Terinspirasi dari sinetron, penjual bubur ayam gerobakan ini berhasil sukses. Bahkan sampai memberangkatkan karyawannya pergi umroh.
Terkadang, penjual makanan gerobakan kerap dipandang sebelah mata. Namun, dengan kegigihan, penjual makanan gerobakan tersebut mampu mencapai puncak kesuksesan.
Hal tersebutlah yang dialami oleh penjual bubur ayam gerobakan. Warung buburnya tersebut diberi nama Burindo. Belakangan namanya viral karena kerap membagikan bubur ayam gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dibagikan lewat video di Instagramnya @burindo. Terlihat di dalam video, penjual bubur ayam tersebut membagikan paket bubur seharga Rp 14.000.
"Mungkin terlihat sederhana, tapi bagi beberapa orang satu mangkok bubur ayam sangatlah bermakna dan mampu menjadi sumber energi mereka dalam menjalani hari," tulisnya.
![]() |
Jiwa sosial tersebutlah yang diterapkan oleh Alvian Luneto, pemilik Burindo dan menjadi kunci kesuksesannya. Kepada detikFood (12/12/23) ia menceritakan perjuangannya selama berjualan.
"Sebelumnya pernah bisnis ekspor impor di 2014 tapi bangkrut. Akhirnya tercetuslah usaha bubur ayam," ujar Alvian.
Alvian mengatakan bahwa keputusannya untuk membuka usaha bubur ayam grobakan karena terinspirasi dari sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji'.
"Kenapa cuma ada sinetron Tukang Bubur Naik Haji, gak ada tukang bakso, gorengan, dan lain bisa naik haji? Atas dasar analisa tersebut berarti jualan bubur untunya besar jadi bisa naik haji," tutur Alvia.
Dari itu akhirnya Alvian memutuskan untuk berjualan bubur ayam. Seporsi bubur ayamnya dibanderol Rp 14.000. Kondimennya ada mulai dari ayam suwir, kacang kedelai goreng, cakwe, dan kerupuk.
![]() |
Seiring berjalannya waktu, usaha bubur ayam yang diyakini oleh Alvian dapat membawanya bangkit dari kebangkrutan pun dimulai. Usahanya terus berkembang pesat.
Awalnya ia memulai usahanya seorang diri. Kemudian setelah usahanya berjalannya cukup baik, ia mempekerjakan beberapa karyawan. Bersama karyawannya, ia membuktikan bahwa 'Tukang Bubur Naik Haji' tak hanya di sinetron saja, tetapi juga di kisah nyata.
"Pas tahun 2022, hal yang dinantikan pun terjadi. Dari keuntungan berjualan bubur walaupun butuh proses yang tidak sebentar, terkumpul lah dana untuk berangkat umroh," tutur Alvian.
Tanpa pikir panjang, Alvian tak ingin memakai kesempatan tersebut untuk pergi umroh seorang diri, karenanya ia juga memberangkatkan umroh untuk satu orang karyawannya.
"Ini untuk motivasi orang sekitar juga, bahwa tukang bubur naik haji bukan hanya angan-angan belaka. Karyawan lain jadi termotivasi untuk selalu bersemangat," tuturnya.
(raf/odi)