Pelanggan yang memesan kue online ini mengalami kemalangan. Ia yang awalnya hendak menggunakan sisa saldo pengembalian di toko kue, berujung merugi Rp 2,4 juta.
Akibat kegagalan pada pesanan sebelumnya, seorang pelanggan memutuskan untuk menyimpan saldo pengembalian di sebuah toko kue. Awalnya ia bertujuan untuk menggunakan saldo tersebut pada pemesanan berikutnya.
Suatu hari pelanggan ini berniat untuk memesan kue menggunakan saldo ganti rugi miliknya yang tersisa Rp 2,4 juta. Tetapi pihak toko kue secara mendadak mengabarkan bahwa saldonya sudah kadaluarsa hingga pelanggan tersebut mengamuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari ingin memesan kue secara online untuk ulang tahun kekasihnya, seorang wanita kehilangan uang senilai Rp 2, 4 juta sebagaimana yang dilaporkan oleh Stomp (19/10). Wanita bernama Esther tersebut mengaku kecewa setelah memesan kue secara online pada toko bernama Creme Maison Bakery.
![]() |
Pada hari yang seharusnya kue itu dikirimkan, pihak toko kue mengirim pesan kepada Esther bahwa saldo depositonya telah kadaluarsa. Sehingga ia tidak bisa melakukan pembayaran dan mendapatkan pesanan seperti yang dimintanya.
Esther yang kebingungan saat itu merasa panik karena hadiah untuk kekasihnya akan gagal total. Selain itu uang senilai Rp 2,4 juga di dalam kartu kreditnya juga hilang begitu saja dan harus membayar sepenuhnya.
"Bisakah kamu membantuku? Aku bukan orang kaya. Kue ini untuk ulang tahun kekasihku dan harganya sangat mahal. Bolehkan kamu bantu kembalikan uangku Rp 2,4 juta?" tanya Esther kepada pihak toko.
Ternyata setelah melakukan pemeriksaan, Esther baru menyadari saldo depositonya kadaluarsa pada tanggal 10 Oktober 2023 lalu. Ia yang mengaku sibuk dengan segala aktivitasnya tak menyadari hal tersebut dan menganggap saldo depositonya masih bisa digunakan.
Baca juga: Reza Arap Bayar Traktiran Rp 176 Juta di Hari Ulang Tahunnya
![]() |
Merasa bukan kesalahan yang dilakukan oleh timnya, pihak toko mengatakan tak bisa membantu Esther lebih banyak. Esther yang merasa kecewa dengan berat hati merelakan uangnya senilai Rp 2,4 juta untuk lenyap.
"Mereka mengatakan ada ketentuan dan kebijakan yang harus diikuti, walaupun itu hanya 6 hari setelah masa kadaluarsa...Uangku hilang begitu saja," lanjut Esther.
Menanggapi keributan terkait pesanan pelanggannya, pihak Creme Maison Bakery angkat suara dengan memberikan pernyataan kepada Stomp. Mereka mengaku telah memberikan kompensasi yang layak dan sebanding untuk Esther.
"Awal bulan ini, Esther juga sudah menghubungi kami untuk menggunakan kredit kompensasi yang kami berikan dengan jumlah yang sama. Tetapi kamu juga memberitahunya bahwa kue yang dipesan saat itu harganya Rp 2,5 juta sehingga harus menambah sebagian biaya," ungkap pihak toko kue.
Pihak toko kue mengaku hanya ingin menjalankan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Mereka juga mengingatkan kepada para pelanggan untuk toko manapun agar selalu bertanya tentang ketentuan dan kebijakan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan perselisihan.
(dfl/odi)