Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih Pesanan

Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih Pesanan

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 04 Jul 2023 16:30 WIB
Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih Pesanan
Foto: Stomp.straitstime.com / Henry
Jakarta -

Seorang pengunjung kembali dirugikan. Pasalnya, pelayan di resto asal memasukkan pesanannya tanpa mengkonfirmasi ulang. Tagihan makannya pun jadi lebih mahal.

Ketika memesan makanan di restoran, pengunjung sebaiknya mengkonfirmasi ulang pesanan yang ia mau. Jangan sampai hal ini terlewat, karena bisa saja pelayan restoran memasukkan pesanan yang justru membuat pengunjung rugi. Seperti yang dialami pengunjung ini.

Henry membagikan pengalaman buruknya di media sosial, tepatnya di laman Stomp. Pria tersebut menjelaskan kronologi yang terjadi ketika istrinya memesan makanan untuk dibawa pulang di sebuah restoran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istri Henry sempat makan siang bersama beberapa temannya di restoran China Clan 7, di Lorong Chuan, Singapura. Istrinya pun memesan menu daging char siew dan daging perut babi panggang yang sudah dipaketkan dalam menu trio platter, lapor stompstraitstimes.com (28/06).

Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih PesananKarena hidangan char siew dan pork bellynta enak, istri Henry pun memutuskan untuk memesan dan dibawa pulang. Foto: Stomp.straitstime.com / Henry

Istrinya merasa hidangan tersebut punya rasa enak. Karenanya ia memutuskan untuk memesan hidangan yang sama untuk suaminya, Henry. Istri Henry juga sudah memberi tahu pelayan agar pesanan tambahan itu dibawa pulang.

ADVERTISEMENT

Henry mengungkap, "Istri saya sudah kasih tahu ke pelayan kalau pesanan itu untuk dibawa pulang. Pelayan tidak mengatakan apapun dan langsung saja memasukkan pesanan itu ke tagihan."

Setelah melakukan pesanan tambahan, istri Henry mengira makanan itu akan dikemas dalam satu wadah dimana daging dan nasi digabungkan bersama. Namun ekspektasi tersebut sangat berbeda dari kenyataannya.

Awal kebingungan ini pun muncul ketika istri Henry menerima tagihan makanannya. Dalam tagihan tersebut, istri Henry telah ditagih satu box char siew daging seharga $16 atau sekitar Rp 177 ribu. Satu porsi daging perut babinya ditagih dengan harga $18 (Rp 200 ribu). Ada juga biaya satu box nasi seharga $1.50 atau sekitar Rp 16 ribu.

Karena sedang mentraktir temannya, istri Henry pun tidak terlalu memedulikan tagihan mahal ini. Namun ketika Henry mengeceknya kembali, ada hal mengganjal dari tagihan tersebut.

Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih PesananIni dia tagihan bill makan istri Henry. Foto: Stomp.straitstime.com / Henry

Memang menu Char Siew dan daging perut babi ada di menu. Tetapi sebenarnya, terdapat menu duo platter yang jatuhnya lebih murah. Dengan harga $22.80 (Rp 253 ribu), pengunjung sudah mendapat char siew dan daging perut babi.

Namun hal yang menjadi masalah ketika pelayan restoran memasukkan tagihan makanan dibawa pulang ke dalam tagihan yang sama dengan tagihan makan di tempat. Hal tersebut membuat istrinya perlu membayar tagihan pajak layanan yang sama kepada pesanan take away Henry.

Pengunjung Ini Murka karena Pelayan Resto Asal Menagih PesananIni dia tampilan pesanan char siew dan pork belly yang dibawa pulang. Foto: Stomp.straitstime.com / Henry

Penambahan pajak GST (Goods and Services Tax) atau pajak barang dan jasa layanan publik ini dipermasalahkan karena sebenarnya, pengunjung tidak perlu membayar pajak tersebut ketika mereka memesan makanan yang dibawa pulang.

Pajak tersebut hanya dikenakan ketika seseorang makan langsung di tempat. Sedangkan ketika pengunjung memesan makanan untuk dibawa pulang atau memesannya melalui layanan pesan antar makanan, mereka secara teknik tidak seharusnya membayar pajak GST, lapor thefipharmascist.com (09/06/2021).

Henry juga kesal karena pelayan tidak mengkonfirmasi ulang pesanan yang diminta istrinya. Pelayan restoran itu justru asal langsung memasukkannya dalam tagihan.

"Saya mau bertanya mengapa pegawai restoran tidak mengklarifikasi ulang dengan istri saya sebelum memasukkan pesanan. Mengapa mereka tidak memasukkan menu untuk Duo Platter saja, dibandingkan memasukkan menu itu secara satuan? Dan mengapa harus membayar pajak layanan pada pesanan untuk dibawa pulang?" ujar Henry.

Menanggapi isu ini, perwakilan restoran Clan 7 akhirnya angkat bicara. Pihak restoran menjelaskan kalau daging ala carte punya porsi lebih besar dibandingkan di platter. Sedangkan untuk masalah pajak layanan, mereka mengaku telah melakukan kesalahan.

"Pertama-tama kami sangat menyesal telah membuat pengunjung merasa kecewa dengan pengalamannya di Clan 7. Berdasarkan penelusuran kami, kami akan menjelaskan klarifikasi terkait masalah ini," jelas salah satu pihak resto.

Karena ada kesalahan pada tagihan pajak layanan di menu takeaway, pihak Clan 7 akan menukar tagihan ala carte menjadi menu duo platter ke dalam tagihan dibawa pulang. Restoran itu juga akan mengembalikan uang layanan pajak yang sebelumnya telah mereka tagih.




(aqr/adr)

Hide Ads