Sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Geisha menjadi ikon budaya tradisional kota Jepang sampai sekarang, begitu juga dengan pola makan yang mereka terapkan.
Di Jepang geisha sudah menjadi salah satu ikon dari Negeri Sakura tersebut. Sejarah awalnya, Geisha muncul pada abad ke-18, dan sangat populer di era abad ke-19. Namun, banyak orang yang salah kaprah tentang hal ini.
Banyak yang mengira Geisha merupakan wanita penghibur (prostitusi), padahal itu tak benar. Pada masa pendudukan Amerika di Jepang, muncul lah konotasi bahwa Geisha adalah wanita penghibur sekaligus prostitusi yang bisa disewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal Geisha belajar banyak jenis seni, yang digunakan untuk menghibur sekaligus untuk menjalani kehidupan mereka. Kini Geisha lebih dikenal dengan sebutan seniman wanita tradisional dari Jepang dan budaya Geisha ini masih dilestarikan hingga sekarang.
Tak hanya sejarahnya saja yang menarik, pola makan dan rutinitas seorang Geisha pun tak kalah menarik untuk dibahas.
Dilansir dari berbagai sumber (12/12), berikut lima fakta menarik tentang Geisha dan pola makan mereka.
1. Selalu Tampil Sempurna
![]() |
Seperti yang diketahui sebelumnya, Geisha merupakan wanita penghibur yang dituntut untuk selalu tampil cantik dan sempurna. Kisaran harga untuk menyewa Geisha dalam salah satu pesta, berkisar USD$ 300 (Rp 4,7 juta) per dua jam.
Geisha juga dituntut untuk bisa menyenangkan mata setiap pria yang menyewanya. Sehingga mereka sangat menjaga berat badan, dan membatasi asupan makanan. Serta tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Ketatnya pola diet Geisha ini, membuat banyak orang menirunya. Banyak wanita di Amerika, yang mulai menjalankan pola diet Geisha, di mana mereka mengonsumsi tiga makanan saja.
2. Pola Diet untuk Para Geisha
![]() |
Pola Diet Geisha ini sebenarnya beragam, tapi yang paling penting adalah proses peremajaan tubuh dengan melakukan meditasi, puasa, hingga aktivitas fisik. Jadi Geisha tak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan saja, tapi juga untuk menjaga penampilan tetap cantik.
Sebelum menjalani diet ini, banyak orang yang sudah mengurangi asupan dan kalori harian mereka. Sehingga tidak kaget, dengan diet Geisha yang begitu ketat. Apalagi diet ini biasanya dilakukan bersama pijat refleksi dan perawatan kencantikan lainnya.
Geisha punya hubungan erat dengan alam, sehingga dalam menjalankan diet pun. Mereka sambil melakukan meditasi, sehingga rasa lapar mereka teralihkan. Fisik mereka pun jadi lebih segar dan sehat.
3. Tiga Makanan untuk Diet
![]() |
Menu makanan Geisha ini cukup unik, terutama ketika sedang menjalani diet. Karena pola diet ini merupakan sistem unik dari nutrisi, yang hanya mengandalkan tiga jenis makanan saja. Tanpa sayur, daging, atau buah-buahan segar.
Biasanya menu yang disantap hanya nasi, teh hijau, dan susu. Diet ini dijalankan selama lima hari, dan selama periode diet ini, berat badan akan turun dari 4-7 kg.
Diet Geisha sendiri termasuk diet jangka cepat, dan tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka yang lama. Biasanya beras yang digunakan ada brown rice, khusus untuk sarapan. Sementara untuk makan siang ada susu putih hangat, dan makan malam diisi dengan nasi, 1 cangkir teh hijau, dengan campuran susu.
4. Makanan Lokal
![]() |
Meski hidup dalam tradisi dan ritual budaya yang sudah ada sejak jaman dulu. Geisha tetap orang-orang biasa, yang biasanya mereka lebih suka menyantap makanan lokal. Salah satunya hidangan seafood segar, seperti orang Jepang lainnya.
Tapi banyak juga Geisha, yang tetap mengikuti tradisi dengan hanya memakan nasi, teh hijau, dan campuran rumput laut. Mereka percaya bahwa 'Kamu adalah apa yang kamu makan' atau You are what you eat.
"Bagi Geisha, semua pola makan dan hidup yang mereka jalankan adalah tentang keseimbangan dan tidak berlebihan. Jadi sangat berbeda dengan kehidupan di negara Barat, yang makan banyak, kemudian diet ekstrem, lalu kembali lagi tidak melakukan apa-apa," ujar Victoria Tsai, pengamat Geisha.
5. Dilarang Makan Fast Food
Di jaman modern, para Geisha dihadapkan dengan tantangan yang lebih banyak, terutama dalam menjaga pola makan. Hadirnya beragam makanan kekinian, dan gerai fast food membuat mereka kesulitan untuk mengontrol pola makan.
Di Kyoto, ada peraturan yang menyebutkan bahwa masih menjadi hal yang tabu untuk para Geisha memakan kentang goreng. Mereka juga dilarang untuk masuk hingga makan di restoran cepat saji, dan juga larangan masuk ke dalam toko yang menjual pakaian trendi.
"Merupakan tugas Geisha untuk melindungi tradisi dan budaya tradisional di Jepang yang mulai dilupakan. Tapi terkadang para Geisha ingin menyantap kentang goreng, sehingga mereka akan menggunakan pakaian biasa, dan membeli kentang goreng kemudian memakannya diam-diam di rumah," ungkap salah satu Geisha bernama Kikumaru.
Simak Video " Ahli Gizi Beri Aturan Konsumsi Gula Per Harinya untuk Cegah Diabetes"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)