahun. Kopi ini masih diproses tradisional sebelum dipasarkan.
Salah satunya Kopi Cap Keluarga yang ada di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Kopi ini dirintis sejak 1985 oleh keluarga Frans J Langi. Semua proses penggilingan dan pengemasan kopi masih menggunakan cara tradisional.
![]() |
Racikan kopi ini menggunakan biji kopi robusta dan arabika yang aromanya khas. Selain itu harganya cukup murah, kopi sachet 40 gram harganya hanya Rp 4.000 saja. Kopi ini pun sering dijadikan oleh-oleh khas Manado.
Lalu ada Kopi Cap Piala yang hadir sejak puluhan tahun lalu di Bogor. Kemasannya menggunakan kertas sampul warna cokelat dengan desain yang klasik.
Harga Kopi Cap Piala murah sekitar Rp 21 ribu sudah dapat 20 sachet kopi dengan gula. Pastinya enak diseduh dan dinikmati hangat-hangat.
Selain informasi di atas, kamu dapat menyimak soal kopi lokal legendaris populer lainnya dalam ulasan detikfood pekan ini. DI SINI informasi lengkapnya.
(adr/odi)