Salah satu merek teh populer di dunia adalah Lipton. Di balik kesuksesannya, merek teh ini memiliki sejarah panjang dan fakta menarik. Ini 5 faktanya!
Teh telah menjadi minuman yang diminati masyarakat seluruh dunia sejak berabad-abad lalu. Jika di Asia teh dianggap sebagai minuman menyehatkan, di Eropa justru sebaliknya. Beberapa bagian Eropa menganggap teh buruk bagi kesehatan karena mengandung kafein.
Terlepas dari itu, sekarang teh masih menjadi minuman yang dinikmati banyak orang di seluruh dunia. Bahkan, ia termasuk ke dalam minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis teh yang banyak dinikmati bukan teh herbal saja, melainkan teh celup yang diproduksi oleh perusahaan teh ternama. Salah satunya buatan Lipton.
Lipton yang didirikan oleh Thomas Lipton pada akhir abad ke-19 ini telah memainkan peran penting dalam membentuk industri teh global. Thomas berupaya membuat teh yang dapat diminum oleh banyak orang. Ia pun berhasil mewujudkan hal tersebut.
Lipton dijual di lebih dari 150 negara, menawarkan berbagai varian teh mulai dari, teh hitam klasik hingga infus teh herbal dengan bahan-bahan, seperti kunyit dan lavender. Merek ini juga menjual produk lainnya, seperti produk es teh kemasan hingga makanan siap saji seperti sup.
Seiring berjalannya waktu, Lipton pun mengikuti perubahan preferensi konsumen. Meskipun merek Lipton sangat populer di dunia, tetapi selalu ada penemuan baru yang menarik untuk diungkap. Lipton memiliki sejarah panjang dan fakta menarik. Merangkum mashed.com (02/10), berikut 5 fakta LIpton yang perlu diketahui.
1. Lipton dimulai dari toko kecil
![]() |
Pendiri Lipton, Thomas Lipton, yang lahir di Glasgow, Skotlandia, memang memiliki banyak ide sejak kecil. Di usianya yang masih 16, Thomas Lipton meninggalkan negara asalnya ke Amerika Serikat untuk melakukan banyak pekerjaan, sebelum akhirnya kembali lagi ke tanah air.
Setelah kembali ke tanah air, Thomas Lipton kemudian menjual teh di toko milik orang tuanya. Tidak butuh waktu lama bagi Thomas untuk mengubah toko itu menjadi jaringan toko Lipton di seluruh Glasgow.
Merek teh Lipton pun kemudian lahir pada 1871 sebagai produk teh yang dijual di toko-toko. Ingin terjun langsung dalam mengurusi usaha tehnya, Thomas Lipton kemudian melakukan perjalanan ke Ceylon pada tahun 1980.
Tujuannya, untuk menyelidiki langsung perdagangan teh. Dia akhirnya membeli beberapa perkebunan teh di negara tersebut, dan memanen produknya sendiri. Pada saat itulah, Thomas mendirikan perusahaan pengemasan untuk teh Thomas J Lipton Co. di New Jersey.
Selain di negara tersebut, Thomas juga menanam teh di Amerika.
2. Pakai teknik promosi inovatif sejak dulu
![]() |
Ide cemerlang yang dimiliki oleh Thomas Lipton membuat perusahaan itu menjadi cepat sukses. Dalam hal promosi, Thomas Lipton terkenal sebagai ahlinya pada masa itu.
Meskipun Lipton menanam teh di perkebunan di Ceylon, tetapi ia suka mengiklankan produknya dengan slogan yang menarik perhatian pembeli. Tanpa memedulikan fakta kalau perkebunan teh itu berada di Ceylon, Lipton tetap menulis slogannya seperti, 'Langsung dari kebun teh ke toko.'
Thomas juga menyambut kedatangan teh dari Ceylon dengan berkomisi bersama brass band yang sedang mengadakan parade. Dalam salah satu momen di panggung, ia pun sekaligus memperkenalkan Lipton sebagai ajang promosi bisnisnya.
Fakta menarik dibalik kesuksesan Lipton bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Lipton membuat teh bisa dinikmati kalangan bawah
Sebelum kehadiran Lipton, teh umumnya dinikmati oleh kelas atas di Eropa dan Amerika Serikat. Kondisi ini membuat kaum menengah ke bawah tidak bisa ikut menikmati teh.
Melihat peluang bisnis tersebut, Thomas Lipton akhirnya berpikir menjual produk teh yang bisa dijangkau oleh banyak populasi. Secara lebih spesifik, ia percaya mampu menawarkan produk teh berkualitas, tetapi dengan harga terjangkau.
Dengan strategi yang ia susun, akhirnya Thomas mampu menciptakan produk teh berkualitas dengan harga terjangkau. Teh pun bisa dinikmati oleh banyak kalangan. Thomas juga menjual produknya dengan beberapa jenis ukuran, untuk memastikan pengunjung mendapat hal sepadan dengan uang yang sudah dikeluarkan.
4. Lipton menjadi perusahaan pertama yang menjual teh celup
![]() |
Lipton dikenal sebagai perusahaan teh pertama yang menjual produk teh celup. Lebih jelasnya lagi, Lipton sebenarnya menjadi perusahaan teh pertama yang memperkenalkan petunjuk cara menyeduh teh celup ini. Teh celup Lipton tidak banyak berubah dari tahun ke tahun.
Sebagian orang juga mengaitkan cara penyeduhan teh ini yang awalnya diperkenalkan oleh Thomas Sullivan. Menurut cerita, Sullivan mengirimkan sampel tehnya di dalam kantong sutra pada tahun 1908.
Ia tidak pernah membayangkan kalau pelanggannya akan langsung memasukkan kantong teh celup itu ke dalam air panas. Melihat hal praktis ini, metode penyeduhan itu pun menjadi populer. Para pecinta teh juga segera meminta lebih banyak teh celup.
5. Lipton pernah memecahkan rekor dunia
![]() |
Pada tahun 2015, Lipton mendapatkan gelar Guinness World Records untuk es teh terbesar. Penghargaan itu diberikan usai Lipton membuat es teh terbesar dalam rangka ulang tahunnya yang ke-125 tahun.
Lipton menyiapkan teko teh tinggi setinggi 38 meter di Be More Tea Festival di North Charleston, Carolina Selatan.
Es teh terbesar ini memerlukan 2.2014 galon es teh dan membutuhkan delapan kantong besar daun teh lipton. Masing-masing berukuran 1,82 meter. Keseluruhan proses pembuatan es teh ini memakan waktu 25 jam dan ribuan pon es pun digunakan untuk menjaga teh tetap dingin sepanjang hari.