Vegetarian merupakan menu makanan yang terbuat dari bahan nabati dan sayuran. Tapi ternyata menu vegetarian tak semuanya halal untuk Muslim.
Ajaran Islam selalu menganjurkan umat muslim untuk senantiasa mengonsumsi makan-makanan yang halal dan bergizi. Hal ini juga berkali-kali disebut dalam Al Quran dan hadits.
Melansir dari situs Islamic Council of Victoria, halal dalam bahasa Arab dijelaskan sebagai sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi umat muslim, makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat Islam.
Tentu saja selain halal, makanan juga harus bergizi, agar bermanfaat bagi tubuh dan juga kesehatan.
Hukum memakan makanan halal juga merujuk pada Al Quran surat Al-Baqarah ayat 172. Yang memiliki artian: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." (QS. Al Baqarah: 172).
Salah satu konsep halal dalam Islam tak lain ada halal secara zatnya, yaitu semua makanan yang tidak diharamkan di dalam Al-Quran atau Hadits. Salah satunya tidak mengkonsumsi bangkai, darah dan daging babi yang diharamkan.
Kemudian halal dalam cara proses seperti penyembelihan hewan harus dilakukan sesuai syariat Islam. Sampai makanan-makanan yang diperoleh dengan cara halal dan tidak mengandung bahan yang memabukkan.
Belakangan muncul pertanyaan apakah makanan yang sifatnya vegetarian bisa dipastikan halal?
Dilansir dari situs Halal MUI (01/03) makanan vegetarian dianggap paling 'aman' karena dipastikan terbuat dari bahan nabati seperti sayuran dan tidak menggunakan daging. Namun sebenarnya ternyata makanan vegetarian pun tak luput dari kemungkinan haram.
Meski terbuat dari sayuran atau bahan nabati, beberapa menu vegetarian dibuat dengan memiliki aroma, tekstur, dan rasa yang mendekati daging aslinya. Di pola makan vegetarian, orang biasanya menyebut makanan ini dengan sebutan daging vegetarian.
Sebagian vegetarian juga masih menggunakan bumbu perasa daging, kaldu daging, gelatin serta produk olahan susu. Bahan-bahan inilah yang perlu diteliti lebih dalam, apakah benar-benar tidak mengandung daging yang diharamkan seperti daging babi misalnya.
Bukan hanya itu, perhatikan juga produk turunan dari susu yakni keju. Keju biasanya berasal dari susu sapi, domba, kambing, atau unta. Kemudian dibutuhkan mikroorganisme (seperti: enzim rennet, pepsin, renin, renilasi) dalam proses penggumpalan susu.
Berbeda dengan pola makan vegan yang tidak konsumsi produk hewani sama sekali. Termasuk menggunakan susu, keju, telur atau bumbu yang mengandung bahan dari hewan.
Dengan demikian, produk vegetarian pun sebenarnya tidak bisa benar-benar dipastikan halal. Sebagai solusi, umat Muslim bisa mengonsumsi produk yang benar-benar alami dan dipastikan halal misalnya sayuran segar, telur atau seafood.
Jika sedang berada di luar negeri yang jarang ditemukan makanan halal, bisa memilih produk salad sayur segar dengan saus salad yang terpisah. Pastikan juga untuk membaca kandungan dari saus salad yang biasa tertera di kemasan.
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Kalau Nggak Sengaja Makan Makanan Haram"
(sob/odi)