Nastar, Kue Ikonik Lebaran Warisan Belanda yang Populer

Kue Lebaran Lezat

Nastar, Kue Ikonik Lebaran Warisan Belanda yang Populer

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 28 Mar 2024 10:30 WIB
Debat Kue Kering Lebaran Paling Enak, Netizen Setuju Pilih Kue Nastar
Foto: Twitter @food_fess/detikFood
Jakarta -

Nastar merupakan salah satu kue ikonik hari raya Idul Fitri. Bukan asli Indonesia, kue kering ini merupakan warisan kolonial Belanda. Ini sejarahnya!

Menyajikan aneka kue kering sudah menjadi tradisi Hari Raya Idul Fitri, khususnya di Indonesia. Dari sekian banyak jenis kue kering, nastar selalu populer jadi favorit semua orang.

Nastar merupakan kue kering dengan isian selai nanas. Sebenarnya adonan kuenya merupakan adonan pie bukan adonan butter cookies. Nama nastar berasal dari bahasa Belanda 'ananastaart', lapor Historia (17/05/21).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selai nanas tersebut dibuat dengan cara memasak buah nanas segar yang diparut yang dicampur dengan kayu manis dan cengkeh. Diaduk hingga warnanya kecokelatan dan kental agak keras teksturnya.

Karena sudah ratusan tahun dikenal di Indonesia, nastar sering dianggap kue Indonesia. Berikut ini fakta sejarah nastar yang kini jadi kue ikonik.

ADVERTISEMENT

1. Berasal dari Portugis

Nastar sekeras batuNastar berasal dari Portugis. Foto: TikTok @ericxperrezz07

Nastar tak hanya populer di Indonesia saja, tetapi juga Malaysia dan Singapura. Dalam buku 'Asian Dumplings: Mastering Gyoza, SPring Rolls, Samosas, and More', di Singapura nastar dikenal sebagai kue tart nenas.

Sementara di Inggris, kue kering ini disebut pineapple tart. Menurut sang penulis buku Andrea Nguyen, nastar berasal dari Portugis. Fakta ini juga ditegaskan oleh tesis Janet P. Boileau.

Dalam tesis berjudul 'A Culinary History of Portuguese Eurasians' kue tart nanas disebut 'queijadas'. Di Portugis, kue yang berupa pie ini bisa diisi keju. Kemudian muncul dengan isian kelapa dan nanas di Asia.

2. Persebaran nanas di Eropa

Buah nanas awalnya tumbuh di kawasan Amerika yang beriklim tropis. Nama 'nanas' atau 'ananas' banyak digunakan oleh masyarakat Amerika dan Karibia.

Ahli botani Inggris Sir Ghillean Prancis dan Mark Nesbitt mengatakan bahwa jauh sebelum dibawa ke Eropa, nanas telah didistribusikan ke seluruh dataran rendah tropis Amerika.

Orang Portugis yang berperan membawa nanas ke seluruh negara tropis lainnya. Peneliti Collins menyebutkan bahwa orang Portugis juga membawa nanas ke Barat dan Timur pantai Afrika dan Madagaskar.

3. Pengaruh kuliner Belanda

Cara membuat kue nastarNastar menapat pengaruh dari Belanda Foto: iStock

Cara membuat nastar sendiri diwarisi orang Indonesia dari Belanda. Mengingat nama nastar berasal dari bahasa Belanda, yakni 'ananastaart'.

Hal ini dibenarkan oleh sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran (Unpad), Fadly Rahman. Ia mengatakan bahwa kue kering seperti nastar, kastengel, dan lidah kucing dikenal pada masa peralihan abad 19 ke 20.

"Kue ini tentunya merupakan pengaruh dari Belanda ketika dahulu menjajah Indonesia. Di abad 19 ke 20, orang Indonesia mulai mengenal makanan khas Belanda, termasuk kue-kue," tutur Fadly.

4. Akulturasi budaya

Semakin berjalannya waktu, kue-kue kering lebaran termasuk nastar mengalami proses modifikasi bahan serta bentuk. Di Belanda, nastar umumnya berbentuk cake, mirip seperti roti ulang tahun yang bundar.

Sedangkan di Indonesia nastar berbentuk bulat dan kecil dan menjadi kue kering. "Kue kering yang dibawa ketika zaman kolonial Belanda ini awalnya dari akulturasi budaya perayaan hari besar hingga pada akhirnya mengalami modifikasi bahan dan bentuk," ujar Fadly.

Kini nastar punya beragam bentuk meskipun masih memakai adonan pie. Ada yang dibentuk bulat, dibentuk mini pie, isiannya ditaruh luar, adonannya dibentuk nanas, babi hingga ketupat. Kini adonan nastar juga dicampur dengan keju cheddar parut disebut sebagai nastar keju.

(raf/odi)

Hide Ads