Asia Tenggara memiliki keberagaman budaya kuliner yang unik. Namun ada beberapa makanan yang justru mendapatkan predikat makanan terburuk di Asia Tenggara.
Negara di Asia Tenggara terkenal dengan reputasi makanan yang enak dan beragam. Namun banyak juga turis yang mengungkapkan bahwa negara-negara ini memiliki makanan yang buruk.
Kamboja, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Laos masuk ke dalam wilayah Asia Tenggara yang jadi surganya para turis backpacker dari berbagai negara. Punya banyak kuliner eksotik yang cukup menantang, rupanya ada beberapa makanan yang dicap sebagai makanan terburuk di Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti sup semut yang bikin heboh di Laos. Kemudian di Kamboja ada hidangan Prahok yang tampilannya mirip seperti pepes. Sementara di Vietnam ada tumis serangga yang masuk ke dalam makanan terburuk.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima makanan terburuk di Asia Tenggara (27/01).
1. A-ping
![]() |
Di kota Skuon, Kamboja terkenal dengan laba-labanya yang menyebar di mana-mana. Bahkan warga lokal di sana sudah terbiasa hidup dengan laba-laba yang ada di setiap sudut tempat.
Pada pertengahan 1970, warga Skuon mulai mengosnumsi laba-laba ini sebagai camilan dan masih dilanjutkan sampai sekarang. Kini kota Skuon terkenal sebagai kota laba-laba atau Spiderville.
Laba-laba atau tarantula biasanya juga disebut A-ping. Agar rasanya lebih enak, laba-laba dibaluri tepung kemudian digoreng dalam minyak panas hingga garing. Kemudian laba-laba goreng ini biasa disajkan dengan lalapan, nasi, dan mie. Rasanya disebut mirip seperti perpaduan ikan cod dan ayam.
Sayangnya situs TasteAtlas menaruh makanan ini di posisi pertama dari daftar '100 Makanan Terburuk di Asia Tenggara'.
2. Balut dan Bolinao
![]() |
Selama beberapa tahun terakhir banyak turis dan blogger yang setuju bahwa Filipina memiliki makanan paling buruk di Asia Tenggara. Berbeda dengan negara tetangga lainnya, semua makanan di Filipina dicap punya rasa yang hambar dan tidak enak.
Salah satu makanan yang paling dihindari oleh para turis ada Bolinao. Bolinao merupakan camilan ikan kering mirip seperti ikan teri goreng, tapi aromanya lebih menyengat bahkan lebih parah dari aroma durian.
Kemudian ada balut, hidangan ekstrem yang memicu pro dan kontra. Balut merupakan makanan yang berisi embrio bebek atau ayam yang masih berusia 11 hari. Namun di Filipina makanan ini mirip seperti batagor atau siomay, dijual menggunakan gerobak atau di tenda kaki lima.
3. Con Trung Chien
![]() |
Berkunjung ke Vietnam, kamu akan disambut dengan banyak makanan eksotik yang dibuat dari serangga, tikus, ulat, ular, hingga kodok. Bagi yang suka tantangan, mencicipi makanan ekstrem di Vietnam mungkin jadi pengalaman yang menyenangkan.
Namun bagi orang-orang yang belum terbiasa dengan budaya kuliner di Vietnam, hidangan Con Trung Chien disebut sebagai salah satu makanan paling buruk di Asia Tenggara. Makanan ini merupakan serangga yang ditumis dengan berbagai bumbu.
Biasanya serangga yang dipakai cukup beragam ada jangkrik, lebah, hingga kalajengking. Semua serangga ini digoreng dan ditumis dengan bawang, jahe, dan lemon. Bagi kebanyakan orang Vietnam, makanan ini dianggap sehat karena punya kadar lemak yang rendah dan kaya protein.
4. Sup Semut
![]() |
Laos jadi incaran desitinasi wisata alam yang masih asri dan eksotik. Makanannya pun beragam dan yang paling menarik perhatian ada sup semut. Hidangan ini dikenal dengan nama Gaeng Kai Mot Daeng yang artinya sup telur semut.
Sup semut ini disebut sebagai salah satu makanan terburuk di Asia Tenggara, karena tampilannya yang menyeramkan dan terdiri dari ratusan semut yang masih hidup dan merangkak keluar dari kuah sup.
Bagian luar dari sup terlihat putih karena menggunakan butiran telur semut yang mirip seperti nasi putih. Meski bagi sebagian orang makanan ini dianggap menyeramkan, tapi orang-orang di Laos percaya bahwa sup semut ini mengandung protein sehat.
5. Prahok
![]() |
Selain A-ping, ada Prahok yang merupakan olahan makanan dari fermentasi ikan yang aroma amisnya menyengat di Kamboja. Prahok mirip sambal di Indonesia, digunakan dalam banyak masakan dan jadi hidangan pelengkap.
Prahok disebut sebagai salah satu makanan terburuk di Asia Tenggara karena rasanya yang asin dan aromanya amis. Karena hasil fermentasi tekstur dari ikan ini mirip seperti pasir, sedikit hambar sehingga membuat beberapa turis kurang menyukai makanan ini.
Hidangan ini dibuat dari ikan Trey Riel dan dulu bahkan pernah menjadi mata uang karena nilainya yang sangat tinggi. Hingga saat ini Prahok masih menjadi makanan sehari-hari di Kamboja, bahkan banyak yang menjualnya dalam kemasan plastik sebagai oleh-oleh.