Bikin Nostalgia! 5 Es Legendaris Tahun 80an Ini Mulai Sulit Ditemukan

Kuliner Lezat Era 80-an

Bikin Nostalgia! 5 Es Legendaris Tahun 80an Ini Mulai Sulit Ditemukan

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 19 Okt 2023 13:30 WIB
Bikin Nostalgia! 5 Es Legendaris Tahun 80an Ini Mulai Sulit Ditemukan
Foto: Istimewa
Jakarta -

Berbeda dengan es kekinian, zaman dahulu es tradisional lebih populer. Sayanya beberapa es jadul yang populer di tahun 80an kini sudah sulit ditemukan hingga hampir punah.

Nikmatnya es yang dingin dan segar akan semakin sempurna jika disantap saat cuaca sedang panas. Berbeda dengan es krim kekinian lebih populer dijajakan di dalam kulkas toko-toko dan supermarket, ada beberapa es krim jadul yang tak kalah enak.

Es yang dijajakan oleh penjual kaki lima biasanya memangkalkan dagangannya di pinggir jalan maupun di halaman depan sekolah-sekolah. Rasa yang sederhana didukung dengan bentuk-bentuknya yang lucu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika kamu masih ingat dengan es serut atau es gosrok, biasanya anak-anak tahun 80an bisa memesan es dicetak sesuai keinginannya. Warna-warna es yang gonjreng dan menyala juga memiliki daya tariknya sendiri.

Baca juga: Pesan Makanan Vegetarian, Pelanggan Ini Kecewa Ditagih Rp 268 Ribu

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 es jadul tahun 80an yang mulai punah:

Bikin Nostalgia! 5 Es Legendaris Tahun 80an Ini Mulai Sulit DitemukanEs gabus yang teksturnya unik ini digemari anak-anak tahun 80an karena warnanya yang cantik. Foto: Istimewa

1. Es Kue

Es kue atau yang juga dikenal dengan istilah es gabus populer pada era 80-90an. Es berwarna pelangi dengan tekstur yang mirip styrofoam ini menjadi jajanan favorit anak-anak pada masanya terutama ketika cuaca sedang panas.

Es ini dikemas dengan sederhana menggunakan plastik kiloan yang dibuka melebar. Saat ada yang membeli pedagang es gabus akan mengucurkan susu cokelat di bagian atasnya.

Pada era 80an es ini bahkan dijual dengan harga tak lebih dari Rp 500. Kini penjual es gabus semakin sulit ditemukan, bahkan di sekitar sekolahan penjualnya tak lagi sebanyak dahulu.

2. Es Gosrok

Srok srok srok! Begitu suara yang akan terdengar jika kamu memesan es serut dari pedagang yang biasanya menjajakan secara kaki lima. Es gosrok atau es serut terbuat dari es batu yang diparut untuk dicetak.

Cetakan yang unik dan lucu seperti kura-kura, payung, kelinci, dan lainnya bebas dipilih anak-anak yang membeli es ini. Agar lebih berwarna penjual es gosrok akan mengucurkan tiga warna sirup untuk membuatnya lebih indah.

Tak ada rasa yang khusus dari es ini, hanya manis dari penggunaan sirup yang memberikan rasa. Para penjual yang menjajakan es gosroknya di depan sekolah biasanya akan menjadi yang paling diantre ketika waktu istirahat tiba.

Es jadul lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Es Dung-dung

Suara mirip gamelan yang terdengar pada siang hari belum tentu berarti horor. Bisa saja ada penjual es dung-dung yang sedang mengitari pemukiman rumahmu.

Suara 'dung dung dung' yang khas membuat es ini banyak dikenal dengan es dung-dung. Bagi sebagian orang es ini juga populer dengan nama es puter merujuk pada cara penjualnya membekukan es mereka.

Ada banyak penyajian es puter atau es dung-dung di tahun 80an. Mulai dari yang menggunakan roti tawar, wafer cone es krim yang renyah, hingga penggunaan mangkuk kertas agar tak berantakan.

4. Es Limun

Bikin Nostalgia! 5 Es Legendaris Tahun 80an Ini Mulai Sulit DitemukanBerbeda dengan minuman bersoda kekinian, es limun warna-warni ini populer di tahun 80an. Foto: Istimewa

Jauh sebelum berbagai jenis minuman bersoda hadir dan populer di Indonesia ada deretan es limun dengan botol berwarna-warni di tahun 80an. Biasanya es limun ini dijual pada warung-warung asongan sederhana.

Minuman yang terbuang dari asam sitrat, air, sari buah, gula, air soda, dan karbondioksida akan dituangkan ke dalam plastik kiloan dari sebuah botol kaca. Tak hanya untuk anak-anak, minuman ini juga menjadi pilihan yang menyegarkan untuk orang dewasa pada masanya.

Harganya tentu lebih murah daripada soda dengan merek ternama yang dijual di berbagai toko. Penggunaan bahan yang sederhana terkadang membuat es limun ini juga terasa tak ada bedanya antara satu warna dengan warna lainnya.

5. Es Potong

Ada cara yang khas dari penyajian es yang satu ini. Penjual es potong akan membawa es krim dalam bentuk berukuran panjang-panjang dan dilapisi plastik.

Ketika disambangi oleh pembeli mereka baru akan mengeluarkan esnya, menusukkan pada kayu, dan memotong sebagian es yang dibeli pelanggan. Ada banyak rasa yang dihadirkan mulai dari rasa buah, kacang hijau, hingga vanilla atau cokelat.

Es potong memiliki tekstur yang creamy lantaran mayoritas penjual es potong menggunakan santan daripada susu. Rasanya juga lebih gurih dan kental dibandingkan dengan jenis es lainnya.

Baca juga: Jijik! Ada Cicak Buntung Dalam Salad Thailand Pelanggan Ini

Halaman 2 dari 2
(dfl/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads