Saat bepergian ke negara yang minoritas Islam, sulit untuk menemukan restoran bersertifikat halal. Dalam hal ini apakah boleh Muslim makan di restoran non halal.
Pembahasan seputar makanan halal dan haram memang tidak ada pernah habisnya dalam Islam. Pertanyaan seputar apakah Muslim boleh makan di restoran yang menyajikan menu non halal masih sering dipertanyakan.
Isu ini kerap muncul ketika orang Muslim tengah berpergian atau tinggal di negara yang minoritas Muslim. Umumnya sulit untuk menemukan restoran yang bersertifikat halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alternatifnya, banyak Muslim yang memutuskan untuk memesan makanan seperti ayam atau ikan, di restoran yang menyajikan menu non halal.
![]() |
Dilansir dari Halal Times (31/08), hukum boleh atau tidaknya seorang Muslim makan di restoran yang menyajikan menu non halal masih sering menjadi dilema.
Menurut pandangan Abd al-Fathah Idris, selaku profesor dari Islamic Jurisprudence di Al-Azhar University, jika makanan yang sebenarnya halal untuk Muslim tapi dimasak dengan cara tak halal bisa jadi haram. Seperti memakai lemak atau minyak babi, maka makanan tersebut menjadi haram dan dilarang untuk dimakan Muslim.
Hal ini juga berlaku jika kita memesan makanan halal seperti sayuran contohnya. Tapi sayuran itu dimasak di wajan yang sama dengan makanan non halal, makan sayur tersebut menjadi haram karena sisa-sisa makanan non halal akan menempel di sana.
Lalu bagaimana dengan negara minoritas Muslim yang jarang memiliki restoran atau tempat makan halal? Jawabannya tergantung pada penyajian makanan tersebut.
Umat Muslim harus cermat melihat dan bertanya tentang proses masak di restoran tersebut. Salah satunya restoran yang dipilih harus memiliki peralatan makan yang berbeda, dengan peralatan makan untuk makanan non halal.
![]() |
Lalu bagaimana restoran menyimpan bahan makanan mereka. Jika menu yang dipesan ternyata diambil dari satu wadah yang sama dengan menu non halal, maka makanan tersebut menjadi haram.
Terakhir yang terpenting adalah apakah pihak restoran memasak makanan halal di alat masak yang sama, dengan makanan non halal.
Misalnya menu babi digoreng di wajan yang sama dengan ikan goreng. Artinya menu ini harus dihindari, dan lebih aman memilih menu sayur atau sop yang tidak dimasak dengan wajan tersebut.
Untuk menghindari kebingungan ini, banyak pengemuka agama Islam menyarankan umat Muslim untuk mencari restoran yang benar-benar halal. Atau setidaknya restoran yang dimiliki umat Muslim, agar makanan yang dikonsumsi tetap halal.
Memang sulit mencari makanan halal di negara-negara dengan mayoritas penduduk non Muslim. Tapi informasi seputar tempat makan halal, restoran halal hingga toko kue halal di berbagai negara sudah mudah diakses di internet atau media sosial.
(sob/odi)