Tidak ada batasan usia maupun kasta untuk trus berbuat baik. Seorang wanita lanjut usia ini masih sanggup menjadi relawan dan memasak untuk panti jompo.
Panti jompo atau griya lansia biasanya menjadi tujuan orang tua lanjut usia yang jauh dari anaknya. Banyak alasan anak-anak juga akhirnya memutuskan untuk merawat orang tuanya di sana salah satunya agar diperhatikan dengan lebih baik.
Tetapi tidak menutup kemungkinan banyak orang tua yang justru berujung kesepian karena harus jauh dari anaknya. Guna membuat penghuni panti jompo merasa senang akhirnya bermunculan para relawan yang sengaja datang untuk menghibur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada seorang relawan yang juga sudah menginjak lanjut usia. Tetapi kegigihannya berbuat baik membuatnya tidak mengenal waktu untuk berbagi bersama orang-orang seusianya.
![]() |
Pemandangan yang hangat dilaporkan oleh Must Share News (26/2) sebuah panti jompo di Singapura. Dibantu oleh seorang perawat, wanita berusia 80 tahun ini aktif memasak berbagai makanan secara segar pada ruangan yang sudah disediakan.
Ho Mui Tee dikenal sebagai seorang relawan dari NTUC Health Henderson Home yang berlokasi di Block 117, Bukit Merah View, Singapura. Di dalam panti jompo tersebut tercatat ada 19 orang penghuni yang tinggal di sana.
Madam Tee, begitu dipanggilnya, akan memberi bahan-bahan makanan dan memasaknya secara langsung setiap hari Rabu di panti jompo tersebut. Aksinya dilakukan satu bulan sekali pada Rabu terakhir di bulan itu.
Madam Tee dilaporkan melakukan hal ini sejak 2019 atau tepatnya ketika pandemi baru terjadi. Ia memiliki inisiatif tersebut untuk berbagi bersama penghuni di panti jompo sekaligus membantu para perawat yang bekerja keras di sana.
![]() |
Menurut penuturan Madam Tee, ia akan menjadwalkan waktu berbelanja satu hari sebelum jadwal memasak di panti jompo. Kemudian para perawat akan membantunya membawakan bahan, memasak, hingga mencuci peralatan masak dan makan yang digunakan.
Salah satu menu wajib yang selalu dimasaknya adalah mie Hokkien, olahan ikan, sup sayuran, dan nasi lemak. Sesekali ia juga menyajikan menu makanan khusus pada waktu-waktu tertentu, misalnya Imlek, Natal, dan saat Tahun Baru.
Madan Tee menyebut keahliannya memasak didapatkan karena pernah mengelola sebuah kedai selama 20 tahun lamanya. Kemudian ia memutuskan untuk pensiun berjualan pada usia 70 tahun dan menghabiskan waktunya untuk memasak di panti jompo.
Sebagai seseorang yang sudah lanjut usia Madam Tee mengerti benar bagaimana orang tua akan merasa bosan jika tak ada aktivitas yang dilakukan. Selain itu ia juga mengaku menikmati momen masaknya karena terasa seperti kumpul keluarga.
(dfl/odi)