Tempe merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi kita jumpai di Indonesia. Tempe sangat populer di kalangan masyarakat karena merupakan bahan makanan yang sangat murah dan mudah untuk diolah ke dalam berbagai jenis masakan. Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bantuan Rhizopus sp.
Tempe mengandung banyak nutrisi, seperti protein tinggi, banyak serat, dan nutrisi tempe lainnya yang dapat menyehatkan tubuh. Selain mengandung banyak nutrisi, tempe dapat menurunkan kadar kolesterol pada tubuh dan menangkal radikal bebas.
Tempe sangat mudah ditemui karena dijual di mana saja. Tapi tempe buatan sendiri bisa jadi lebih baik daripada tempe yang dibeli di toko karena kamu akan mengetahui setiap prosesnya dan bahan seperti apa yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membuat tempe buatan sendiri, ada beberapa hal penting yang harus kamu ketahui agar hasil tempe kamu bagus.
Hal Penting dalam Pembuatan Tempe
1. Perhatikan Kualitas Kedelai
Untuk membuat tempe kedelai rumahan, pastikan kamu menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Kedelai yang berkualitas baik biasanya berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan. Kamu juga bisa membuat tempe dari kacang-kacangan lain, seperti tempe kacang polong hitam, tempe buncis, atau tempe kacang hitam. Jadi kamu tidak akan bosan dengan tempe kedelai karena kamu bisa membuat tempe dengan kacang apa saja, bahkan biji-bijian campuran.
2. Kualitas Ragi Tempe
Ragi tempe adalah campuran kering Rhizopus sp dan substrat lain seperti tepung beras. Tanpa ragi tempe, butiran kedelai tidak akan terikat dan memadat, sehingga tidak bisa disebut tempe. Ragi tempe yang berkualitas baik harus mengandung jutaan Rhizopus sp dan tidak mengandung bakteri patogen serta tidak terkontaminasi. Dua hal di atas adalah hal utama untuk membuat tempe yang sempurna.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa langkah dan tahapan dalam proses fermentasi tempe.
Langkah-langkah Penting dalam Proses Fermentasi Tempe
Agar proses fermentasi tempe berhasil dan tempe yang dihasilkan baik, setidaknya ada 3 hal utama yang penting untuk diperhatikan.
- Kebersihan peralatan yang digunakan untuk membuat tempe. Karena peralatan yang bersih dapat mencegah kontaminasi mikroba. Dan pastikan semua peralatan yang digunakan untuk membuat tempe bebas dari minyak dan garam, karena akan mengganggu pertumbuhan spora.
- Saat penambahan ragi tempe pada kedelai yang sudah dimasak harus pada posisi kedelai yang sudah ditiriskan dengan sempurna agar bakteri pembusuk tidak tumbuh.
- Saat proses fermentasi, waktu dan suhu harus dikontrol.
Tahapan- tahapan dalam Proses Fermentasi Tempe
- Sebelum kamu mencuci kedelai, pastikan kamu membersihkannya dari kotoran yang menempel di butiran kedelai.
- Cuci kedelai dengan air bersih hingga debu dan kotoran lainnya hilang.
- Setelah itu, kedelai siap untuk direbus. Rebus kedelai dalam air mendidih (100°C) selama 30 menit hingga kedelai lunak dan kulitnya mudah dikupas.
- Perebusan pertama sudah selesai. Diamkan kedelai yang sudah direbus bersama air rebusan hingga dingin. Diamkan dalam suhu ruangan selama 20-22 jam.
- Buang atau kupas kulit kedelai dengan cara diperas. Atau bisa juga menggunakan mesin pengupas kulit. Jika kamu menggunakan mesin tersebut, kupas kulit kedelai saat masih basah.
- Pisahkan kedelai dari kulitnya yang mengambang dengan merendamnya di dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir, lalu aduk kedelai.
- Sekarang adalah perebusan kedua. Rebus kedelai yang sudah dibuang kulitnya dalam air asam selama 45-60 menit. Kamu dapat menambahkan cuka ke dalam air. Cuka dapat membunuh mikroba jahat, menghilangkan sifat anti nutrisi pada kedelai, dan juga meningkatkan daya serap.
- Saat kamu meniriskan kedelai yang sudah dibuang kulitnya, pastikan kamu meniriskannya dengan sempurna dan biarkan hingga mencapai suhu ruangan (25-27 â). Dan akan lebih baik jika kamu mencampurkan ragi tempe ketika kedelai yang dimasak berada dalam kondisi keasaman antara pH 4,8 - 5,0 dan kadar air sekitar 45-55% dan tentu saja sudah mencapai suhu ruangan.
- Saatnya mencampurkan kedelai yang sudah direbus dengan ragi tempe. Intinya, kamu harus menambahkan ragi tempe ke dalam kedelai yang sudah direbus ketika kedelai sudah mencapai suhu ruangan. Kemudian, aduk hingga rata.
- Bungkus kedelai, kamu bisa menggunakan daun pisang, bambu, atau kantong plastik. Jika kamu menggunakan kantong plastik, kamu harus menusuk permukaan plastik dengan tusuk gigi atau sumpit, lalu mengisinya dengan kedelai. Ketebalan yang lebih baik adalah sekitar 3 cm.
- Fermentasi kedelai dengan cara meletakkannya di dalam ruangan dengan suhu sekitar 30-37°C dan kelembaban relatif (RH) 70-85% selama 22-26 jam hingga seluruh bagian kedelai tertutup oleh kapang/ miselium berwarna putih.
Proses fermentasi adalah hal yang paling penting dalam pembuatan tempe. Jika ruangan kamu tidak memiliki suhu yang tepat untuk proses fermentasi, kamu bisa menggunakan inkubator tempe untuk memfermentasikannya. Atau kamu bisa memasukkan kedelai yang sudah disiapkan ke dalam oven dengan lampu menyala.
Jika kamu memiliki kain katun tipis atau kain muslin, keduanya bisa Anda gunakan sebagai pelapis untuk menambah suhu hangat.
Demikian penjelasan singkat mengenai hal yang harus diperhatikan saat melakukan proses fermentasi tempe. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
(fds/fds)