Seperti daging sapi, daging babi juga banyak dijual di pasaran. Sebagian besar daging babi yang dijual ternyata berasal dari China. Rupanya ada alasan mengapa China banyak memasok daging ini.
Selain sapi dan ayam, babi menjadi salah satu jenis daging yang digemari masyarakat dunia. Bahkan di sejumlah negara, olahan daging babi menjadi sangat spesial dibandingkan jenis daging lainnya. Daging babi sering jadi pilihan karena terkenal lebih enak dan harganya jauh lebih murah dibandingkan daging sapi.
Menurut U.S Department of Agricultural, daging babi secara tradisional diambil dari babi berusia antara enam sampai tujuh bulan yang memiliki berat sekitar 175 hingga 250 pon atau sekitar 79 kilogram sampai 113 kilogram. Daging babi tidak hanya dipotong menjadi daging utuh segar, tetapi juga diolah menjadi ham, bacon, hingga sosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Britannica melaporkan, daging babi yang paling banyak dicari memiliki warna abu-abu pink, bertekstur keras, dan dilapisi dengan banyak lemak. Sedangkan, potongan daging babi yang paling banyak digemari yaitu bagian perut.
Memang tidak semua masyarakat dunia mengonsumsi daging babi, tetapi daging ini cukup populer di beberapa negara. Selain enak dan murah, daging babi juga dikenal tinggi protein, asam amino, vitamin, dan mineral.
Namun, tahukah kamu kalau sebagian besar daging babi berasal dari negara China? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan yang dirangkum dari tastingtable.com (03/10/2022).
1. China menjadi produsen daging babi terbesar
![]() |
China menjadi salah satu negara yang banyak mengolah daging babi. Sebab, daging babi telah menjadi bagian penting dari masakan dan budaya China.
Menurut Beef2Live, pada tahun 2020, China telah memproduksi 36 juta ton daging babi. Diikuti oleh Uni Eropa dengan jumlah sebesar 24 juta ton, kemudian Amerika Serikat sebesar 13 juta ton.
Tidak hanya masalah produksi, China juga menjadi negara yang paling banyak mengonsumsi daging babi. Setiap tahunnya, ada 54 juta metrik ton daging babi dikonsumsi masyarakat China.
Meskipun China menjadi pemasok daging babi terbesar, tetapi negeri tirai bambu ini juga menjadi importir daging babi terbanyak. Mereka paling banyak mengimpor daging babi dari negara Amerika Serikat.
Daging babi telah menjadi bahan penting dalam makanan tradisional China, mulai dari Jiang jiang rou si, daging babi panggang, moo shu pork tung-po pork, iga asam manis babi, char siu, dan masih banyak lagi.
Bahkan, masyarakat China tidak hanya mengonsumsi dagingnya. Mereka juga mengonsumsi bagian ati, ampela, darah, kulit, hingga organ lain dari babi.
2. Sejarah daging babi di China
![]() |
Sejarah daging babi di China sudah dimulai sejak zaman batu. Menurut Eating China, babi merupakan salah satu hewan ternak pertama di sana. Kemudian, babi disembelih dan diambil lemaknya untuk diolah menjadi ham, sosis, dan makanan lain. Bahkan, dulu beberapa bagian dari babi dikonsumsi oleh wanita hamil untuk menguatkan mereka karena nutrisinya dianggap melimpah.
China Dialogue melaporkan bukti dimana babi telah diternak lebih dari 9.000 tahun lalu. Hewan ternak ini dianggap tidak hanya bermanfaat sebagai sumber protein, tetapi juga membantu pertumbuhan tanaman-tanaman pada zaman dinasti. Membuat mereka menjadi bagian penting dalam kesejahteraan kerajaan.
Babi bahkan menjadi bagian budaya dan spiritual masyarakat China. Hewan ini muncul dalam kalender zodiak dan sejarah dunia mencatat babi melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Krisis babi di China hingga olahan babi di China ada pada halaman selanjutnya!
3. Dunia daging babi di China
![]() |
Meskipun produksi daging babi sangat banyak, tetapi China sempat mengalami krisis daging babi. Menurut laporan CNN, China mengalami krisis babi akibat menurunnya jumlah produksi peternak. Hal ini dipicu karena lonjakan biaya pakan, membuat peternak memperlambat produksi agar kerugian tidak semakin besar.
Akibat krisis babi, negara ini akhirnya mengimpor daging babi dari Amerika Serikat. Menurut U.S. Department of Agricultural, pada tahun 2020, China mengimpor daging babi senilai $2,3 miliar (Rp 35 T). Sedangkan, Jepang menjadi importir kedua terbesar yang membeli daging babi senilai $1,6 miliar (Rp 24 T).
Jenis babi yang paling umum diternak dan diambil dagingnya yaitu jenis Yorkshire dari Amerika Utara. Daging babi ini dikenal lebih rendah lemak dan sangat berotot.
Terlepas dari itu, China sebenarnya memiliki banyak variasi babi. Bahkan menurut laporan Facts dan Detail, China memiliki separuh jumlah babi di dunia, dengan total sekitar 450 juta ekor, dan sekitar 70%nya dipelihara oleh para peternak kecil.
Daging babi disukai karena lezat, murah, dan bernutrisi. Daging ini juga bisa diolah dengan berbagai macam cara, mulai dari dipanggang, diasinkan, digoreng, hingga direbus.
Simak Video "Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)