Kekacauan terjadi pada beberapa turis yang berniat untuk liburan dan bersenang-senang. Beberapa turis ini berujung menjadi korban keracunan makanan.
Pergi berlibur seharusnya menjadi momen yang menyenangkan untuk para turis dan wisatawan. Menikmati pemandangan yang baru, suasana yang baru, hingga makanan-makanan yang tak pernah ditemui sebelumnya.
Banyak turis dan wisatawan yang juga seringkali memanfaatkan waktu liburan sebagai ajang untuk kulineran. Tetapi para turis wajib berhati-hati jika baru saja datang ke suatu tempat yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan yang tak cocok atau pencernaan yang belum terbiasa dapat berdampak buruk. Tak heran jika banyak kasus keracunan makanan yang akhirnya terjadi pada wisatawan.
Baca juga: Ini Perbedaan Magic Coffee yang Lagi Hits dengan Cappuccino
Berikut ini 5 kasus keracunan makanan yang menimpa turis:
![]() |
1. Keracunan ulat sagu
Seorang TikToker Singapura sengaja plesiran ke Thailand untuk mencicip serangga yang terkenal di sana. Seperti yang banyak diketahui bahwa sajian serangga menjadi salah satu jajanan kaki lima yang ramai dicari di Thailand.
Konsumsinya membuat banyak orang penasaran, terutama para turis. Menantang nyalinya sendiri, ada TikToker asal Singapura yang memberanikan diri untuk menelan belalang dan ulat sagu setibanya di Thailand.
Ia menyebut rasa ulat sagunya begitu juicy dan lembut sementara belalang gorengnya sangat renyah. Tetapi tepat setelah melahap habis jajanan serangga kaki limanya, Nicole berujung dilarikan ke UGD atas diagnosa keracunan makanan.
2. Bule diare jajan di Indonesia
Bagi turis asal Eropa, Indonesia terutama Bali, menjadi salah satu destinasi wisata yang paling menarik. Di sini mereka tidak hanya dapat menikmati pemandangan tetapi juga hidangan yang jauh berbeda dari makanan di negaranya.
Mulai dari rasa pedas sampai berbagai cara pengolahan yang tak pernah mereka temukan. Tetapi bagi sebagian turis, hidangan di Indonesia menjadi musuh utama bagi pencernaan mereka.
Seperti TikToker @tomfromtx asal Texas, Amerika Serikat yang berujung mulas usai makan pepes kaki lima. Ia membenarkan gejala itu terjadi setelah habis melahap pepes tuna di Bali.
Kasus turis keracunan makanan lainnya ada di halaman selanjutnya.
3. Muntaber usai makan roti prata
Di Singapura banyak penjual makanan yang berasal dari migran asal India. Biasanya di kedai-kedai seperti ini menu-menu khas India dengan racikan rempahnya yang otentik disajikan dan dapat dipesan sesuai selera.
Hidangan makanan mereka ternyata menggerakkan hati pelanggannya untuk memesan roti prata. Kedua pelanggan ini sebelumnya belum pernah makan makanan di kedai tersebut.
Baru mencicipi sedikit bagian saja, ada gejala tak nyaman yang dialami salah satu pelanggan. Ia merasa begitu mual hingga menyebabkan muntaber yang berat.
4. Turis Thailand diare makan udang
![]() |
Dancing shrimp atau hidangan berupa udang segar yang masih menari-menari di dalam racikan bumbunya menjadi daya tarik kuliner Thailand. Banyak pasar malam yang dipenuhi oleh para pedagang dancing shrimp ini.
Sehingga para turis dan wisatawan juga berbondong-bondong untuk mencicipi menu yang viral tersebut. Beberapa turis asal Singapura menjadi salah satu yang datang jauh-jauh ke Thailand demi mencicipi dancing shrimp.
Nahas, setelah menyantap udang hidup itu mereka berujung keracunan makanan. Selama enam jam lamanya, mereka diare hebat tanpa henti.
5. Rombongan sekolah keracunan
Mengadakan kunjungan, sekolah ini tentu ingin acaranya berjalan lancar. Baik murid dan guru seharusnya menikmati acara itu dengan bahagia.
Lokasi yang dituju untuk kunjungan hari itu adalah sebuah restoran seafood di kawasan Taoyuan, Taipei. Mereka memesan banyak makanan untuk mencicipi rasanya seafood segar yang dihidangkan oleh restoran yang mereka kunjungi.
Sayangnya tepat setelah makan banyak ikan dan hidangan lain, sebanyak hampir 50 orang murid dan guru dilarikan ke rumah sakit. Mereka didiagnosa mengalami keracunan makanan yang hebat sehingga membutuhkan pertolongan medis..
Simak Video "Video: Kepala BGN Setop SPPG di Bogor Buntut Kasus Keracunan Massal MBG"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)