Dari sekian banyak penjual sate di Jakarta dan sekitarnya ada yang kelezatannya melegenda. Daging yang empuk dan bumbu yang legit bikin pelanggan terus kembali.
Sate menjadi salah satu comfort food yang paling banyak dicari orang Indonesia. Perpaduan potongan daging dengan kucuran bumbu kacang atau kecap yang legit membuatnya sempurna.
Sate lebih identik dengan makan malam dan biasanya dinikmati sambil bersantai di meja makan. Ternyata dari sekian banyak penjual sate di Jakarta dan sekitarnya ada beberapa yang kenikmatan rasanya telah melegenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penjual sate ini berdagang lebih dari puluhan tahun silam. Konsistensi daging yang empuk dan bumbunya yang mantap membuat para pelanggan tak pernah bosan untuk membelinya.
Baca juga: 5 Mantan Chef Resto Michelin Alih Profesi, Sukses Buka Usaha Sendiri
Berikut ini 5 penjual sate legendaris di Jakarta dan sekitarnya:
![]() |
1. Sate Madura Cak Juhari
Penjual sate yang berada di depan kawasan sekolah STAN begitu populer kelezatannya. Bahkan pembawa acara sekelas Helmy Yahya menyebut ia sudah berlangganan semasa dirinya menempuh pendidikan di STAN.
Pemilik sate, Cak Juhari, mengaku sudah berjualan sejak 1979. Awalnya ia berjualan keliling di kawasan Kebayoran hingga akhirnya ia menetap di lokasinya yang sekarang sejak 1980an.
Seporsi sate ayam buatan Cak Juhari dipatok Rp 25.000 sementara untuk sate kambingnya Rp 40.000an. Lokasi sate kaki lima yang nikmat ini berada di Jalan Purnawarman No.99, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2. Sate Ayam Pertok H. Martingen
Di kawasan Pondok Indah ada penjual sate yang konon digemari banyak selebriti ibukota. Setiap harinya kedai sate milik Haji Martingen ini dapat menjual hingga 10.000 tusuk sate.
Lokasinya yang berada di dalam kompleks pertokoan membuat namanya disebut sebagai Sate Ayam Pertok. Racikan sate Madura ini telah dibuat sejak 1982 dan tidak pernah berubah sampai sekarang.
Alamat persis penjual sate ini berada di Jalan Gedung Hijau Raya 1 No.34, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Harga per porsinya mulai dari Rp 20.000 - Rp 60.000 tergantung jenis daging yang dipilih untuk seporsi satenya.
Penjual sate legendaris lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Sate Apjay H. Asmad
Menjadi salah satu destinasi kulineran saat malam hari, ada penjual sate di Panglima Polim yang selalu ramai pembeli. Jika melalui Jalan Panglima Polim kamu akan melihat kepulan asap dari pemanggangnya yang tak berhenti membakar sate.
Sate Apjay, nama ini diambil dari Apotek Jaya yang menjadi tempat berjualannya. Sejak tahun 1971 pembeli yang datang ke sini lintas generasi dan tak ada bosannya.
Untuk menyantap Sate Apjay H. Asmad perlu merogoh kocek mulai dari Rp 24.000 - Rp 29.000. Lokasinya berada di Apjay Food Market, Jalan Panglima Polim IX No.22, Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
4. Sate Ayam Bang Romi
![]() |
Ciri khas bumbu kacang yang pekat dan kental menjadi daya tarik Sate Ayam Bang Romi bagi pelanggan setianya. Sate ayam ini menjadi salah satu kuliner kaki lima yang telah lama hadir di kawasan Biak.
Sate yang diantre banyak pelanggan ini bisa menjual hingga 4.000 tusuk setiap harinya. Potongan daging ayam yang matang hingga ke dalam ditemani potongan lontongnya yang kenyal dan pulen bikin pelanggan semakin puas makan di sini.
Gerobak Sate Ayam Bang Romi dapat dijumpai di Jalan Biak No.25, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat. Satu porsi sate ayam yang nikmat di sini dipatok dengan harga Rp 20.000an saja lho!
5. Sate Kambing Jaya Agung
Berusia lebih dari setengah abad, penjual sate kaki lima ini menjadi sumber kepulan asap setiap malam tak jauh dari Gedung Sarinah. Sate Kambing Jaya Agung populer dengan tenda merahnya yang memanjang menuju area Sabang.
Walaupun namanya Agung, ternyata pemilik sate ini adalah Jali Suprapto yang asli dari Lamongan. Keunikan sate ini adalah racikan bumbu khas Lamongan buatan Suprapto yang berbeda dengan penjual sate lainnya.
Sate ayam khas Lamongan ini dijual seharga Rp 36.000 sementara sate kambingnya Rp 57.000 per porsi. Tenda Sate Kambing Jaya Agung tak pernah berubah posisi di Jalan KH. Wahid Hasyim No.56C, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kualitas Air Ternyata Bisa Pengaruhi Rasa Kopi, Ini Sebabnya