Bukan Sekedar Sunnah, Ini 4 Alasan Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis

Ragam Takjil Enak

Bukan Sekedar Sunnah, Ini 4 Alasan Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 22 Mar 2024 18:00 WIB
Bukan Sekedar Sunnah, Ini 4 Alasan Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis
Foto: Getty Images/ibnjaafar
Jakarta -

Berbuka puasa identik dengan makanan dan minuman manis. Ternyata anjuran berbuka puasa dengan yang manis tidak hanya sekadar anjuran Rasulullah saja. Ini alasannya.

Setelah seharian berpuasa tubuh rasanya begitu lemas dan mengantuk sepanjang hari. Tak ada asupan makanan dan minuman yang masuk membuat tubuh harus membakar cadangan kalorinya guna tetap memproduksi energi untuk beraktivitas.

Ketika memasuki waktu berbuka puasa kamu akan menemukan banyak hidangan makanan dan minuman yang manis. Paling tidak sekadar air mineral dengan beberapa buah kurma akan disajikan untuk orang yang berpuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menu takjil manis juga menjadi populer saat ramadan, seperti kolak hingga bubur kampiun. Ternyata ada beberapa alasan bahwa berbuka puasa dianjurkan dengan hidangan manis. Alasannya tak sekadar sunnah Rasulullah saja, lho!

Baca juga: Gegara Pakai Sarung Tangan Kuning, Penjual Makanan Ini Dapat Teguran

ADVERTISEMENT

Berikut ini 4 alasan anjuran berbuka dengan yang manis mengutip beberapa sumber:

Bukan Sekedar Sunnah, Ini 4 Alasan Anjuran Berbuka Puasa dengan yang ManisBerbuka puasa dengan makanan yang manis menjadi kebiasaan dan senantiasa dicotohkan Rasulullah SAW. Foto: Getty Images/ibnjaafar

1. Dicontohkan oleh nabi

Melalui berbagai dakwah, menu buka puasa Nabi Muhammad SAW adalah menjadi topik yang selalu menarik untuk dibahas. NU Online (14/3) menyebutkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa menganjurkan untuk membatalkan puasa pada waktunya dengan kurma dan air putih.

Bahkan kebiasaan nabi juga dibenarkan dalam hadits yang disampaikan oleh HR At-Tirmidzi:

'Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci." (HR At-Tirmidzi).

Pada Mir'atul Mafatih, Al-Mubarakfuri juga dijelaskan bahwa kurma sangat baik dikonsumsi ketika berbuka puasa. Alasannya rasa manis alami pada kurma dapat menguatkan tubuh dan menyegarkan mata setelah berpuasa seharian, alasan ini juga berlaku untuk hidangan lainnya.

2. Menggantikan kalori

Secara medis, makanan manis dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa adalah dengan tujuan mengambil keuntungan kalorinya. Ketika tidak sedang berpuasa mungkin kamu akan berpikir ulang untuk mengonsumsi makanan manis yang tinggi kalori.

Tetapi ketika berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan kalori sama sekali selama seharian. Hal ini akan menyebabkan tubuh menjadi lemas, gula darah terlalu rendah, hingga proses produksi energi yang tidak akan maksimal.

Sehingga asupan makanan manis diutamakan untuk disantap ketika berbuka puasa untuk segera mengisi kalori yang dibutuhkan tubuh. Sehingga tubuh tetap sehat dan kuat untuk kemudian menjalankan amalan dan ibadah selama bulan ramadan.

Alasan anjuran berbuka dengan yang manis lainnya ada di halaman selanjutnya.

3. Asupan glukosa setelah puasa

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut bahwa glukosa tetap dibutuhkan tubuh ketika berpuasa. Dijelaskan pula bahwa cadangan glukosa di dalam tubuh secara otomatis akan habis dalam waktu 10 jam jika tidak menerima asupan yang baru.

Sementara puasa ramadan dilakukan lebih dari 12 jam setiap harinya. Tandanya ketika memasuki waktu berbuka puasa cadangan glukosa di dalam tubuh sudah habis dan tak lagi tersisa.

Maka disebutkan bahwa waktu berbuka puasa adalah waktu yang tepat untuk mengisi ulang kebutuhan glukosa. Bukan sebagai cadangan saja tetapi kehadiran glukosa juga dibutuhkan untuk segera menormalkan kadar gula darah yang turun drastis selama berpuasa.

Bukan Sekedar Sunnah, Ini 4 Alasan Anjuran Berbuka Puasa dengan yang ManisTetapi berbuka puasa dengan yang manis juga ada aturannya yang harus dipahami. Foto: Getty Images/ibnjaafar

4. Aturan konsumsi makanan manis

Anjuran berbuka puasa dengan makanan manis bukan semerta-merta diperbolehkan untuk melahap asupan manis sebanyak-banyaknya. Makan makanan manis saat berbuka puasa juga penting untuk diperhatikan dan dikendalikan.

Jumlah gula yang masuk ke dalam tubuh ditetapkan batas amannya pada 3 sendok makan atau sekitar 25-30 gram saja. Sehingga penyesuaian menu makanan dan minuman harus dipilah-pilih dengan bijak saat berbuka puasa.

Misalnya jika kamu memilih takjil yang manis seperti kolak, bubur sumsum, atau es cendol berarti asupan glukosa yang masuk sudah cukup. Hindari untuk menambah minuman yang terlalu manis seperti es teh manis yang banyak gula atau racikan sirup kemasan.

(dfl/odi)

Hide Ads