Konsep maid cafe yang viral melayani para pelanggan termasuk hingga menyuapi makanan. Tetapi di Singapura maid cafe justru dianggap tak sopan dan dicekal.
Konsep pelayanan kafe dan restoran yang unik selalu berhasil menarik perhatian pelanggan yang penasaran. Salah satu konsep yang sedang ramai diperbincangkan adalah maid cafe.
Maid cafe menerapkan konsep pelayanan ekstra pada pelanggan yang datang ke kafe mereka. Para pelayan yang bertugas di sana juga akan hadir melayani pelanggan dengan pakaian yang seksi dan cukup terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia sendiri maid cafe sempat hadir di beberapa tempat dan laris diantre pengunjungnya. Tetapi berbanding terbalik dengan Indonesia, kehadiran maid cafe di Singapura justru dicekal.
Baca juga: Di Restoran Salt Bae Kini Ada Steak dan Burger Harga Terjangkau
![]() |
Sebuah universitas menghadirkan maid cafe sebagai salah satu rangkaian acara untuk mahasiswanya. Menurut laporan Stomp (9/7) acara tersebut berlangsung di Fakultas Ilmu Komputer dan Sistem Informasi.
Acara berjudul Daijoubu menghadirkan Tsundere Cafe yang bekerja sama dengan SubaToki Cafe untuk menyiapkan beberapa pelayan seksi dan melayani para mahasiswa yang datang. Ternyata ketika acara berlangsung, kehadiran kafe ini ditolak oleh pihak kampus.
"Menurut kami kegiatan seperti ini tidak layak diadakan di lingkungan kampus. Kami kecewa atas dilakukannya hal ini dan akan dipastikan pemilik tenant mematuhi kewajiban mereka dengan hal-hal sopan," kata juru bicara Singapore Management University (SMU).
Kehadiran Tsundere Cafe dinilai merusak citra baik acara Daijoubu dan nama baik Singapore Management University. Aktivitas yang dilakukan di kafe tersebut juga dinilai tak sopan karena menghadirkan beberapa hukuman.
![]() |
Melalui sebuah video yang diunggah oleh SubaToki Cafe ada beberapa pelanggan yang disuruh melakukan push up. Tak hanya itu, pelanggan yang kalah dalam sebuah tantangan juga akan dipukul wajahnya atau diinjak oleh pelayan seksi.
Diklarifikasi oleh SubaToki Cafe, hukuman yang dihadirkan merupakan permintaan dari para pengunjung. Mereka berusaha membuat kegiatan di kafe lebih meriah dengan memberikan beberapa tantangan dan hukuman.
SubaToki Cafe menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada pelayan seperti itu pada kegiatan sehari-hari di kafe. Sayangnya pihak kampus tak menerima alasan atau memberikan keringanan apapun.
Acara Daijoubu di SMU berlangsung dengan sebagaimana mestinya. Hanya saja Tsundere Cafe yang dihadirkan kini telah resmi dibubarkan dan dilarang beroperasi kembali.
(dfl/odi)