Tanpa Lemak Babi, Dimsum Lezat Ditentukan Oleh 3 Hal Ini

Tak melulu mengandung babi, restoran ini mengungkap bahwa dimsum tetap bisa enak meski tidak terbuat dari daging babi dan lemak babi.

Dimsum merupakan kuliner Kanton, China yang populer di dunia. Dimsum berukuran kecil pas untuk satu gigitan. Umumnya dikemas dalam wadah klakat bambu.

Orang China biasa menjadikan dimsum sebagai menu pendamping menikmati secangkir teh. Dalam tradisi China disebut sebagai 'yum cha'.

Racikan awal dimsum, memang terbuat dari daging babi dan dicampur dengan lemak babi. Konon, campuran babi tersebut mampu meningkatkan cita rasa dimsumnya.

1. Tak melulu mengandung babi

Dimsum enak tak melulu mengandung babi. Foto: iStock

Sejalan dengan berkembangnya tren kuliner, dimsum mengalami inovasi di setiap negara. Khususnya di negara yang mayoritas muslim yang mengganti daging babi dengan daging ayam atau seafood.

Tentunya, juga tidak menggunakan campuran lemak babi. Perubahan tersebut kerap kali membuat racikannya sulit mendapatkan esensi penuh dari rasa aslinya.

Namun, restoran dimsum di Malaysia ini berhasil membuktikan bahwa dimsum bisa tetap lezat meski tanpa campuran daging babi dan lemak babi.

2. Rahasia kelezatan dimsum

Restoran tersebut bernama The Qing yang berlokasi di Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia. Restoran itu terkenal dengan perpaduan masakan China klasik.

Menurut chef di sana, kunci kelezatan dimsum ada pada pada suhu minyak yang dikontrol dengan sempurna. Untuk isian dagingnya bisa diganti dengan ayam.

Daging ayam tersebut kemudian dibumbui dengan sempurna. Meskipun sedikit lebih kering dibandingkan daging babi, tetapi tidak mengurangikelezatannya.