Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta?

Ngopi Yuk!

Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta?

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 16 Feb 2024 07:30 WIB
Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta?
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Kopi bubuk yang biasa dijual di pasaran disebut bisa mengandung kecoa yang tak sengaja ikut tergiling saat proses penggilingan biji kopi. Apa benar?

Banyak orang yang tak bisa hidup tanpa kopi. Kopi dijual dalam bentuk biji mentah, biji disangra dan kopi bubuk yang berupa biji kopi sangrai yang sudah digiling halus berbentuk bubuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi yang tak punya mesin penggiling kopi di rumah, alternatif kopi bubuk sering jadi pilihan. Biasanya kopi bubuk ini dikemas dalam stoples kaca, atau kaleng yang biasanya disebut sebagai pre-ground coffee, atau kopi yang telah digiling dan disimpan selama beberapa minggu.

Dilansir dari berbagai sumber (15/02), bisa saja kopi bubuk ini tak sengaja tercampur dengan kecoa yang ikut tergiling dalam proses penggilingan kopi. Meski kerap dianggap sebagai mitos di industri kopi tapi ternyata ada penjelasan ilmiah mengapa kopi bubuk bisa mengandung kecoa.

ADVERTISEMENT

Hal ini dijelaskan oleh Profesor Biologi Douglas Emlen dari University of Montana. Ia membahas hal ini dalam salah satu penelitiannya di tahun 2009 lalu.

Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta?Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta? Foto: Ilustrasi iStock

Emlen menyebutkan bahwa sebagai pelajar, dulu ia sering berkendara dengan profesor yang mengajarinya. Karena sang profesor memiliki kadar kecanduan yang tinggi dengan kopi, profesor itu harus meminum kopi sebanyak 45 menit sekali. Namun profesor itu hanya mau meminum kopi yang digiling langsung di depan matanya, atau disebut juga sebagai kopi jenis 'fresh ground'.

"Profesor saya menjelaskan mengapa dia hanya mau meminum kopi yang digiling langsung dari biji kopi segar. Semua itu karena kecoa," jelas Emlen.

Emlen menjelaskan bahwa profesor itu mengalami alergi yang tinggi pada kecoa karena terlalu sering meneliti serangga tersebut. Ia tak bisa menyentuh kecoa tanpa mengalami reaksi alergi yang parah. Anehnya reaksi ini juga terjadi ketika ia memutuskan untuk meminum kopi bubuk yang bukan berasal dari gilingan biji kopi segar.

Karena itu profesor ini penasaran dengan penemuannya, dan mulai meneliti proses produksi kopi bubuk atau pre-ground. Kemungkinan besar, kopibubuk sudah terkontaminasi dengan kecoa.

Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta?Kopi Bubuk Disebut Bisa Mengandung Kecoa, Mitos Atau Fakta? Foto: Ilustrasi iStock

Menurut sang profesor, pihak produsen kopi bubuk tidak bisa melakukan apapun, dengan kecoa atau serangga lainnya yang berada di tumpukan biji kopi. Karena membersihkan kecoa atau serangga dari ratusan biji kopi membutuhkan waktu yang lama, biasanya pihak produsen kopi ini langsung menggiling semua biji kopi tersebut tanpa memperdulikan kecoa yang ada di sana.

Semua ini diperkuat dengan kebijakan pemerintah Amerika yang menyebutkan kopi bubuk ini diperbolehkan mengandung 10% kandungan dari kotoran hingga serangga. Tak hanya kopi saja, industri cokelat pun mengalami hal yang sama.

Karena itu banyak biji kakao, yang diolah bersama dengan serangga dan hewan-hewan kecil yang masih ada di dalam biji kakao.

Ada juga pendapat ahli kesehatan bernama Dokter Karan Raj yang sempat membahas hal ini di TikToknya. Ia mengatakan bahwa sekian persen campuran dari kopi bubuk adalah kecoa dan beberapa serangga lainnya. Hal ini disebabkan oleh kesulitan produsen dalam memastikan semua serangga keluar dari tumpukan biji kopi.

Bagi yang memiliki alergi terhadap serangga, Dr. Raj menyarankan untuk menghindari konsumsi kopi bubuk. Membeli kopi yang masih dalam biji utuh akan lebih baik karena orang bisa mengetahui secara utuh dan bisa melihat apa saja yang ada di dalam kopi yang digiling.




(sob/odi)

Hide Ads