Restoran ini menarik perhatian setelah seorang TikToker mengunggah pengalamannya. Dalam video, TikToker ini bertemu pegawai restoran yang antar pesanan makan dengan jalan kaki!
Selain bekerja sama dengan aplikasi ojek online, beberapa restoran juga ada yang menyediakan layanan antar-jemput sendiri. Mereka memiliki pegawai khusus yang bertugas mengantar pesanan online ke tujuan.
Umumnya, pegawai ini mengantar pesanan menggunakan kendaraan, entah itu motor, mobil, atau sepeda. Namun, restoran satu ini tengah menarik perhatian karena diduga meminta pegawainya mengantar pesanan online tanpa kendaraan. Dalam artian, pegawai itu diminta jalan kaki!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal mula kehebohan ini karena seorang TikToker, Maria Cabral mengunggah pengalamannya saat bertemu dengan pegawai ini. Menurut laporan philstar life (27/11), Maria bertemu dengan pegawai restoran Chowking di SM Ecoland, Filipina yang sedang berjalan di sekitar SM Ecoland untuk menawarkan pesanan.
Rupanya pegawai bernama Sheila itu memang diberi tugas oleh manajer restoran berkeliling di daerah SM Ecoland untuk mencari pelanggan. Ketika melakukan penawaran, Sheila akan menunjukkan menu di smartphone nya sehingga pelanggan punya gambaran.
![]() |
Melihat Sheilla menawarkan makanan ini, Maria bertanya, "Jika dia ingin memesan, bagaimana makanan itu akan sampai di tangannya?"
Pegawai restoran Chowking itu pun menjawab kalau dia akan balik ke restoran untuk mengambil pesanan, kemudian mengirimnya kembali ke tempat tujuan.
Sepertinya jawaban dari Sheila semakin membuat TikToker ini penasaran. Ia pun bertanya lagi apakah Sheila mengantarnya dengan jalan kaki. Pegawai restoran Chowking itu dengan tegas mengiyakan.
Sheila ternyata diminta untuk mencari pelanggan, mengambil pesanan dan mengantarkannya dengan jalan kaki. Pegawai restoran yang melakukan tugas seperti ini juga tidak diberi biaya transportasi apapun.
![]() |
Untuk memperjelas kondisinya, Sheila mengungkap kalau manajer restoran Chowking SM Ecoland meminta pegawai mereka mengambil dan mengantar pesanan dari rumah ke rumah. Hal ini dilakukan agar pegawai itu bisa meningkatkan penjualan mereka.
Tidak lama kemudian, benar saja ternyata Sheila kembali ke rumah Maria dengan membawa pesanan. Ketika ditanya berapa banyak target yang harus dicapai sehari, Sheila menjawab P6.000 atau sekitar Rp 1,6 juta. Sedangkan, hari itu Sheila hanya mendapat P2.000 atau Rp 559 ribu.
"Saya hanya dapat P2,000 hari ini. Sebagai seorang pelayan, kamu perlu melakukan segalanya," jelas Sheila.
![]() |
Menurut laporan TikToker ini, restoran Chowking SM Ecoland lokasinya kurang lebih 15 menit jalan kaki dari rumahnya. Sedangkan pegawai restoran itu perlu jalan kaki bolak-balik tiga kali untuk mengirim pesanan makan pelanggan.
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan membuat Maria kasihan dengan pegawai restoran Chowking SM.
Maria pun berkomentar, "Tidak ada bekal apapun kecuali payung. Bahkan, mereka tidak memberinya air minum atau biaya tambahan untuk pakai kendaraan umum."
Lebih lanjut Maria mengungkap, "Sangat kecewa dengan situasi ini dan sulit bagi saya mengunggah konten seperti ini, tetapi saya punya media sosial dan saya akan memanfaatkannya."
Maria berharap penonton yang melihat video tersebut bisa ikut menyebarluaskan agar kontennya viral dan restoran sadar dengan perlakuan buruk mereka ke pegawai.
![]() |
Sejak diunggah, video tersebut telah ditonton oleh 6,1 juta akun. Video ini juga sudah diunggah ulang pada halaman Facebook Jan Azirapa.
Para netizen menganggap restoran perlu diboikot karena cara mempekerjakan pegawainya yang dilihat cukup keji.
Seorang netizen berkomentar, "Ini bukan cara mereka seharusnya memperlakukan pegawai."
"Siap untuk boikot Chowking jika hal seperti ini masih saja terjadi," jelas netizen lain.
Sedangkan ada seorang netizen yang mengaku dulu sempat menjadi manajer di sana. Netizen ini pun membeberkan kalau kondisi di restoran memang seperti itu. Mantan pegawai juga ada yang meramaikan kolom komentar dengan mengungkap kalau dia juga pernah diminta mengambil dan mengantar pesanan jalan kaki di luar.
Menanggapi persoalan ini, restoran Chowking akhirnya buka suara. Mereka mengklarifikasi telah meminta gerai untuk menunda aktivitas sementara dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang mereka tinjau
Pihak restoran juga menjelaskan, "Di Chowking, menegakkan standar etika dalam menjalankan bisnis adalah komitmen inti, dan keselamatan serta kesejahteraan anggota tetap menjadi prioritas utama kami."
(aqr/odi)