Viral! Resto Patok Denda ke Karyawan hingga Rp 1,6 juta Gegara Hal Sepele

Sebuah restoran ramen menjadi sorotan setelah diduga mematok denda ke salah satu karyawannya. Pasalnya, kesalahan yang dilakukan karyawan itu tidak begitu besar.

Bekerja di sebuah restoran mungkin terlihat mudah dan menyenangkan. Padahal, pekerjaan ini juga cukup menantang. Karyawan restoran, terutama yang bekerja sebagai pelayan perlu memperhatikan sejumlah hal.

Mereka harus melayani pelanggan dengan baik. Para pelayan di restoran juga perlu mengikuti beberapa aturan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen restoran.

Terlepas dari itu, tetap saja kerap terjadi masalah antara pihak restoran dan karyawan mereka sendiri. Seperti yang terjadi di restoran ini.

Restoran ramen di Kuala Lumpur, Malaysia menjadi viral setelah masalah antara manajemen restoran dengan salah satu karyawan mereka.

Diduga, salah satu karyawan mereka telah melakukan sejumlah pelanggaran. Namun, pelanggaran atau sanksi yang dikenakan ke karyawan ini tidak cukup diterima. Karyawan itu akhirnya protes di media sosial.

Dalam sebuah unggahan, karyawan restoran ramen ini mengunggah sejumlah daftar hukuman yang dikenakan kepadanya. Ia merasa tidak puas dengan kebijakan tempat kerja yang tidak adil ini.

Jika dilihat dari foto, restoran ramen yang tidak disebutkan namanya ni mengenakan biaya penalti sekitar RM 30 (Rp 98 ribu) hingga RM 500 (Rp 1,6 juta) kepada karyawan itu karena telah melanggar tanggung jawab.

Namun, pelanggaran yang dikenakan kepada karyawan ini dianggap tidak masuk akal. Daftar pelanggaran tersebut mencakup denda karena mengambil cuti, terlalu sering menggunakan toilet, merusak peralatan, terlalu bicara keras, makan minum, atau menggunakan ponsel di jam kerja, lapor says.com (21/02).

Atas dasar pelanggaran-pelanggaran ini, karyawan itu akhirnya dikenakan sejumlah denda atau penalti berupa uang.

Setelah unggahan terkait masalah ini viral, pihak manajemen restoran pun memberi peringatan.

Melalui unggahan di Facebook, pihak manajemen restoran mengungkap, "Ini adalah hal yang sangat menyinggung, dan manajemen restoran punya hak penuh dan akan melakukan tindakan hukum secepatnya."

"Sikap yang dilakukan oleh setiap pekerja yang akan mengganggu peraturan perusahaan bisa diusut lebih jauh oleh pihak legal," lanjutnya.

Menurut New Straits Times, jaringan ramen populer ini telah mengajukan laporan polisi terkait masalah ini. Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, Sim Chee Keong mendesak mereka yang terlibat untuk mengajukan laporan ke Departemen Tenaga Kerja.