Beli Bihun Goreng Vegetarian Rp 93 Ribu, Pria Ini Protes Kemahalan

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 25 Okt 2023 15:30 WIB
Foto: Facebook
Jakarta -

Pembeli protes kemahalan saat beli bihun goreng Rp 93 ribu per porsi. Namun, pemilik kedai menduga bahwa ada kesalahpahaman. Begini kronologinya

Lagi-lagi masalah harga makanan menjadi perdebatan antara pemilik kedai dan pembelinya. Kali ini dialami oleh seorang pria asal Singapura.

Ia adalah Eric Tan yang menceritakan pengalamannya saat bersantap lewat unggahan di Facebook. Pada Jumat lalu (20/10/23) ia membeli bihun goreng.

Ia membelinya di kantin rumah sakit Singapore General Hospital (SGH), lapor Singapore Uncensored (24/10/23). Saat itu ia memesan bihun goreng dengan berbagai lauk.

Mulai dari kacang panjang, telur ayam, dan angsa panggang. Eric mengatakan bahwa bihun tersebut dibanderol sekitar Rp 93 ribu dan menurutnya tidak masuk akal.

Pria protes harga bihun goreng kemahalan Foto: Facebook

"Pertama kali beli bihun goreng vegetarian tapi harganya mahal," bunyi keterangan dalam unggahannya.

Unggahan yang memperlihatkan penampilan bihun goreng tersebut langsung viral. Ramai netizen yang terkejut dengan mahalnya harga makanan di kantin rumah sakit.

"Kayak dirampok makan di situ, padahal cuma bihun goreng, itu vegetarian lagi. Angsa panggangnya juga bukan angsa, tapi tiruan dari bahan vegetarian," tulis netizen.

"Silakan ajukan keluhan langsung ke SGH. Kasihan staf yang bekerja di sana, harus makan makanan mahal dan jelek," tulis netizen lainnya di kolom komentar.

Unggahan tersebut pun sampai ke telinga pihak kedai. Han, selaku manager kedai mengatakan bahwa bihun goreng tersebut harganya Rp 81 ribu bukan Rp 93 ribu.

Menurut Han, semua makanan di sana sudah tercantum harganya di buku menu. Seperti bihun seharga Rp 23.000, telur Rp 17.000, kacang panjang Rp 11.000, dan angsa panggang vegetarian Rp 29.000.

"Harga angsa panggang vegetarian cukup tinggi memang. Harga hidangan kami sudah dibanderol dengan harga yang jelas. Jadi, kamu gak pernah getok harga," tegasnya.

Lebih lanjut, Han juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu kenapa pembeli tersebut menyebut bahwa bihun gorengnya seharga Rp 93.000.

Karenanya ia telah meminta ke pembeli tersebut bukti struk pembayaran. Namun, pembeli itu tidak menunjukkannya. "Saya harap dia bisa menunjukkan struk bayarnya," tambah Han.

Han juga mengatakan bahwa pegawai rumah sakit memiliki diskon 20% untuk pembeli makanan di kantin. Sebagian besar karyawan yang bekerja di kantin adalah orang asing.

"Sebagian dari kami itu orang asing dari Myanmar dan Vietnam, jadi Han menduga mungkin ada kesalahpahaman dengan pembeli karena kendala bahasa," tutupnya.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(raf/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork