5 Tanda 'Red Flag' Bakery Kurang Bagus dari Pastry Chef Ternama

5 Tanda 'Red Flag' Bakery Kurang Bagus dari Pastry Chef Ternama

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Minggu, 14 Apr 2024 07:00 WIB
cara yang tepat menikmati croissant menurut pakar etiket makan
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Kini banyak bakery bermunculan, tapi tidak semuanya menawarkan pastry dan cake berkualitas. Pastry chef top ini pun membeberkan tanda 'red flag' dari sebuah bakery.

Pencinta roti, pastry, dan cake pastinya senang berkeliling dari satu bakery ke bakery lain. Mereka mendapati ada bakery yang berkualitas dengan menu enak, tapi ada juga yang zonk!

Bakery ini biasanya memiliki menu yang tidak enak, bahkan tampilannya saja sudah tidak meyakinkan. Untuk terhindar dari bakery tidak berkualitas seperti ini, pastry chef dari restoran berbintang Michelin, Camari Mick mengungkap cirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri tersebut berupa 'red flag' yang dapat menjadi peringatan keras untuk para pencinta bakery. Mengutip Business Insider (3/4/2024), inilah 5 tanda 'red flag' yang menunjukkan sebuah bakery berkualitas kurang bagus:

1. Bakery tidak bisa mengerjakan teknik dasar

Hal pertama yang dilakukan Mick saat berkunjung ke bakery high-end adalah mempelajari teknik dasarnya. Jika dia melihat croissant, dia akan memilih yang polos untuk memperhatikan laminasinya.

ADVERTISEMENT

Bakery berkualitas akan membuat croissant dengan laminasi dan lapisan yang sempurna. Jika laminasi itu terlihat tebal, kecil, atau tidak seragam, maka besar kemungkinan bakery tersebut kurang bagus. Lalu jika croissant terlihat sempurna buatan mesin, maka berarti ada yang tidak beres di dapur bakery tersebut.

Perhatikan juga warnanya. Kalau warna croissant terlalu cokelat terang di bagian luar, kemungkinan rasa di dalamnya kurang enak.

2. Waspadai menu yang dibungkus

Roti baguetteFoto: Getty Images/LOVE_LIFE

Mick berujar bakery high-end seharusnya hanya menjual roti dan pastry segar. Jika bisa disentuh, maka roti yang bagus seharusnya tidak terlalu keras.

Jika kamu tak bisa menyentuhnya, perhatikan ciri fisik roti. Jika roti terlihat baru dikeluarkan dari oven dengan tampilan menggugah, maka roti ini layak dibeli.

Namun jika roti dibungkus dengan plastik atau kertas, besar kemungkinan roti itu dibungkus dalam keadaan hangat dan tidak enak. Mick bilang roti segar membutuhkan ruang untuk bernapas. Membungkusnya saat hangat akan membuat roti mungkin basah.

3. Pastry terlihat tidak sama seperti di foto

Sebelum ke bakery, Mick kerap melihat akun Instagram bakery tersebut untuk melihat tampilan menu yang ditawarkan. Jika menu di sana terlihat sama dengan yang di foto, maka besar kemungkinan kualitasnya konsisten dan rasanya enak.

Namun jika berbeda, maka dia biasanya tidak jadi memesannya. Sebab ini menunjukkan ketidakkonsistenan pihak bakery.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. Tidak ada menu yang harus dipesan lebih dulu

Nyamm! Di Bakery Jadul Ini Ada Aneka Pastry Tradisional EropaFoto: onlyinyourstate.com

Bakery yang berkualitas ditandai dari proses pembuatan menunya. Jika tidak ada menu yang harus dipesan lebih dulu, maka berarti kualitasnya mencurigakan.

Menurut Mick, pastry chef profesional pasti paham kalau beberapa jenis pastry harus dibuat segar sehingga butuh dipesan lebih dulu sebelum dibuatkan. Contohnya pastry renyah dengan isian krim basah akan lembek jika sudah lebih dari 10 menit.

5. Bakery kotor

Ciri 'red flag' selanjutnya dari bakery adalah area displaynya kotor. Jika bagian depannya saja sudah kotor, maka bagian dapurnya bisa jadi lebih jorok.

Kalau Mick punya tips sederhana dalam mengenali bakery bersih atau tidak. "Saya sangat percaya jika kamar mandi mereka kotor, maka dapur mereka juga berantakan," ujarnya.

(adr/odi)

Hide Ads