5 Garam Termahal di Dunia, Harganya Capai Rp 2,4 Juta!

Diah Afrilian - detikFood

Rabu, 17 Apr 2024 12:30 WIB

5 Garam Termahal di Dunia, Harganya Capai Rp 2,4 Juta! — Foto: Chef's Pencil

Jakarta -

Punya keistimewaan lebih dari sekadar rasa asinnya, ada beberapa garam yang dijual dengan harga tinggi. Per 100 gramnya dibanderol hingga Rp 2,4 juta.

Pentingnya garam dalam kehidupan manusia sampai dikutip dalam sebuah frasa. 'Bagai sayur tanpa garam' memaknai kehadiran garam sebagai pelengkap dalam segala aspek kehidupan manusia.

Ternyata beberapa jenis garam memiliki keistimewaan yang luar biasa. Tak hanya rasa asinnya yang dicari, tapi ada beberapa jenis garam yang konon memiliki komponen spesial di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu tempat garam tersebut dipanen juga mempengaruhi harga jualnya. Semakin sulit sebuah garam dengan karakteristik yang semakin unik, maka harganya juga semakin tinggi.

Berikut ini 5 garam termahal di dunia menurut Chef's Pencil:

Garam ini melalui proses pemasakan 9 kali sehingga harganya dibanderol tinggi. Foto: Chef's Pencil

1. Amethyst Bamboo 9x Korean Sea Salt

Garam asal Korea Selatan ini memiliki harga yang mahal karena prosesnya yang berbeda daripada pembuatan garam biasa. Garam dengan butir yang kasar dan berwarna abu-abu ini membutuhkan bambu untuk proses masaknya.

Garam yang sudah dipanen akan dimasukkan ke dalam bambu dan ditutup dengan lilin berwarna kuning untuk dipanggang. Oven tradisional yang pembakarannya berasal dari kayu pinus akan dipanaskan hingga 800 derajat Celcius untuk memanggang garam ini.

Proses pemanggangannya bahkan diulang sebanyak 9 kali. Tujuannya guna mendapatkan garam yang telah berubah warna menjadi pink. Garam ini dijual seharga Rp 2,4 juta per 100 gram.

2. Korean Oyster Bamboo

Garam asal Korea Selatan lainnya ada yang memiliki warna keruh tetapi berkualitas tinggi. Korean Oyster Bamboo berwarna abu keunguan karena melalui proses pemeraman.

Setelah garam dipanen, garam diperam selama 45 hari di dalam bambu khusus yang telah disiapkan. Konon rasa asinnya berbeda dengan garam yang lain akibat proses pemeraman yang dilalui.

Kualitas garam ini dijaga dengan cara produksinya hanya dilakukan di Korea Selatan saja. Untuk harga jual garam yang satu ini dibanderol Rp 1,3 juta per 100 gram.

Garam termahal lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Hana Flake Japanese Sea Salt

Ada jenis garam spesial yang begitu dibanggakan orang Jepang. Garam bernama Hana Flake ini memiliki bentuk yang mirip seperti piramid yang dipipihkan.

Warnanya bening dan berkilau ketika terkena cahaya matahari, mirip seperti bulir salju. Untuk mendapatkan garam ini harus merogoh kocek hingga Rp 809.000 per 100 gram.

Tetapi garam yang satu ini jarang dibuat untuk memasak. Bagi orang Jepang garam ini hanya dimanfaatkan untuk membuat salad dan perasa saat mengukus sayuran.

4. Kamebishi Soy Salt

Inovasi soy sauce dalam bentuk kristal ini diproduksi langsung di Jepang. Foto: Chef's Pencil

Jika kebanyakan garam yang istimewa telah dibuat sejak ratusan tahun silam, berbeda dengan jenis yang satu ini. Kamebishi Soy Salt merupakan salah satu inovasi yang dibuat oleh produsen garam asal Jepang.

Dapat dikatakan soy salt mirip seperti kecap asin tetapi dalam bentuk kristal. Bagi mereka yang pernah mencobanya rasa garam ini disebut mirip seperti rumput lain tetapi dengan sentuhan umami yang kuat ketika digigit.

Garam ini biasa ditambahkan untuk memasak ikan, sayur, hingga telur ayam. Kamebishi Soy Salt dijual dengan harga Rp 728.000 per 100 gram kemasannya.

5. Saffron Salt

Selain negara-negara di Asia, di Eropa juga ada Italia yang populer dengan hidangannya yang memiliki ciri khas rasa tertentu. Orang Italia paling senang membuat hidangannya kaya rasa dengan berbagai bahan alami.

Alasan itu yang juga membuat sebuah produsen garam di sana menghadirkan Saffron Salt atau garam dari ekstrak bunga saffron. Garam ini diproduksi dari bunga saffron yang dipanen secara manual oleh tangan-tangan pekerjanya.

Harga jual garam ini mencapai Rp 712.000 per 100 gram. Tetapi harganya mahal bukan dimaksudkan untuk keuntungan perusahaan, melainkan menghargai para petani yang memetik dan memilah langsung kualitas bunga saffron yang akan digunakan.