Berawal dari rasa kesal karena kue kering untuk Lebaran hancur semua karena dikirim via jasa pengiriman. Netizen ini justru jadi bulan-bulanan di media sosial.
Jelang hari raya Lebaran banyak orang yang mengandalkan jasa pengiriman hingga kurir instan untuk mengirimkan hampers, bingkisan, makanan sampai aneka kue kering untuk kerabat dan keluarga. Tak heran paket-paket makanan dan minuman terus menumpuk jelang Lebaran.
Baru-baru ini ada pengguna X (Twitter), yang komplain dan mencurahkan amarahnya ke jasa pengiriman ternama yaitu JNE. Lewat akun pribadinya, @igtjsn menceritakan kekecewaannya karena paket berisi kue kering dari sang ibu yang dikirim via JNE, hancur dan remuk di dalam perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sumpah demi Allah gue kecewa banget sama JNE. Mama ngirimin aku nastar dari Medan ke Jogja karena aku gak bisa pulang Lebaran tahun ini, karena ekonomi keluarga lagi gak baik-baik aja. Jadinya kita gakpunya uang untuk beli tiket pesawatku," curhat @igtjsn.
![]() |
Ia menjelaskan bahwa sang ibu mengirimkan kue kering dan nastar via JNE, dan sudah menjelaskan bahwa paket tersebut berisi makanan. Sayangnya, ketika sampai ke Jogja, semua kue kering kiriman sang ibu sudah dalam posisi hancur dan remuk.
Curhatan ini viral di X dan mendapatkan komentar yang beragam dari netizen. Namun yang tak terduga adalah sebenarnya paket berupa kue kering seperti nastar dan sebagainya, tidak boleh dikirim saat peak season atau jelang hari raya Lebaran.
Dikutip dari JNE Express (08/04), pihak JNE sendiri memiliki beberapa peraturan paket atau kiriman yang dilarang dikirim mendekati Lebaran.
Ada tiga jenis paket yang dilarang yaitu paket berisi kue kering dari nastar, putri salju dan sejenisnya. Lalu cairan seperti minuman kaleng dan sirup yang mudah bocor, serta parcel atau hampers berisi snack, buah yang mudah rusak.
![]() |
Dari sana banyak netizen X yang mengkritik @igtjsn karena sudah marah-marah tanpa mengecek peraturan JNE lebih dulu.
"Lucu sih. Yang masalah kue, harusnya hal begitu bisa di nalar. Namanya kue kering dan dikirim sejauh itu dengan ekspedisi, mana mungkin gak ada kerusakan di jalan? Paket yang mau diantar dan dijemput gak satu doang. Kecuali dia kirim kue lewat titipan orang yang mau ke kotanya, baru deh aman tuh kue," kritik @kiw**.
"Nastar, jangankan antar pulau. Jarak antara toples ke mulut aja bisa remuk dan hancur sebelum sampai mulut," sindir @mixx**.
"Udah berapa kali gue baca kalau orang Indonesia itu mengedepankan emosi daripada klarifikasi dan ternyata emang bener. Marah-marah nomor satu, pas dikasih fakta langsung playing victim," tulis @pr**.
"Ya, saya paham perasaan kakaknya. Sedih kecewa karena kue buatan mamanya hancur. Tapi gimana ya, namanya kue ringkih mudah hancur begitu. Mungkin aman kalau setiap nastarnya di bubble persatu, bukan toplessnya yang di bubble. Aku beli wafer penyok kalengnya dan isinya hancur, jadi aku makan pake sendok," curhat @nis**.
Karena sindiran dan kritikan ini, pemilik akun @igtjsn memutuskan untuk menonaktifkan akunnya.
(sob/odi)