Saat berbuka puasa, banyak masyarakat yang memilih teh manis untuk menyegarkan tenggorokan. Wajar saja, sebab umat muslim telah berpuasa selama lebih dari 12 jam, yang mana membuat tenggorokan terasa kering dan haus.
Pilihannya ada dua, yakni mengkonsumsi teh manis hangat atau es teh manis saat berbuka. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan meminum segelas air putih dan mengkonsumsi takjil.
Meski begitu, sebagian orang lebih memilih tidak mengkonsumsi teh manis saat berbuka puasa. Lantas, apakah aman meminum teh manis saat berbuka puasa? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Aman Minum Teh Manis saat Buka Puasa?
Di kalangan masyarakat, minum teh manis saat berbuka puasa menjadi suatu kebiasaan. Sebagian dari mereka menganggap kurang 'afdol' kalau buka puasa tanpa segelas teh manis hangat atau es teh manis.
Tapi ternyata, minum teh manis saat berbuka puasa justru tidak dianjurkan. Dilansir situs Dearborn, soalnya teh mengandung kafein yang cukup tinggi. Hal ini dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu:
1. Meningkatkan Asam Lambung
Bagi penderita asam lambung atau maag, sebaiknya hindari minum teh manis saat berbuka puasa. Sebab, kafein pada teh dapat meningkatkan sekresi asam lambung hingga melebihi batas yang diperbolehkan.
Apalagi saat puasa, perut tidak diisi sama sekali selama berjam-jam. Ketika berbuka puasa langsung diisi dengan teh, hal ini dapat memicu asam lambung naik dan menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti sendawa dan rasa terbakar di dada.
2. Sulit Tidur di Malam Hari
Kafein yang terdapat dalam teh ternyata juga memberikan efek samping lainnya, yakni sulit tidur di malam hari. Sejumlah peneliti menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin.
Sedikit informasi, melatonin adalah hormon yang diproduksi secara alami untuk membantu tubuh agar bisa tertidur. Kalau hormon ini terganggu, maka seseorang jadi sulit tidur dan akhirnya punya jam tidur yang buruk.
Apalagi selama puasa, umat muslim wajib melaksanakan sahur sebelum adzan Subuh. Alhasil, jam tidur semakin kacau karena mengalami susah tidur di malam hari.
3. Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Alasan lain mengapa teh tidak dianjurkan diminum saat buka puasa adalah dapat mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Perlu diketahui, teh mengandung senyawa tanin dan asam oksalat, yang mana dapat mempengaruhi tubuh dalam menyerap zat besi.
Kedua senyawa itu juga dapat mengganggu penyerapan banyak mineral, seperti seng dan kalsium. Alhasil, tubuh bisa mengalami kekurangan mineral dan memicu berbagai penyakit.
4. Berisfat Diuretik
Mengutip laman One Path Network, minuman kafein seperti kopi dan teh memiliki sifat diuretik yang dapat memicu dehidrasi. Padahal, selama puasa Ramadhan umat muslim dianjurkan agar tetap terhidrasi meski tidak minum selama berjam-jam.
Sifat diuretik tersebut dapat menghilangkan air dari dalam tubuh. Alhasil, seseorang akan mengalami dehidrasi yang cukup parah dan mengakibatkan tubuh jadi lemas dan pusing.
Ini Waktu yang Tepat Minum Teh saat Berpuasa
Meski begitu, bukan berarti minum teh manis sama sekali dilarang ketika berpuasa. Soalnya, ada waktu-waktu tertentu yang diperbolehkan untuk meminum segelas teh manis hangat atau es teh manis.
Dilansir situs Teavivre, waktu yang tepat minum teh manis adalah 30-60 menit setelah berbuka puasa. Dianjurkan juga minum teh manis sekitar 30 menit setelah makan.
Walau boleh menikmati segarnya teh manis, tapi sebaiknya diimbangi juga dengan minum air putih yang cukup. Cara ini dilakukan agar tubuh tetap terhidrasi karena umat muslim tidak minum selama lebih dari 12 jam.
Itu dia penjelasan mengenai apakah aman minum teh manis setelah berbuka puasa. Jadi, sebaiknya kurangi minum teh dan kopi lalu perbanyak air putih, ya!
(ilf/fds)