Sajikan Porsi Kecil untuk Wanita, Restoran Sushi Bintang Michelin Diprotes

Sajikan Porsi Kecil untuk Wanita, Restoran Sushi Bintang Michelin Diprotes

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 15 Mar 2024 13:00 WIB
Sajikan Porsi Kecil untuk Wanita, Restoran Sushi Bintang Michelin Diprotes
Foto: Today
Jakarta -

Karena salah paham restoran sushi ini mendapat ulasan buruk dari konten kreator. Alasannya restoran bintang michelin ini sajikan porsi kecil untuk wanita.

Lezatnya masakan khas Jepang yang selalu mengutamakan kesegaran pada setiap hidangannya selalu menjadi daya tarik di mana pun. Bahkan di Amerika Serikat juga banyak restoran yang menerapkan gaya Jepang tradisional.

Tetapi perbedaan budaya seringkali menjadi pembatas antara restoran dengan pelanggannya asing. Dekorasi, rasa makanan, hingga cara penyajian seringkali menjadi hal yang diperdebatkan dengan alasan perbedaan budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah kehebohan dilaporkan oleh Today (12/3) setelah adanya tuduhan terhadap restoran sushi berbintang Michelin di New York City, Amerika Serikat. Restoran bernama Sushi Noz yang dimiliki oleh chef bernama Nozomu Abe. Ia mendedikasikan hidupnya untuk membuat sushi autentik Jepang.

Sajikan Porsi Kecil untuk Wanita, Restoran Sushi Bintang Michelin DiprotesRestoran Michelin star jadi bulan-bulanan usai dituduh konten kreator melakukan diskriminasi pada pelanggan wanita. Foto: Today

Chef Abe bahkan menjaga seluruh keaslian sudut di restorannya dengan tidak menggunakan paku sama sekakli untuk bangunan restoran yang didirikannya di Amerika Serikat. Ia juga sengaja menggunakan peti es berbahan kayu hinoki tradisional dari Jepang sebagai pengganti lemari es konvensional di restorannya.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa aturan yang diterapkan oleh chef Abe yang mungkin terdengar cukup nyentrik. Restoran penyaji sushi dengan gaya omakase ini melarang tamunya untuk menggunakan parfum atau wewangian yang menempel di tubuh karena khawatir mengganggu citarasa keaslian makanan yang akan disajikan.

Tetapi upayanya untuk menjaga keaslian restoran sushi merujuk pada nenek moyang di Jepang baru saja menuai kehebohan. Ulasan negatif yang ditinggalkan oleh konten kreator Luis Carlos Zaragoza dan teman-temannya menjadi pemicu utama.

Salah satu teman wanita Zaragoza mengaku diberitahu akan mendapatkan makanan dalam porsi yang lebih kecil dengan harga yang sama. Dalam videonya Zaragoza mengaku telah membayar Rp 10,8 juta per orangnya untuk mendapatkan layanan omakase.

Sajikan Porsi Kecil untuk Wanita, Restoran Sushi Bintang Michelin DiprotesSetelah ramai diprotes, pihak restoran sampaikan klarifikasinya. Foto: Today

"Bagian tentang porsi lebih kecil untuk wanita membuat saya naik darah. Kontrol porsi yang dipaksakan di zaman sekarang ini sebenarnya gila dan ini benar-benar seksisme, terutama karena harganya sama," tulis salah satu komentar dengan penyuka terbanyak.

Menjawab kekeliruan yang terjadi, pihak restoran Sushi Noz angkat suara. Mereka mengaku bahwa ada standar operasional prosedur, tamu akan ditanya soal menu makanan yang baru. Seberapa banyak porsi yang ingin disajikan.

Hal ini sengaja dilakukan restoran untuk mencegah para tamu kekenyangan sebelum set menu omakase selesai disajikan. Adalah hal yang sangat wajar dan bisa diterima jika pelanggannya menolak untuk mendapatkan menu yang lebih kecil.

Perbedaan budaya seperti ini yang diakui oleh pihak restoran seringkali menjadi penghambat untuk menerapkan aturan sesuai dengan gaya makan orang Jepang asli. Tetapi mereka menyayangkan karena setelah 6 tahun beroperasi baru kali ini mendapat ulasan buruk sampai mencoreng citranya.




(dfl/odi)

Hide Ads