7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!

Sajian Sahur Lezat

7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Minggu, 17 Mar 2024 06:00 WIB
7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Telur ayam banyak dijadikan stok saat puasa. Namun pastikan telur itu berkualitas bagus. Begini 7 tanda telur ayam yang sudah tak segar.

Selama puasa, banyak orang memilih menyimpan bahan makanan praktis yang tak butuh banyak waktu untuk diolah dan rasanya enak. Telur ayam pun jadi favorit karena memenuhi dua kriteria itu.

Telur ayam mudah dimasak dengan berbagai cara dan dipadukan aneka bahan. Tak heran jika sebagian orang langsung membeli telur dalam jumlah banyak sebagai stok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pastikan telur ayam yang kamu pilih atau hendak dimasak masih segar. Jangan sampai telur ayam itu busuk, berbau, dan sudah tak layak konsumsi.

Mengutip Mashed (12/3/2024), inilah 7 tanda ayam sudah tak lagi segar:

ADVERTISEMENT

1. Sudah lewat tanggal kedaluwarsa

7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!Foto: Shutterstock

Jika beli telur ayam kemasan, kerap kali tercantum tanggal kedaluwarsanya. Perhatikan tanggal itu dan jangan mengonsumsinya jika tanggal kedaluwarsa sudah lewat.

Tanggal kedaluwarsa menunjukkan batas waktu terbaik untuk telur dapat dikonsumsi. Lewat tanggal itu, kesegaran telur biasanya sudah berkurang. Konsumsinya bisa berisiko untuk kesehatan. Rasanya juga sudah tak lagi prima.

2. Kulit telur pecah atau retak

Perhatikan juga tampilan fisik telur. Hindari memilih dan mengolah telur yang kulitnya sudah pecah atau retak.

Ini berarti telur berisiko amat besar terpapar kontaminasi dari luar. Bukan tidak mungkin bagian dalam telur tersebut terpapar bakteri. Dengan rusaknya kulit telur, maka rasa telur juga bakal terpengaruh mengingat kelembapannya berkurang.

3. Kulitnya berlendir

7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!Foto: Shutterstock

Tanda telur tidak segar selanjutnya adalah kulitnya berlendir. Ketika dipegang seperti ada lapisan lendirnya. Ini merupakan ciri utama kalau telur sudah basi dan terkontaminasi bakteri.

Segera buang telur berlendir itu, kemudian cuci tangan bersih dan menyeluruh. Jangan sampai makan telur yang sudah berlendir karena besar kemungkinan terinfeksi bakteri seperti Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan.

4. Ada bubuk di kulit telur

Perhatikan dengan saksama kondisi kulit telur. Hindari juga yang ada bubuknya karena ini mengindikasikan telur tekontaminasi jamur. Infeksi jamur itu biasanya ditandai dengan lapisan berwarna hijau, seperti bubuk, atau kehitaman pada kulit telur.

Jamur dapat tumbuh di telur terutama jika telur disimpan di lingkungan hangat, lembap, dan tidak bersih. Bisa terjadi saat proses panen maupun distribusinya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Telur mengapung di air

7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!Foto: Shutterstock

Cara mudah mengecek kesegaran telur adalah dengan menaruhnya di wadah isi air. Jika mengapung, berarti kualitasnya sudah tidak bagus karena berarti sudah penuh gas.

Telur ini sebenarnya masih bisa dikonsumsi, tapi sudah tidak segar dan prima kualitasnya. U.S. Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan untuk memecahkan telur ini dulu sebelum diolah untuk memastikan bagian dalamnya masih berkualitas.

6. Bau busuk

Cium telur untuk periksa aromanya. Jika telur segar, maka baunya netral dan tentu segar. Namun kalau busuk, jangan mengonsumsinya karena berarti telur mungkin ditumbuhi bakteri, yang membuat protein terpecah dan senyawa racun dihasilkan.

Bau busuk pada telur sendiri erat kaitannya dengan produksi hidrogen sulfida. Mudahnya, baunya seperti mirip belerang. Jangan makan telur yang sudah berbau ini.

7. Putih telur berwarna hijau atau pink

7 Tanda Telur Ayam Sudah Tak Lagi Segar, Jangan Dikonsumsi!Foto: Shutterstock

Terakhir, tanda untuk mengenali kesegaran telur adalah dari warna putih telurnya. Jika bukan putih, melainkan hijau atau pink, artinya telur tersebut sudah tidak segar.

Perubahan warna pada putih telur disebabkan oleh bakteri seperti Pseudomonas. Ketika jumlah bakteri itu tumbuh berkali-kali lipat, maka memicu pembentukan pigmen pada putih telur yang dapat memberikan rona merah muda atau kehijauan. Mengonsumsi telur yang terkontaminasi Pseudomonas kemungkinan besar akan menyebabkan keracunan makanan yang parah, dengan gejala seperti diare, muntah, dan kram perut.

Halaman 2 dari 2
(adr/adr)

Hide Ads