Viral sebuah kedai diulas oleh influencer menjajakan nasi kandar yang tak halal. Menanggapi keributan, pemilik kedai yang bersangkutan memberikan klarifikasi.
Beberapa waktu lalu sebuah kedai di Malaysia mendadak viral usai diulas oleh seorang influencer. Dalam video yang viral di TikTok, influencer atau konten kreator itu mengaku tengah makan di sebuah kedai yang menjajakan nasi kandar.
Tetapi menu nasi kandarnya menjadi sorotan lantaran menggunakan bahan yang berbeda dari nasi kandar biasanya. Di Malaysia sendiri nasi kandar merupakan kuliner yang menampilkan identitas seorang Muslim sehingga identik dengan makanan halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya kedai yang diulas ini menyajikan nasi kandar dengan lauk yang menggunakan daging babi. Keributan terjadi usai video ulasan tersebut viral hingga pemiliknya dituduh membayar konten kreator tersebut untuk mengulas tempat makannya.
![]() |
Menurut laporan Says (2/11) banyak netizen yang menuduh pemilik kedai dengan sengaja mempromosikan nasi kandar non-halal yang dijajakannya. Pria bernama Suresh Gnanasekaran akhirnya buka suara dan menyebut dirinya tidak pernah membayar atau menyuruh siapapun untuk mempromosikan makanannya.
Selain itu Suresh juga tidak bermaksud untuk menistakan nasi kandar yang konon berawal dari kreasi penduduk Muslim di Malaysia. Suresh secara resmi memiliki sertifikat dan izin untuk menjajakan makanan non-halal dan nasi kandar menjadi salah satu menunya di sana.
Di tengah kontroversi yang menyeret nama dan bisnisnya, Suresh mengatakan ada banyak pelanggan yang masih peduli dengannya. Sebagian orang menilai Suresh juga berhak melakukan bisnis dengan caranya sendiri.
"Tidak hanya memesan makanan melalui media sosial, banyak juga orang yang mengirimkan pesan semangat untuk terus bertahan kepadaku. Jadi, aku anggap itu respon yang sangat bagus dari para pelanggan yang masih mendukungku," ungkap Suresh.
![]() |
Pasalnya kasus ini semakin heboh setelah Malaysian Muslim Restaurant Entrepreneurs Association (PRESMA) menyoroti menu yang dijual Suresh. Sebagai lembaga yang khusus menjaga kehalalan makanan untuk Muslim, PRESMA merasa tersinggung dengan nasi kandar non-halal milik Suresh.
Suresh juga menolak disebut dirinya membayar influencer atau TikToker tersebut untuk mempromosikan bisnisnya. Ia menyebut influencer itu yang datang tiba-tiba mengunjungi kedainya.
"Ia awalnya mengikuti (follow) bisnisku lebih dahulu dan datang seperti di dalam video. Aku sama sekali tidak pernah membayar siapapun," lanjut Suresh.
Terkait penyajian makanan non-halalnya, Suresh mengatakan dirinya sadar sepenuhnya dengan dominan masyarakat Muslim di Malaysia. Maka dari itu Pumba atau kedai nasi kandarnya ini hanya beroperasi di kawasan yang mayoritas warga sekitarnya adalah keturunan China dan konsumen daging babi.
(dfl/odi)