Sebuah restoran ayam goreng membuat masyarakat marah karena komentar bernada rasis. Alhasil, restoran tersebut diboikot masyarakat! Begini kronologinya!
Banyaknya ras dan budaya di dunia mengharuskan kita untuk hidup toleransi. Jangan sampai ada tindakan rasial yang bisa menyinggung ras atau suku tertentu.
Seperti yang terjadi di sebuah restoran ayam goreng di Malaysia. Restoran tersebut viral kena geruduk masyarakat lantaran adminnya berkomentar dengan nada rasis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar rasis tersebut dibagikan lewat akun Facebook resmi milik restoran. Seorang pengguna X @lady_bugg11 membagikan tangkapan layar komentar tersebut di unggahannya.
![]() |
Berawal ketika seorang netizen menyebutkan bahwa harga ayam goreng di restoran tersebut lebih mahal dibandingkan KFC, seperti yang dikutip dari World of Buzz (07/05/24).
Kemudian, admin restoran tersebut menjawab, "Pak, apa anda hanya melihat menu ala carte atau semuanya? anda harus lihat semua menu, baru setelah itu anda tahu apakah itu mahal atau masuk akal?,".
"Tipe C (mengacu pada orang China) saat ini memainkan segala macam sentimen buruk terhadap restoran. Jangan mudah tertipu selama kita belum mencoba makanan mereka sendiri," tulisnya lebih lanjut.
Komentar tersebut viral dan membuat golongan tertentu tersinggung, sehingga di situs review Google banyak yang memberikan komentar buruk. Pemilik restoran yakin bahwa ini akibat komentar adminnya.
![]() |
Namun, kini komentar bernada rasis tersebut telah dihapus. Pemilik restoran mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak bermaksud bersikap rasial.
"Pantas saja banyak ulasan bintang 1 di Google dari orang China, saya tidak tahu apakah mereka makan makanannya atau hanya sekadar memberi ulasan buruk," ujar pemilik restoran di Facebooknya.
Lebih lanjut, pemilik restoran juga mengungkap bahwa ada akun palsu yang menggunakan nama Melayu untuk bersatu memberikan ulasan buruk juga. Sejak saat itu, banyak masyarakat Malaysia menyerukan untuk memboikot restoran tersebut.
"Kami meminta maaf dan mengakui bahwa itu adalah kesalahan yang tidak disengaja. Mungkin terlalu banyak komentar yang mengandung unsur menjatuhkan kami, sehingga mengganggu fokus admin kami," tutur pemilik restoran.
"Jadi, kami pada akhirnya memutuskan untuk tidak menanggapi masalah apa pun setelah ini untuk menghindari kesalahan serupa lagi," tutupnya.
(raf/odi)