Belum lama ini seorang ibu mendapat komentar buruk dari orang lain. Perihal memberi makan nasi lembek ke bayinya, ibu ini pun dicap sebagai ibu yang kurang bijak.
Setiap orang tua, termasuk ibu, pastinya punya cara tersendiri dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Mulai dari asupan makanan yang diberikan setiap hari hingga cara mendidik pasti akan berbeda-beda. Hal paling diutamakan adalah kesehatan dan segala yang terbaik bagi sang anak.
Sayangnya, tidak semua cara yang dilakukan oleh para orang tua diiterima dengan baik oleh orang lain. Sejumlah orang luar kerap ikut campur dalam merawat dan mendidik anak. Lebih parahnya lagi, mereka yang ikut campur kerap memberi penilaian buruk. Membuat para ibu-ibu pun merasa sedih dan bersalah. Seperti komentar buruk yang menimpa ibu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang ibu asal Malaysia menceritakan hal yang sempat membuatnya berkecil hati. Wanita anonim ini mengungkap dirinya memiliki anak berusia 11 bulan.
Dalam suatu waktu, ibu dengan anak 11 bulan ini pergi mampir ke rumah saudara untuk menjenguk suaminya yang bau keluar dari ICU.
Memasuki waktu sore, seperti biasa wanita ini melakukan rutinitas untuk memberi anak bayinya makan. Wanita ini sudah membawa bekal untuk sang anak berupa nasi goreng butter yang dimasak dengan salmon.
Namun, nasi gorengnya tentu tidak dibuat seperti nasi goreng orang dewasa. Karena anaknya baru berusia 11 bulan, ibu ini mengukus butiran nasi sampai lembut agar bisa dicerna oleh anaknya.
"Nasinya saya kukus sedikit lembut, tidak seperti butiran nasi yang kita makan biasanya yang digoreng," ujarnya saat membagikan cerita ini melalui unggahan online.
![]() |
Awalnya situasi biasa saja, sampai tiba-tiba saudaranya melihat kalau dia sedang menyuapi anaknya dengan nasi goreng butter.
Melihat menu makanan yang diberikan ke anaknya, saudaraya itu bertanya, "Kenapa kamu kasih anak kamu makan nasi, kasihlah bubur."
Wanita ini pun menjelaskan alasannya. Sebagai seorang ibu, ia telah belajar ilmu 'parenting' terkait makanan untuk anak. Bukan sekedar membaca satu sumber, tetapi wanita ini sudah mempelajarinya dari banyak sumber lain. Paling terpenting, ia juga sudah melakukan konsultasi kepada dokter dan suster saat melakukan pemeriksaan anak setiap bulan.
Sehingga, pemberian menu nasi goreng butter yang dikukus sampai lembut sebenarnya tidak masalah. Namun, saudaranya yang sempat bekerja sebagai suster selama 20 tahun itu masih menganggap hal ini tidak benar.
Mendengar penjelasan tersebut, awalnya saudaranya itu mendengar dengan cukup baik dan menganggapnya sebagai nasihat untuk ilmu 'parenting'. Namun, setelah ada suatu tindakan provokasi, saudaranya merasa marah terhadap wanita ini.
![]() |
Kebetulan, wanita ini menginap di rumah saudaranya tersebut. Keesokan harinya saat ia bersiap untuk pulang, ia mendengar saudaranya memanggil.
Saudaranya itu pun menyuruh agar wanita ini memberi anaknya suapan roti dengan milo.
"'Ayok suapin anakmu roti milo'. Saya tidak tahu niat dia mau menyakiti hati saya atau apa, sebab nadanya seperti sangat kesal dengan saya," pungkasnya.
Setelah saudaranya memaksa agar dia menyuapkan sang anak roti, wanita ini langsung masuk ke mobil untuk pulang. Tidak lama kemudian, tampaknya saudaranya itu merasa bersalah. Akhirnya saudaranya meminta maaf.
Namun, drama tidak sampai di situ saja. Saudaranya memang meminta maaf, tetapi ia kemudian melontarkan 'nasihat-nasihat' yang justru menyakiti hatinya.
"Tapi dia lagi-lagi menyedihkan hati saya. Apa yang dia balas langsung tidak seperti yang saya harapkan. Malah saya disekolahkan llagi,"
Rupanya, hal yang membuat wanita ini sakit hati karena saudaranya mencap dia sebagai ibu yang tidak bijak. Saudaranya juga meminta dirinya mendengarkan nasihat orang tua. Jangan malah menonjolkan muka yang kurang enak saat ditegur.
"Kataya saya ini ibu yang tidak bijak. Katanya lagi, sepatutnya saya dengerin nasihat orang tua, bukan malah bermasam muka saat ditegur," pungkas ibu ini.
Mendengar perkataan tersebut, wanita ini hanya bisa mengelus dada. Wanita ini sakit hati dicap sebagai ibu yang tidak bijak. Ia merasa semua usahanya dalam belajar cara bersalin, memberi susu kepada anak, menidurkan anak, atau semua pembelajaran lain seperti tidak diapresiasi.
![]() |
Dengan kejadian ini, wanita itu pun mengingatkan untuk tidak menilai buruk cara didik setiap orang tua. Menurutnya, memang tidak ada ibu yang sempurna didunia ini, tetapi pasti setiap ibu ingin yang terbaik untuk anaknya.
Unggahan wanita di grup Kelab Ibu Mengandung Malaysia (KIMM) itu mengundang perhatian netizen. Banyak netizen setuju dengan tanggapan ibu ini.
Tidak sedikit juga yang menuturkan kata-kata semangat buat wanita ini dan para ibu di luar sana agar terus melakukan yang terbaik untuk anaknya masing-masing.
"Saya sudah pernah ngerasain hal itu tapi saya biarkan. Nanti lama lama mereka diam sendiri, yang penting kita tahu anak kita seperti apa," saran seorang netizen.
Netizen lain juga berkomentar, "Kalau saya cuma jawab 'ohh ya gitu' kemudian tutup telinga. Malas berdebat."
(aqr/odi)