Pelanggan ini mengalami hal kurang mengenakkan saat makan di warung. Ia memang memiliki permintaan khusus. Namun, permintaan itu ditolak dan ia justru dibentak.
Saat makan di sebuah restoran atau warung makan, pelanggan umumnya diperbolehkan untuk mengajukan permintaan khusus. Misalnya, pelanggan tidak ingin ditambah jenis sayuran tertentu, tidak ingin masakannya terlalu pedas, atau ingin potongan ayam tertentu.
Bagi sebagian besar restoran atau warung, permintaan seperti ini tidak membebankan mereka. Pelanggan memang diperbolehkan meminta suatu hal asalkan masih bisa dijangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tidak semua penjual makanan mau menuruti permintaan pelanggan. Terkadang, ada penjual yang memang tidak mau ribet, sehingga permintaan seperti ini diabaikan.
Meskipun begitu, sepatutnya restoran menolak permintaan ini dengan cara yang sopan. Sayangnya, banyak penjual makanan yang tidak menerapkan hal tersebut, dan justru menolak dengan cara kasar. Seperti yang terjadi di warung satu ini.
Seorang pelanggan membagikan pengalaman buruknya saat makan di restoran Yishun 925 Chicken Rice's Outlet, berlokasi di Blok 259, Bukit Panjang Ring Road, Singapura. Pelanggan bernama Joseph itu membeli satu set makanan untuk dua orang, yang harganya dibanderol sebesar $10 atau sekitar Rp 116 ribu.
![]() |
Tampaknya, satu set makanan yang ia pesan terdiri dari nasi dan ayam. Saat memesan, Joseph pun memberikan permintaan khusus. Ia ingin potongan ayam lain selain dada.
"Saya meminta jangan disajkan dada ayam dan meminta untuk disajikan potongan lain," jelasnya.
Namun, saat Joseph meminta potongan lain, penjual makanan menolak permintaan tersebut.
Joseph pun sampai berbicara ke penjual seperti ini, "Saya bertanya mengapa sebagai seorang pelanggan, saya tidak bisa memilih potongan yang diinginkan. Padahal, kami bisa membayar lebih bukan?"
Menurut Joseph, penjual itu menolak permintaanya karena ingin menghabiskan potongan dada terlebih dahulu. Namun, Joseph mengalami kekecewaan lebih dari penolakan tersebut.
![]() |
Joseph bercerita, penjual lain yang bertugas memotong ayam tiba-tiba menghampirinya dan mulai membentaknya. Penjual itu meminta Joseph agar terima saja.
Mengalami hal ini, Joseph pun merasa kalau dia seperti dipaksa menerima apa yang penjual itu mau. Joseph juga merasa penjual itu menjual makanan tanpa mendengar permintaan pelanggan.
"Pegawai yang laki-laki memukul talenan kayu dengan pisaunya, dan meninggikan suara seperti mengajak saya berantem. Dia juga bertanya siapa saya," jelas Joseph.
Setelah kejadian ini, Joseph berharap pegawai laki-laki itu dipecat karena sudah bersikap sangat kasar kepada pelanggan. Meskipun awalnya ia sempat dikecewakan, pada akhirnya Joseph diberi setengah potong dada ayam.
Joseph kecewa dengan pengalaman makannya di sini. Pasalnya, ia sudah mengantre kurang lebih 15 menit tetapi saat makan, pengalamannya justru dikecewakan karena insiden tersebut. Pelanggan itu mengungkap dirinya tidak akan balik lagi ke restoran dan tidak akan mendukung restoran tersebut. Ia juga tidak akan merekomendasikannya kepada teman atau keluarganya.
![]() |
"Pelayanan pegawai laki-laki itu sangat buruk. Dia bisa saja memberi opsi pengganti dan tidak memaksa pelanggan untuk makan apapun yang diinginkan," jelasnya kepada Stomp.
Menurut Joseph, sikap pegawai laki-laki itu tidak bisa dibenarkan. Pegawai iu telah meninggikan suara, bersikap kasar, sambil memukul pisau ke talenan kayu. Menurutnya, ini bukanlah hal yang baik atau keren untuk mengatasi masalah pelanggan dengan cara seperti itu.
"Jika ada orang yang tidak makan dada ayam, apakah kamu akan memaksanya untuk makan dada ayam?" tanya Joseph.
(aqr/adr)