Pria Ini Terpaksa Makan di Pinggir Jalan, Alasannya Bikin Iba!

Bekerja sebagai pengemudi, seorang pria mendapat perlakuan tak layak. Ia sampai dilaporkan netizen makan di pinggir jalan karena suatu alasan.

Sesama manusia hendaknya tetap menghormati satu sama lain tanpa pandang bulu. Apapun pekerjanya, semua manusia berhak mendapat perlakuan yang sepantasnya.

Tetapi seringkali banyak orang lupa caranya memanusiakan manusia, sehingga ada saja aturan aneh yang menyulitkan orang lain. Seperti kisah seorang pekerja yang harus rela makan di pinggir jalan.

Netizen bernama Anna melaporkan kepada Stomp (3/6) setelah melihat seorang pria duduk di bawah pintu bagasi mobil. Saat itu cuacanya hujan lebat sementara pria yang berada di bagian belakang mobil tampak asyik makan.

Lokasi seharusnya pekerja tersebut memarkirkan kendaraan. Foto: Stomp

Anna melaporkan insiden ini terjadi ketika ia tengah berada di Block 106A, Canberra Road, Sembawang HDB, Singapura. Ia merasa terenyuh ketika melihat seorang pria harus makan beralaskan kardus setengah basah dengan atas pintu bagasi mobil yang terbuka.

"Aku mendekatinya dan bertanya kenapa ia harus makan dengan cara seperti itu. Ia menjawab dirinya takut dengan kamera pengawas yang diletakkan di setiap sudut," ujar Anna.

Rupanya maksud dari pekerja tersebut adalah pengawasan yang ketat dari atasannya ketika dirinya tertangkap sedang makan dan istirahat sebentar. Bahkan pria itu sampai tak berani parkir di depan gedung dan memilih bergeser hingga jauh.

Kondisi yang sedang hujan membuat Anna juga memikirkan makanan yang mungkin tercampur dengan air hujan. Tetapi pria itu mengatakan tak punya pilihan lain daripada mencemari mobilnya dengan aroma makanannya.

Pria ini memilih menjauh agar tak tampak kamera pengawas. Foto: Stomp

"Ini benar-benar sangat tidak manusiawi saat aku menemuinya. Ditambah saat itu benar-benar hujan," lanjut Anna.

Dalam foto yang dilampirkan sebagai buktinya, terlihat juga pekerja itu yang makan hanya beralaskan kertas nasi. Ia makan dengan tangan dan duduk seadanya.

Tangga yang digunakan untuk bekerja juga tetap disiapkan di sisi mobilnya. Alasannya agar sewaktu-waktu bantuannya dibutuhkan ia bisa bergerak dengan cepat.

"Kejadian tersebut benar-benar hal yang harus mendapatkan perhatian di Singapura, aku sangat sedih melihatnya," tutup Anna yang merasa sedih atas perlakuan terhadap pekerja tersebut.