5 Peralatan Dapur Usang Ini Sebaiknya Dibuang, Apa Saja?

5 Peralatan Dapur Usang Ini Sebaiknya Dibuang, Apa Saja?

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 09 Mei 2024 10:03 WIB
Alat dapur yang tak layak pakai lagi
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Beberapa peralatan dapur sebaiknya tak digunakan lagi kalau sudah mulai usang. Jika dipakai justru bisa menimbulkan masalah. Berikut daftarnya!

Beragam perlatan dapur digunakan dalam kegiatan masak sehari-hari. Bahan yang digunakan ada berupa stainless, logam, silicon, hingga kayu.

Peralatan dapur ini bisa digunakan untuk memudahkan proses memasak di dapur. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada peralatan dapur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Mashed (4/5), peralatan dapur sebaiknya tak digunakan lagi kalau sudah usang. Di antaranya seperti wajan antilengket yang terkelupas hingga spons cuci piring.

Berikut 5 peralatan dapur yang sebaiknya tak digunakan lagi:

1. Wajan Antilengket Tergores

Alat dapur yang tak layak pakai lagiAlat dapur yang tak layak pakai lagi Foto: Getty Images/iStockphoto

Wajan antilengket memiliki lapisan agar dapat memasak dengan mudah tanpa minyak atau butter. Lapisan itu berasal dari senyawa bernama polytetrafluoroethylene (PTFE).

ADVERTISEMENT

Proses memasak akan tetap baik jika wajan yang digunakan tak memiliki goresan. Sebaiknya, jangan gunakan lagi kalau wajan yang kamu miliki itu sudah tergores permukaannya. Karena, bisa menciptakan celah-celah kecil tempat bakteri berkembang baik.

Celah tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit bawaan berkembang makanan. Selain itu, goresan ini dapat mengganggu integritas lapisan anti lengket, sehingga menyebabkan makanan gosong dan terlepasnya bahan kimia berbahaya.

2. Spons Cuci Piring Usang

Alat dapur yang tak layak pakai lagiAlat dapur yang tak layak pakai lagi Foto: Getty Images/iStockphoto

Spons cuci piring digunakan untuk membersihkan permukaan alat makan yang kotor. Penting mengganti spons cuci piring secara berkala agar peralatan makan tetap higienis.

Karena, spons yang tak diganti ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Lingkungan spons yang lembab ini bisa menjadikannya tempat yang sempurna bagi bakteri, seperti E. coli dan Salmonella.

Cara terbaik adalah mengganti spons seminggu sekali untuk memastikan kebersihan dapur yang optimal. Alternatifnya, pertimbangkan untuk beralih ke kain lap atau scrubber yang dapat digunakan kembali, yang lebih mudah dibersihkan dan tidak rentan terhadap pertumbuhan bakteri.

3. Cangkir Retak

Cangkir digunakan untuk menikmati minuman yang hangat. Jika terlalu sering menggunakannya memang bisa menyebabkan retakan kecil. Namun, sebaiknya jangan digunakan lagi kalau memang cangkir sudah retak.

Barang pecah belah yang terkelupas menimbulkan tepian yang berigi. Ini bisa menjadi tempat bakteri bersembunyi, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi selama persiapan dan penyajian makanan.

4. Bumbu yang Terlalu Lama

Bumbu kering kerap disimpan dalam waktu yang lama. Meski tetap bisa dipakai untuk membui makanan, sebaiknya buang saja dan menggantinya yang baru.

Jika sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan, bumbu itu bisa menjadi tak enak rasanya dan aromanya hilang. Apalagi jika kelembapan masuk ke dalam stoples, bisa menyebabkan bumbu bubuk menjadi keras atau menggumpal.

5. Alat Masak Plastik

Alat dapur yang tak layak pakai lagiAlat dapur yang tak layak pakai lagi Foto: Getty Images/iStockphoto

Alat memasak bisa terbuat dari beragam bahan. Biasanya terbuat dari kayu, alumunium, silikon, hingga plastik. Namun, sebaiknya hindari pemakaian alat memasak plastik.

Saat peralatan masak plastik terkena suhu di atas 70 derajat Celcius maka racun yang disebut oligomer bisa mudah berpindah ke dalam makanan yang dimasak. Konsumsi oligomer tersebut telah dikaitkan dengan masalah hati dan tiroid, serta peningkatan risiko kanker.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Hide Ads