Seorang pria membagikan kesehariannya yang bekerja di tempat yang unik. Ia mengungkapkan pengalaman bekerja menjadi chef pribadi di rumah konglomerat ini.
Chef tak hanya dibutuhkan di hotel atau restoran saja. Bagi sebagian orang yang disebut jutawan, mereka secara khusus merekrut chef pribadi untuk memasak di rumahnya.
Chef yang dipekerjakan ini akan disediakan bahan-bahan tertentu tergantung keinginan dan selera makan keluarga konglomerat pada hari itu. Salah satu chef pribadi yang bernama Mike Choo membagikan pengalamannya saat bekerja untuk keluarga jutawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Mike Choo yang diunggah pada akun TikToknya berhasil menarik perhatian netizen. Alhasil Says (30/11) ikut menyoroti kegiatan dan suasana bekerja sebagai chef pribadi di kediaman seorang konglomerat.
Baca juga: Ada Kopi hingga Kudapan Enak di 5 Kopitiam Tangerang Ini
![]() |
Pria berusia 26 tahun ini membuka unggahan videonya dengan berjalan memasuki sebuah rumah mewah. Di tangan kanan dan kirinya ia membawa banyak bahan makanan yang ternyata akan dimasaknya.
"POV: Kamu adalah seorang chef pribadi untuk keluarga konglomerat di Kuala Lumpur, Malaysia," tulis Mike Choo dalam videonya.
Ternyata kantong-kantong belanja yang dibawanya berisi bahan makanan yang tak biasa. Ia membeli lobster hingga kalkun utuh untuk dimasak sesuai dengan permintaan konglomerat yang mempekerjakannya.
Pukul 9.30 pagi Choo mengungkapkan ia sudah harus menyiapkan makan siang. Pada sore hari ia akan kembali belanja untuk menyiapkan makan malam bagi keluarga tempatnya bekerja.
Baca juga: 5 Tips Memasak yang Keliru Ini Sebaiknya Tak Dilakukan Lagi
![]() |
Choo juga mengajak netizen yang melihat unggahannya untuk mengintip suasana dapur di rumah mewah tersebut. Banyak netizen yang mengaku terkejut dan penasaran dengan sosok yang mempekerjakan Choo.
"Makananku terlihat sangat menggugah selera. Kamu hidup seperti impian banyak orang!" tulis salah satu netizen.
"Kamu tak tampak seperti seorang chef profesional. Berapa lama pengalaman kerjamu sampai bisa diterima di sana?" sambung netizen lainnya.
"Jangan-jangan justru dialah konglomeratnya," lanjut netizen lainnya.
(dfl/odi)