5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Semangat Bagikan Makanan Gratis

5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Semangat Bagikan Makanan Gratis

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 12 Sep 2023 16:00 WIB
5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Masih Semangat Bagikan Makanan Gratis
Foto: Site News

4. Nenek Bagikan Makanan Gratis saat Pandemi

5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Masih Semangat Bagikan Makanan Gratis5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Masih Semangat Bagikan Makanan Gratis Foto: Site News

Ada kisah menginspirasi dari seorang nenek berusia 99 tahun. Meski usianya sudah tidak muda lagi, nenek di Bombay, India tersebut ikut berkontribusi untuk membantu para migran yang terdampak virus corona. Ia membantu dengan cara menyiapkan makanan yang kemudian akan dibagian untuk para migran dan orang-orang yang kesusahan.

Kebaikan nenek terekam dalam sebuah video yang dibagikan di Twitter oleh keponakannya, Zahid F Ebrahim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video itu, nenek itu terlihat mengemas roti dan sabzi dalam kertas alumunium untuk dibagikan secara gratis. Sejak dibagikan itu, video tersebut telah memicu berbagai reaksi. Banyak dari netizen yang memuji wanita tua itu atas kontribusinya.

5. Jualan Makanan Rp 200 Perak

5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Masih Semangat Bagikan Makanan Gratis5 Aksi Kebaikan Kakek dan Nenek yang Masih Semangat Bagikan Makanan Gratis Foto: Site News

Di jaman yang serba mahal, sulit untuk menemukan makanan yang harganya hanya Rp 200 perak. Tapi lewat ketulusan hati seorang nenek di Tamil Nadu, India, makanan semurah Rp 200 perak ini bisa membantu banyak orang yang kelaparan.

ADVERTISEMENT

Nenek bernama Kamalathal ini usianya sudah menginjak 85 tahun. Tapi ia tidak pernah berhenti menjual makanan idli dan chutney khas India sejak 30 tahun yang lalu. Selama itu pula ia sengaja menjual makanannya seharga 50 paise atau sekitar Rp 100 perak.

Tujuannya agar semua orang bisa mendapatkan makanan. Karena bahan makanan yang sangat mahal, Kamalathal akhirnya menaikkan harga makanannya menjadi Rp 200 perak. Ia mengaku meski merugi tapi ia merasa senang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.


(sob/odi)

Hide Ads