Seorang ahli nutrisi mengungkap makanan yang sebaiknya tak dikonsumsi sebelum naik pesawat karena beberapa alasan. Apa saja daftarnya?
Sebelum naik pesawat, beberapa orang suka mengisi perut terlebih dahulu. Mereka kerap mengonsumsi makanan yang enak, mengenyangkan dan mampu menahan lapar.
Rupanya, tidak semua makanan aman dikonsumsi sebelum naik pesawat. Sebab, apa yang dikonsumsi bisa mempengaruhi tingkat energi, menyelaraskan tubuh dengan zona waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa senyawa dicerna secara berbeda di ketinggian. Berarti, makanan yang dikonsumsi sebelum dan selama penerbangan harus dipilih secara hati-hati.
Untuk mencegah risiko dan mengonsumsi makanan tepat, ahli nutrisi Ryan Davidson membagikan 5 makanan untuk dihindari sebelum terbang. Merangkum nypost.com, berikut daftarnya.
1. Kopi
![]() |
Sambil menunggu waktu penerbangan, sejumlah orang mungkin memilih pergi ke kafe di bandara untuk minum kopi terlebih dahulu.
Penumpang pesawat bisa bersantai sambil menyeruput kopi mereka. Namun, kopi bukan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi sebelum naik pesawat.
Menurut Ryan, kopi dikenal bertindak sebagai diuretik ringan. Membuat seseorang yang meminumnya mengeluarkan cairan lebih banyak dari tubuh.
Seseorang yang minum kopi sebelumnya bisa saja bolak balik ke toilet di pesawat. Hal ini mampu menimbulkan ketidaknyamanan baginya maupun bagi penumpang lain.
Ryan memperingati, penikmat kopi lebih baik menghindari minuman berkafein hingga dua jam sebelum penerbangan.
2 Air putih keran
![]() |
Meskipun tidak sepenuhnya aman, tetapi di luar negeri, air keran bisa diminum. Di bandara sekalipun, banyak menyediakan wastafel kecil dengan keran yang airnya bisa langsung diminum.
Mengingat harga air mineral kemasan di luar negeri cukup mahal, air putih keran bisa menjadi pilihan tepat untuk menghilangkan haus dan dahaga. Namun, itu bukanlah pilihan terbaik.
Ryan menyarankan untuk memilih air mineral kemasan, dibandingkan air keran. Di pesawat pun sebaiknya penumpang membeli air kemasan saja, daripada mengisi ulang dari air keran.
Ahli nutrisi ini menjelaskan, maskapai penerbangan memang memiliki peraturan ketat dan menjalankan tes air di pesawat. Namun, itu bukan berarti kontaminasi tidak terjadi.
Pilihan teraman saat hendak terbang atau selama penerbangan yaitu mengonsumsi air mineral kemasan. Hindari juga segala minuman yang dibuat menggunakan air keran. Misalnya teh, kopi, dan cokelat panas.
Sebab, air yang terkontaminasi bisa menyebabkan berbagai gejala. Termasuk diare, muntah, dan masalah pernapasan.
Daftar makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum naik pesawat lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Apel
![]() |
Buah apel menawarkan manfaat baik bagi kesehatan. Namun, buah ini bukan menjadi pilihan tepat untuk dikonsumsi sebelum atau selama penerbangan.
Ryan mengungkap, kelebihan fruktosa dan kandungan serat tinggi dapat menyebabkan perut ber gas dan kembung.
"Sebagai camilan, apel adalah pilihan bagus karena menawarkan manfaat untuk kesehatan otak dan jantung. Namun, 24 jam sebelum penerbangan, sebaiknya apel dihindari. Sebab, 4-5 gram serat per porsi dapat menyebabkan perut kembung saat terbang," jelas Ryan.
4. Mengunyah permen karet
Beberapa orang suka mengunyah permen karet ketika berada di dalam pesawat. Hal ini dilakukan untuk membantu mengelola tekanan di kabin. Membuat udara keluar dari telinga.
Namun, Ryan memperingati kalau ada efek samping yang mungkin saja terjadi.
Mengunyah pernen karet dapat meningkatkan risiko kembung dan gas ekstra. Saat membuka mulut dan mengunyah, sebenarnya kamu menelan lebih banyak udara. Pemanis buatan dalam permen karet juga meningkatkan kemungkinan lebih banyak gas yang masuk.
5. Alkohol
![]() |
Selain kopi, sejumlah orang juga suka menunggu jam keberangkatan pesawat dengan bersantai sembari minum alkohol.
Di pesawat juga sama, sejumlah penumpang senang memesan segelas alkohol yang dianggap bisa menenangkan saraf.
Namun, Ryan menyarankan untuk tidak minum alkohol sebelum penerbangan. Sebab, tubuh tidak memproses alkohol secara efektif di udara, karena tekanan kabin dan penurunan kadar oksigen darah.
Lebih lanjut Ryan menjelaskan, berarti orang yang minum alkohol itu akan merasakan efek alkohol dan mengalami gejala dehidrasi jauh lebih cepat.