Salt Bae dikenal punya banyak bisnis restoran di dunia, salah satunya di New York. Sayang sekali, perlahan-lahan, bisnis restoran itu mulai gulung tikar dikarenakan alasan ini!
Nusret Gokce merupakan chef selebriti asal Turki yang terkenal karena gaya khasnya saat menaburkan garam ke daging steak.
Dalam beberapa tahun terakhir, pria asal Turki itu juga menjalankan sejumlah bisnis kuliner berupa steakhouse hingga restoran burger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabang restorannya telah tersebar di beberapa negara, mulai dari Istanbul, Abu Dhabi, Dubai, Doha, Mykonos, London, Beverly Hills, Las Vegas, sampai New York.
Sayangnya, tidak semua cabang punya alur bisnis yang bagus. Meskipun Salt Bae populer, tetapi hal tersebut tidak menjamin kelangsungan bisnisnya.
Terutama pada cabang restoran di kota New York yang sedang di ambang kesulitan. Setelah restoran burger Salt Bae tutup pada bulan Juni 2023, kini restoran steaknya ikut gulung tikar.
Menurut laporan Eater NY, restoran Steak Nusr-Et Salt Bae di New York telah tutup karena alasan perusahaannya mengalihkan fokus ke pasar internasional.
Menurut juru bicara grup restoran Nusr-Et, mereka memang mencoba menjalankan bisnis pada beberapa pasar. Sebagian berhasil, tetapi ada juga yang tidak.
Restoran Salt Bae yang berada d New York, Amerika Serikat ini bisa dibilang menjadi salah satu yang kurang berhasil.
![]() |
Salt Bae membuka restoran steaknya di pusat kota New York pada tahun 2022 silam. Meskipun ulasan tentang restoran tersebut tidak terlalu bagus, tetapi Salt Bae punya reputasi cukup untuk membuat bisnisnya menarik perhatian, lapor robbreport.com (21/05).
Nusr-Et Steakhouse mungkin diterima oleh masyarakat, tetapi tidak cukup baik untuk bertahan di kota yang memiliki banyak opsi restoran steak jauh lebih baik.
Namun, kabar penutupan restoran steak Salt Bae seharusnya tidak begitu mengejutkan. Mengingat, ia juga sebelumnya menutup restoran burger di New York.
Sejak membawa bakat kulinernya ke New York sekitar enam tahun lalu, Salt Bae dan grup restorannya telah mengalami banyak tantangan hukum.
Pada tahun 2019, Eater mencatat, bisnis restoran ini perlu menghadapi gugatan mantan pelayan yang mengaku tidak menerima tip kerja. Gugatan ganti rugi uang yang diajukan tidak sedikit, karena mencapai nilai Rp 3,3 miliar.
![]() |
Tahun 2021, karyawan lainnya juga mengajukan gugatan terkait upah lembur di restorannya yang berlokasi di New York dan Miami.
Restorannya juga banyak diprotes karena pelayanan kasar hingga harga menu-menu makanan yang terbilang sangat mahal. Misalnya steak tomahawk berlapis emas yang dibanderol dengan harga Rp 7,6 juta.
Meskipun chef asal Turki itu tidak lagi memiliki popularitas di New York, tetapi bisnis restorannya masih tersebar setidaknya di 30 lokasi di dunia.
Menurut Eater, tanpa adanya cabang di New York, Salt Bae tetap bisa mendapat keuntungan karena Amerika Serikat merupakan pasar terbesar kedua bagi grup tersebut.
Jaringan bisnis restoran Salt Bae dilaporkan punya keuntungan yang tidak main-main. Mengutip London News (10/08/23), keuntungan restorannya di cabang London saja bisa mencapai Rp 4,1 miliar dalam waktu empat bulan.
(aqr/adr)