Merek burger Indonesia, Blenger Burger, kembali ramai dibicarakan di Twitter. Netizen mengaku rindu makan burger murah dan enak itu. Sempat populer, bagaimana kondisi merek burger ini?
Belakangan ini, beberapa merek makanan Indonesia yang sudah lama hadir, kembali ramai diperbincangkan. Salah satunya, Mie Gaga yang sempat viral lagi karena masalah sengketa bisnis dengan merek mie instan Indomie.
Namun, bukan hanya Mie Gaga yang kembali viral, tetapi merek makanan Indonesia lainnya juga ikut dibicarakan. Seperti Blenger Burger, salah satu gerai burger lokal yang sempat begitu populer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal mula burger ini ramai dibicarakan adalah ketika akun Twitter @txtkuliner (29/08) mengunggah pengalaman positifnya ketika menikmati hidangan di Blenger Burger. Akun tersebut bertanya kepada netizen apakah mereka pernah mencoba burger legendaris Indonesia ini.
"Salah satu burger legend dari tahun 2000-an, namanya Burger Blenger, ada yang udah pernah nyobain?" tulis cuitan tersebut.
![]() |
Blenger Burger tidak hanya terkenal enak, tetapi juga memiliki harga terjangkau. Akun Twitter ini pun sempat terkejut karena harganya dari dulu sampai sekarang masih terjangkau, sekitar Rp 20 ribuan.
Rupanya, cuitan tersebut mengundang banyak reaksi netizen. Mereka ikut rindu dan bernostalgia mengingat kenikmatan saat makan burger dari Blenger Burger. Tak sedikit juga netizen tertarik membeli burger ini lagi. Sebagian netizen juga bertanya-tanya lokasi dimana mereka bisa membeli Blenger Burger saat ini.
Akibat cuitan tersebut Blenger Burger kembali menarik perhatian banyak orang. Dulu Blenger Burger memang sempat sangat populer, bahkan pengunjung sampai harus rela antre demi mencicipi burger lokal yang ekonomis itu.
Sebenarnya, di balik kesuksesan Blenger Burger saat itu, ada fakta menarik. Berikut faktanya.
1. Didirikan oleh mantan karyawan perusahaan swasta
![]() |
Merek Blenger Burger muncul sekitar tahun 2004. Pendirinya merupakan sosok mantan karyawan perusahaan swasta, Erik Kadarman Subarna.
Di perusahaan sebelumnya, Erik sudah menduduki posisi sebagai manajer. Akan tetapi, ia lebih memilih keluar dari pekerjaanya dan memulai bisnis jualan burger ini.
Meskipun tidak memiliki latar belakang dalam bidang kuliner, tetapi Erik memiliki hobi dalam bidang tersebut. Atas dasar hobi, akhirnya Erik memberanikan diri menjual burger yang resepnya ia dapat dari hasil trial and error beberapa kali.
Erik Kadarman pun menjual burgernya dengan sebutan Blenger Burger.
2. Menawarkan burger dengan harga terjangkau
![]() |
Nama bisnis kuliner ini memang cukup menarik. Blenger sendiri dalam bahasa Jawa diartikan sebagai merasa kekenyangan atau hingga kenyang. Dari asal usul namanya, Blenger Burger pun menawarkan burger lokal dengan isian daging patty tebal. Berharap orang yang memakannya bisa merasa kenyang.
Berbicara soal menu dan harga, variasinya cukup ramping. Namun, hal ini justru membuat pengunjung lebih mudah memilih.
Untuk saat ini, menu yang ditawarkan Blenger Burger terdiri dari, Beef Burger, Cheese Burger, Chilli Dog, Chessy Dog, French Fries, dan beberapa variasi minuman. Mereka juga menawarkan porsi menu burger dan hot dog yang dua kali lebih besar.
Masalah harga, Blenger Burger dibilang punya harga lebih terjangkau daripada restoran cepat saji pada umumnya. Burger maupun menu lain yang ditawarkan restoran ini, rata-rata dibanderol mulai dari Rp 20 ribuan sampai Rp 30 ribuan saja.
Meskipun dulu Blenger Burger hanya dijual dengan harga Rp18 ribuan, tetapi kenaikan harganya sampai tahun ini tidak begitu banyak.
Fakta lain Blenger Burger bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Sempat fenomenal dan diantre banyak pengunjung
Tidak lama sejak didirikan, Blenger Burger berhasil menarik perhatian banyak orang. Keberanian Erik Kadarman membangun bisnis kuliner yang awalnya kecil-kecilan ini, rupanya membawa hasil di luar dugaan.
Blenger Burger pertama kali didirikan di gerai Bintaro. Dalam tempo singkat, gerai pertama itu diserbu banyak pembeli. Bahkan, banyak pengunjung rela antre demi bisa mencicipi kenikmatan burger lokal ini.
Keberhasilannya di cabang Bintaro membuat Erik memutuskan membuka cabang baru, berlokasi di Blok M, Jakarta Selatan. Cabang Blok M rupanya juga banyak diserbu pengunjung. Membuat Blenger Burger pun menjadi perbincangan dari mulut ke mulut hingga akhirnya masuk ke media massa.
Padahal, zaman itu, mereka tidak melakukan marketing secara aktif melalui unggahan di media sosial. Namun, tetap berhasil menggaet perhatian banyak orang.
Harganya yang terjangkau dengan porsi standar dan kualitas enak ini tampaknya menjadi faktor yang membuat Blenger Burger dulunya sempat begitu populer.
4. Mengubah sistem bisnis
Setelah melihat perkembangan pesat, Erik memutuskan menawar bisnis Blenger Burger kepada investor dengan sistem waralaba. Meskipun, sistem ini tidak begitu mulus, tetapi Erik masih menerapkannya sampai sekarang. Seiring berjalannya waktu, tampaknya Erik lebih serius lagi menggarap sistem waralaba tersebut.
Beberapa cabang Blenger Burger memang sudah banyak yang tutup. Hal ini mungkin membuat banyak orang mengira Blenger Burger telah bangkrut. Padahal, sejumlah cabang Blenger Burger masih bertahan sampai tahun ini.
Saat ini cabang Blenger Burger memang baru ada di sekitar Jakarta. Per tahun 2023, Blenger Burger memiliki 4 cabang, berlokasi di daerah Serpong, Bintaro, Kebayoran Baru, dan Cilandak.
Di tengah-tengah banyaknya pesaing baru muncul, Blenger Burger masih berusaha mempertahankan bisnis kulinernya. Di sisi lain, banyak masyarakat Indonesia yang rindu dengan kenikmatan burger ekonomis tersebut.
Simak Video "Burger Jalapeno di Jaksel yang Lezat dan Juicy"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)