Bagi pecinta durian wajib berkunjung ke Dusun Siweru, Desa Gembongan, Banjarnegara. Di desa itu ada pohon durian yang menghasilkan 15 varian dari satu pohon saja.
Dusun Siweru, Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara ada pohon durian yang sudah berumur lebih dari 60 tahun. Setiap musim durian bisa menghasilkan 15 varian durian unggulan yang berbeda. Di antaranya varian musang king, duri hitam, bawor, miming, dan lain-lain.
"Awalnya di sini memang sudah banyak pohon durian lokal yang usianya sudah 60 tahun lebih. Hanya, rasanya itu biasa saja," kata salah satu petani durian di Desa Gembongan, Suroso, saat ditemui detikJateng di lokasi, Sabtu (2/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar tahun 2015, sejumlah petani berinisiatif melakukan top working atau penyambungan pada pohon durian. Dua tahun setelah dilakukan penyambungan itu, pohon durian itu sudah berbuah.
"Jadi dilakukan top working, pohon di atas disambung dengan pohon durian dengan kualitas unggul. Hasilnya tidak harus menunggu lama, sekitar dua tahun sudah berbuah. Kalau menanam baru bisa sampai lima tahun lebih," ungkap Suroso.
Kini, tiap satu pohon durian di Gembongan bisa menghasilkan 5-20 varian unggulan. Ini tergantung dari ukuran pohon durian yang telah dilakukan penyambungan atau top working.
![]() |
"Kalau pohonnya sudah besar, bisa dilakukan banyak varian. Jadi per batang ada varian sendiri. Kalau masih kecil belum berani banyak," ujar Suroso.
Sekitar tahun 2015, sejumlah petani berinisiatif melakukan top working atau penyambungan pada pohon durian. Dua tahun setelah dilakukan penyambungan itu, pohon durian itu sudah berbuah.
"Jadi dilakukan top working, pohon di atas disambung dengan pohon durian dengan kualitas unggul. Hasilnya tidak harus menunggu lama, sekitar dua tahun sudah berbuah. Kalau menanam baru bisa sampai lima tahun lebih," ungkap Suroso.
![]() |
Kini, tiap satu pohon durian di Gembongan bisa menghasilkan 5-20 varian unggulan. Ini tergantung dari ukuran pohon durian yang telah dilakukan penyambungan atau top working.
"Kalau pohonnya sudah besar, bisa dilakukan banyak varian. Jadi per batang ada varian sendiri. Kalau masih kecil belum berani banyak," ujar Suroso.
Baca artikel selengkapnya di sini !
(sob/odi)