Gegara bawa plastik berisi ayam goreng dan makanan lainnya, penumpang ini diteriaki dan dimaki oleh supir bus. Karena bisa mengotori bus dan aromanya mengganggu.
Bagi yang sering menggunakan transportasi umum pasti sudah familiar dengan beberapa aturan yang ada di sana. Beberapa transportasi umum melarang setiap penumpang untuk makan dan minum selama di dalam angkutan umum.
Tujuannya agar bagian bus hingga kereta tidak kotor dengan sisa makanan atau tumpahan minuman. Sementara beberapa transportasi umum lainnya dengan tegas melarang setiap penumpang membawa makanan dan minuman apapun ke dalam transportasi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini lah yang dialami seorang wanita asal Singapura ketika sedang naik bus nomor 293 jurusan Tampines Avenue. Dilansir dari Stomp (24/05), penumpang wanita ini membawa plastik berisi kotak makanan dengan ayam goreng di dalamnya.
![]() |
Menurut supir bus SBS Transit, penumpang tidak boleh membawa makanan ke dalam bus.
"Saat itu saya membawa kotak berisi ayam goreng dengan plastik, tapi pihak supir melarang saya untuk naik bus kecuali saya menyimpan makanan itu di dalam tas," ungkap wanita tersebut.
Meski dia cukup sering naik bus jurusan yang sama tapi ini pertama kalinya dia dilarang membawa makanan ke dalam bus. Padahal dia tidak berniat menyantap ayam goreng itu di dalam bus.
"Saya memang tidak tahu kalau sekarang kita tidak bisa bawa makanan yang dibungkus ke dalam bus lagi," sambung penumpang yang identitasnya tak disebutkan ini.
Parahnya lagi selain dilarang masuk bus, penumpang itu dan beberapa penumpang lainnya yang membawa makanan juga ikut diteriaki dan dimaki oleh supir bus tersebut.
![]() |
"Supir bus itu terus berteriak kepada kami dan memaki kami serta menyuruh kami untuk turun, katanya dia tak tahan dengan bau makanan yang kami bawa," ungkap penumpang lain.
Tentunya kejadian ini membuat banyak penumpang bus kecewa. Apalagi kebanyakan dari mereka sengaja membeli makanan sebelum pulang ke rumah agar tidak perlu masak atau memesan makanan via aplikasi online yang harganya lebih mahal.
"Padahal kami bungkus makanan itu buat makan bareng keluarga di rumah. Kita kan tidak bisa pesan makanan di aplikasi terus," kritik penumpang wanita tersebut.
Karena kejadian ini akhirnya beberapa penumpang menuliskan komplain mereka ke pihak pengelola SBS Transit, serta menanyakan apakah ada larangan membawa makanan yang dibungkus ke dalam bus.
Dalam tanggapan email dari pihak SBS, mereka meminta maaf karena kejadian tak mengenakan ini. Mereka kini tengah melakukan penyelidikan untuk meneliti masalah tersebut serta meminta klarifikasi dari supir bus yang bertugas.
"Kami juga ingin menambahkan bahwa meskipun tidak ada persyaratan untuk memastikan bahwa ayam goreng harus disegel ketika masuk bus, kami tetap mendorong penumpang agar melakukan hal tersebut demi mengurangi aroma makanan di dalam bus demi kenyamanan penumpang lainnya," pungkas pihak SBS.
(sob/odi)