Memesan seporsi salad, pelanggan ini merasa ada yang aneh dengan makanannya. Ia menuntut restorannya setelah merasa mengunyah jari manusia.
Menyajikan makanan untuk orang lain memerlukan ketelitian yang tinggi. Apalagi jika bekerja di restoran dan bertugas untuk menyajikan makanan pesanan pelanggan.
Kunci utama menyajikan makanan tidak hanya mengutamakan rasanya tetapi juga kualitas dan kebersihannya. Gegara insiden mengerikan seorang wanita sampai menuntut sebuah restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia yang mengenali komponen dari pesanan salad yang seharusnya suatu hari mendapatkan ada bahan asing. Setelah diinvestigasi ternyata ada kontaminasi benda menjijikkan yang tak seharusnya masuk ke dalam makanan.
![]() |
Seorang pelanggan bernama Allison Cozi dilaporkan oleh Unilad (29/11) menuntut sebuah restoran di Mount Kisco, New York, AMerika Serikat setelah memesan seporsi salad. Restoran bernama Chopt yang populer dengan penyajian saladnya dilaporkan oleh Cozi telah terkontaminasi bahan yang tidak seharusnya.
Cozi mengatakan ia merasa mengunyah jari manusia ketika memesan salad di sana. Setelah dimuntahkan dan dilihat kembali ternyata pengakuan Cozi benar, ia menemukan potongan jari manusia di dalam saladnya yang segar.
Laporan tersebut kemudian diterima oleh pihak pengadilan dan polisi langsung melakukan investigasi. Setelah ditanyakan kepada pihak restoran ternyata laporan tersebut dibenarkan.
Hasil investigasi polisi, diketahui bahwa manajer restoran yang bertugas pada Senin (27/11) mengalami insiden terpotong jarinya. Manajer tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tetapi pihak restoran tidak bisa mengonfirmasi berapa banyak salad yang terkontaminasi jari seorang manajer yang putus.
![]() |
Menurut informasi yang diberikan kejadian putusnya jari manajer restoran dialami saat memotong-motong arugula guna ditambahkan ke dalam pesanan pelanggan. County Health selaku departemen yang ikut menginvestigasi insiden ini menjatuhkan sanksi dan denda yang harus dibayarkan oleh Chopt sebagai ganti rugi.
Denda sebesar Rp 13,1 juta dibayarkan tanpa ada penangguhan sama sekali. Sementara pihak Chopt menangani manajernya yang kehilangan salah satu jariya, Cozi selaku pelanggan yang menjadi saksi dalam insiden ini juga menjalani terapi.
Cozi mengatakan dirinya mengalami trauma besar setelah menemukan dan mengunyah jari manusia yang putih. Cozi mengaku akibat insiden itu ia mengalami migrain, sakit kepala, dan gejala sakit lainnya yang disebabkan oleh serangan panik juga terkejut.
Sayangnya beberapa netizen melihat hal yang dilakukan Cozi seolah sedang mencari keuntungan semata. Mengingat pihak restoran juga harus membayar ganti rugi jika salah satu pelanggan yang menjadi korban kontaminasi makanan mengalami gangguan baik fisik maupun mental.
(dfl/odi)