7 Cara Menghindari Makanan dan Minuman Haram di Supermarket hingga Warung

7 Cara Menghindari Makanan dan Minuman Haram di Supermarket hingga Warung

Bayu Ardi Isnanto - detikFood
Senin, 22 Jan 2024 08:00 WIB
Tak Sekedar Anjuran, Ini Manfaat Konsumsi Makanan HalalΒ Bagi Muslim
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Bagi umat Islam, ada makanan dan minuman yang dilarang untuk dimakan atau yang disebut haram. Makanan disebut haram bisa karena bahan baku maupun prosesnya.

Namun terkadang kita tidak mudah mengetahui makanan tersebut haram atau tidak, karena kita tidak tahu proses pembuatannya. Meski demikian, kita bisa menghindarinya dengan beberapa cara.

Di sini akan kita ulas bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram, baik saat berbelanja di supermarket, pasar, maupun makan di warung atau restoran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Cara Menghindari Makanan dan Minuman yang Haram?

Berikut ini 7 cara menghindari makanan dan minuman yang haram:

1. Belajar Ilmu tentang Kehalalan Makanan

Yang pertama, tentunya kita harus memiliki ilmu tentang kehalalan makanan, sehingga kita bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Dengan ilmu, kita mengetahui kriteria makanan halal dan thoyib.

ADVERTISEMENT

Misalnya, ayam sebenarnya adalah bahan yang halal, tetapi menjadi tidak halal jika matinya bukan karena disembelih. Atau masakan sayur yang bahannya halal bisa menjadi haram karena dimasak dalam wajan yang juga digunakan untuk memasak babi.

2. Hindari Tempat Makan yang Meragukan

Jika ingin makan di luar rumah, sebaiknya jangan coba-coba makan ke tempat yang diragukan kehalalannya. Sebaiknya cari tahu informasi terlebih dahulu mengenai tempat makan yang ingin dikunjungi.

Hindari tempat makan yang juga menjual menu babi dan alkohol, sebab ada potensi bahan makanan yang tercampur. Bahkan terkadang nama restoran juga pun membuat orang ragu terkait kehalalan makanannya. Untuk itu, pihak penjual juga harus lebih informatif apakah restorannya halal atau tidak.

3. Cek Sertifikasi Halal

Untuk meyakinkan konsumen, penjual lebih baik mengurus sertifikasi halal Kementerian Agama. Pembeli akan merasa terjamin dengan adanya logo halal tersebut.

Jika itu makanan kemasan, pembeli bisa mencari logo halal di kemasan bagian depan maupun belakang. Jika itu restoran atau warung, logo halal biasanya terlihat di papan.

Namun karena sertifikasi membutuhkan biaya, banyak usaha mikro yang sekadar mencantumkan logo halal tidak resmi. Hal ini pun biasanya cukup membuat konsumen merasa terjamin.

4. Kenali Kode Bahan Makanan Non-Halal

Seorang muslim harus mengenali kode bahan makanan non-halal agar tidak salah beli. Misalnya daging anjing disebut B1 dan daging babi disebut B2.

Kemudian ada sebutan di tiap daerah terkait makanan haram, misalnya bipang untuk babi panggang, sate jamu untuk olahan daging anjing, sengsu yang berarti tongseng asu atau anjing. Ada juga istilah olahan daging babi asal China seperti charsiu atau lapchiong.

Lihat juga di komposisi makanan di kemasannya. Jika ada kode yang terkait bahan babi atau bahan haram lainnya, maka harus dihindari.

5. Bertanya kepada Penjual dengan Sopan

Jika berada di daerah yang mayoritas bukan muslim, kamu mungkin kesulitan mencari tempat makan yang aman. Pastikan dulu kamu datang ke warung dengan menu tanpa olahan babi atau anjing.

Untuk memastikan, sebaiknya tanyakan langsung kepada penjual atau pegawai di situ. Dengan cara yang sopan, tanyakan apakah tempat makan itu menggunakan minyak babi.

6. Konsumsi Makanan Vegetarian

Jika kesulitan mencari tempat makan halal, kamu bisa memilih makanan vegetarian. Vegetarian ini bukan hanya berarti sayuran saja, tetapi minyak yang digunakan pun harus nabati atau dari tumbuhan.

7. Memasak Sendiri

Opsi terakhir adalah kamu bisa memasak sendiri untuk menghindari makanan dan minuman haram. Dengan memasak sendiri, kamu bisa membeli bahan-bahan halal, mengecek sertifikasi halal, melihat komposisi makanan, hingga memastikan proses pengolahan yang halal.

Demikian tadi telah kita ketahui bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram, baik di supermarket, pasar, hingga makan di restoran atau warung.




(bai/inf)

Hide Ads