Vending machine cokelat ini dicurigai membahayakan data pribadi pengguna karena penggunaan teknologi sensor wajah. Alhasil pihak kampus tempat mesin ini berada menyingkirkannya.
Penerapan teknologi canggih sudah sepatutnya dibarengi kewaspadaan bahaya yang mungkin muncul. Contohnya pada teknologi facial-recognition alias pengenalan wajah atau sensor wajah.
Jika tidak digunakan dengan benar, teknologi sensor wajah dinilai berpotensi membahayakan berupa kesalahan deteksi hingga masalah privasi yang berkenaan dengan hukum. Bukan tidak mungkin data pribadi seseorang digunakan tanpa persetujuan orang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehebohan penggunaan teknologi sensor wajah baru-baru ini dirasakan mahasiswa dan pengunjung kampus The University of Waterloo di Kanada. Mengutip Business Insider (26/2/2024), sebuah vending machine cokelat diduga menerapkan teknologi ini.
![]() |
Semua berawal dari error-nya vending machine cokelat M&M's di sana. Seorang mahasiswa lalu melihat keterangan yang muncul di layar mesin tersebut. Ia mengunggahnya ke situs Reddit.
Pemilik akun Reddit SquidKid47 itu menunjukkan tulisannya, "Invenda.Vending. FacialRecognition.App.exe - Application error." Unggahan ini pun memunculkan kekhawatiran kalau selama ini vending machine cokelat tersebut mengumpulkan data pribadi dari teknologi sensor wajah yang dipakai.
Penelusuran mahasiswa IT bernama River Stanley menemukan bahwa vending machine tersebut disediakan oleh Adaria Vending Services dan diproduksi oleh Invenda Group. CTV News lalu melaporkan bahwa Mars, pemilik M&M's, adalah pemilik vending machine tersebut.
Menanggapi hal ini, pihak Adaria Vending Services menegaskan seseorang tidak dapat diidentifikasi menggunakan teknologi mesin tersebut. "Vending machine tidak mengambil atau menyimpan foto atau gambar apa pun, dan seseorang tidak dapat diidentifikasi menggunakan teknologi di dalam mesin tersebut," kata pernyataan itu.
Mereka mengatakan teknologi vending machine hanya sebatas sensor gerak yang mendeteksi wajah sehingga mesin mengetahui kapan harus mengaktifkan teknologi pembelian interface.
Di dalam pernyataan Adaria Vending Services juga tertulis kalau vending machine tersebut sepenuhnya mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa.
MathNews melaporkan bahwa Invenda Group hanya mengumpulkan data akhir berupa keberadaan seseorang, perkiraan usia, dan perkiraan jenis kelamin, tapi tanpa hubungan apapun dengan individu.
![]() |
Sementara itu, pihak The University of Waterloo mengatakan kepada CTV News kalau mereka ingin menyingkirkan mesin-mesin tersebut dari lingkungan kampus.
"Kami telah meminta agar mesin-mesin ini dikeluarkan dari kampus sesegera mungkin. Sementara itu, kami telah meminta agar perangkat lunak tersebut dinonaktifkan," kata Rebecca Elming, perwakilan The University of Waterloo.
Sebelumnya penerapan teknologi sensor wajah telah memicu ketegangan di lingkungan sekolah. Contohnya pada Mei 2018, sebuah sekolah di China memantau siswanya di ruang kelas menggunakan teknologi pengenalan wajah yang memindai setiap 30 detik.
Dua tahun kemudian, seorang wanita di TikTok mengklaim dia gagal dalam ujian setelah sistem kecerdasan buatan yang mengawasi ujian menuduhnya melakukan kecurangan.