Tidak semua bisnis besar berjalan dengan lancar. Beberapa merek produk kuliner populer ada yang sempat terseret kasus persengketaan hak cipta yang alot.
Persaingan dalam dunia bisnis bukan hal aneh. Mencari keuntungan sebanyak-banyaknya membuat banyak merek besar harus bersikutan satu sama lain demi memenangkan persaingan bisnisnya.
Ternyata banyak bisnis kuliner besar yang kini populer dan telah berjaya sempat mengalami sengketa. Mulai dari perebutan hak cipta nama brand hingga pecah kongsi antara pemilik yang menghebohkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus yang alot ini sebagian ada yang terpaksa dibawa ke ranah hukum guna menentukan keadilan. Sedangkan sebagian lainnya melakukan upaya sendiri hingga akhirnya dapat berjalan bersama dengan pesaingnya.
Berikut ini 5 merek bisnis kuliner yang pernah bersengketa:
![]() |
1. Geprek Bensu
Ada dua merek ayam geprek yang menggunakan nama Bensu di belakangnya. Ternyata kedua merek ayam geprek tersebut dimiliki oleh dua orang yang berbeda, yaitu Benny Sujono dan Ruben Onsu.
Sengketa merek dagang ini dimulai dengan aksi Benny Sujono yang melayangkan gugatan atas Ruben Onsu pada 28 Februari 2020. Berlokasi di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Benny menyatakan dirinya adalah pemilik I Am Geprek Bensu sekaligus desain kotak makanan atau kotak kemasan I Am Geprek Bensu.
Secara administratif Benny Sujono menang karena berdasarkan rentang waktu ia telah lebih dahulu memproduksi, memperkenalkan, dan menggunakan desain serta merek dagang tersebut. Atas kegaduhan kasus sengketa merek ini Ruben Onsu digugat sebanyak Rp 100 miliar oleh Benny Sujono.
2. Indomie dan Gaga
Produk mie populer yang menjadi andalan masyarakat Indonesia ternyata bisnisnya tak berjalan mulus. Sebelum dikenal sebagai Indomie, mie ini diberi nama Indonesia Mie yang produksinya digagas oleh Djajadi Djaja.
Bersama keempat rekan kerjanya, Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya dan Pandi Kusuma mereka terbang dalam perusahaan Jangkar Jati Group. Setelah beroperasi beberapa waktu, Indomie diajak bergabung dengan Salim Group.
Kemudian PT Indofood Eterna pada 1984 didirikan oleh Liem dari Salim Group dan Djajadi Djaja. Sayangnya kendala keuangan membuat Salim Group harus mendepak Djajadi dari Indofood hingga kini keduanya berjalan sebagai dua perusahaan yang berbeda.
Merek dagang yang bersengketa lainnya ada di halaman berikutnya.
Simak Video "Bikin Laper: Cita Rasa Mie Bangladesh Cibubur yang Bikin Ngiler"
[Gambas:Video 20detik]