Di balik rasa manis cokelat ternyata ada perjalanan panjang yang membawanya populer hingga kini. Ditemukan oleh suku Aztec, cokelat kini dicintai di dunia.
Cokelat kini menjadi salah satu bahan campuran atau perasa populer yang banyak digunakan dalam makanan dan minuman. Ternyata cokelat telah melalui perjalanan yang panjang hingga dikenal seperti sekarang.
Cokelat tidak baru ditemukan kemarin sore, sejak peradaban suku Aztec ternyata kehadiran cokelat mulai akrab dengan manusia. Berbagai catatan, buku, hingga jurnal menceritakan bagaimana cokelat ditemukan dengan versinya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengumpulkan beberapa sumber, detikfood menarik beberapa kesamaan berdasarkan informasi yang beredar. Bahkan Sophie dan Michael Coe selaku penulis The True History of Chocolate mencatat konsumsi cokelat sudah ada sejak 3-4 Milenium.
Berikut ini 5 perjalanan panjang cokelat menjadi makanan populer menurut berbagai sumber:
![]() |
1. Catatan antropolog
Sekelompok antropolog dari University of Pennsylvania dilaporkan oleh Smithsonian Magazine, menemukan residu kakao yang menempel pada gerabah yang ditemukan di Honduras. Menurut penelitian, gerabah tersebut dibuat pada 1400 Sebelum Masehi.
Para peneliti mengaku masih kesulitan untuk menentukan secara tepat dari mana cokelat berasal. Menarik benang merah lebih ke belakang, beberapa abad yang lalu pada masa pre-modern di Amerika Latin cokelat ditemukan sebagai sebuah mata uang.
Melalui Smithsonian Magazine, diskusi tentang sejarah cokelat mengacu pada dokumen dari suku Aztec. Pada abad ke-16 ditemukan bahwa sebiji cokelat digunakan untuk membeli jagung dan 100 biji cokelat dapat membeli seekor daging kalkun.
2. Dipuja suku Maya dan Aztec
Tidak hanya dilihat sebagai bahan makanan, suku Maya dan Aztec menganggap kakao sebagai buah yang suci. Kedua suku ini mengaitkan kakao sebagai buah yang penuh magis hingga selalu dilibatkan pada upacara kelahiran, pernikahan, dan kematian.
Dalam buku berjudul The Chocolate Connoisseur yang ditulis oleh Chloe Doutre-Roussel, menyatakan bahwa suku Aztec menggunakan cokelat dalam ritual kematian. Seorang manusia yang akan dikorbankan konon diberikan sebotol cokelat sebelum mulai mengikuti tarian ritual.
Botol cokelat yang diberikan juga telah dilukis dengan darah korban sebelumnya. Korban selanjutnya harus menari mengikuti iringan musik dan menghibur suku Aztec baru kemudian dihilangkan nyawanya.
Perjalanan sejarah cokelat lainnya ada di halaman berikutnya.