Fakta Seputar Cokelat, Penjualan hingga Manfaatnya untuk Kesehatan

Fakta Seputar Cokelat, Penjualan hingga Manfaatnya untuk Kesehatan

Hana Nushratu - detikFood
Selasa, 04 Jul 2023 11:39 WIB
Krakakoa
Foto: dok. Tokopedia
Jakarta -

Setiap tahunnya, Hari Cokelat Sedunia atau World Chocolate Day diperingati pada 7 Juli. Makanan yang berasal dari biji kakao ini juga dikenal sebagai salah satu komoditas dengan nilai perdagangan paling tinggi di dunia.

Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin), Indonesia merupakan negara dengan industri pengolahan cokelat ketiga terbesar di dunia, setelah Belanda dan Pantai Gading.

Industri cokelat artisan atau cokelat buatan tangan di Indonesia tercatat menghasilkan 1.242 ton cokelat olahan per tahun dengan market share sebesar 1,3 persen dari konsumsi cokelat dalam negeri. Cokelat artisan berpeluang mengisi market share 10 persen bahkan lebih di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kolaborasi seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong kemajuan industri cokelat tanah air. Tokopedia pun terus memberi panggung bagi pelaku usaha lokal makanan dan minuman termasuk cokelat melalui kampanye Tokopedia NYAM! agar lebih mudah dijangkau masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia," kata Category Development Senior Lead Tokopedia Sherine Pranata, dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Selasa (4/7/2023).

Sherine menyebut, antusiasme masyarakat terhadap cokelat meningkat dengan rata-rata kenaikan pembelian lebih dua kali lipat di Tokopedia. Adapun daerah-daerah yang memiliki peningkatan tertinggi jumlah pembeli cokelat di antaranya Pidie (Aceh), Tapanuli Tengah (Sumatra Utara), Mesuji (Lampung), Bangli (Bali) dan Kepulauan Talaud (Sulawesi Utara).

ADVERTISEMENT

"Di sisi lain, Pidie, Tapanuli Tengah, Bangli, Sabu Rajiua (Nusa Tenggara Timur) dan Raja Ampat (Papua Barat) menjadi beberapa daerah dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi cokelat di Tokopedia, dengan rata-rata peningkatan lebih dari 3 kali lipat," tambahnya.

Tokopedia NYAM! juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha cokelat di Indonesia termasuk UMKM, seperti Krakakoa (Lampung) dan Falala Chocolate (Bali).

UMKM Tokopedia 'Krakakoa' Usung Cokelat 100% dari Petani Lokal

Awalnya, Founder Krakakoa Sabrina Mustopo, mengaku tidak tahu menahu tentang industri cokelat. Namun, situasi berubah sejak dirinya membaca laporan tentang statistik industri cokelat di Indonesia.

"Saya kaget melihat angka produksi kakao di Indonesia makin turun, pendapatan petani cokelat minim dan kualitas cokelat pun menurun. Dari keadaan ini, ada peluang yang sangat besar untuk melakukan sesuatu demi mensejahterakan petani cokelat di Indonesia," kata Sabrina.

Berangkat dari hal tersebut, Sabrina akhirnya mendirikan Krakakoa pada 2013. Sabrina menuturkan Krakakoa melibatkan ratusan petani cokelat lokal mulai dari Aceh, Lampung, Bali, hingga Sulawesi untuk menjadi penghasil biji kakao. Nantinya, biji kakao tersebut dapat dijual kepada Krakakoa dengan harga lebih tinggi di pasaran.

"Krakakoa juga turut memberdayakan para petani lokal. Salah satu contoh upayanya, kami memberi pelatihan untuk 1.000 petani di taman nasional Lampung, Sumatera dan Sulawesi Barat agar mereka bisa menghasilkan biji kakao yang berkualitas," tutur Sabrina.

Sabrina memanfaatkan Tokopedia agar cokelat lokal dapat dijangkau lebih mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hasilnya, sebanyak 75 persen penjualan online Krakakoa berasal dari e-commerce tersebut.

"Hal ini secara tidak langsung membantu memberdayakan petani cokelat untuk terus semangat menanam, memproduksi cokelat 100 persen asli Indonesia berkualitas tinggi," kata Sabrina.

Awalnya Rugi Jutaan, 'Falala Chocolate' Bali Kini Jangkau se-Indonesia lewat Tokopedia

Founder Falala Chocolate Bali Dewa Gede Padma Arta Putra, mendirikan bisnis cokelat bersertifikasi halal, Falala Chocolate Bali, bersama kekasihnya saat ia berkuliah di awal pandemi. Pria yang akrab disapa Dode ini hanya memiliki modal Rp 13 juta dari uang saku.

"Saat membangun Falala Chocolate Bali dari nol, banyak tantangan yang kami hadapi. Mulai dari harus belajar berbisnis hingga mengolah cokelat secara otodidak. Bahkan kami pernah menerima komplain dari banyak pembeli karena packaging cokelat kami masih belum optimal. Hal itu membuat kami mengalami kerugian jutaan rupiah hingga budget minus dalam sehari," ujar Dode.

Melalui ulasan pembeli, Falala Chocolate Bali mulai berinovasi dan membuat packaging atau kemasan yang lebih baik. Kini, Dode bisa memperkerjakan enam orang karyawan.

Ia pun memanfaatkan platform digital Tokopedia untuk meningkatkan daya saing bisnis serta memperluas jangkauan pasar ke luar Bali.

"Kami mulai mengikuti kampanye Tokopedia NYAM! di awal 2023. Kini Falala Chocolate mengalami kenaikan jumlah transaksi lebih dari 2 kali lipat selama kuartal II 2023 dibandingkan kuartal II 2022. Bahkan jumlah transaksi antarpulau kami lewat Tokopedia melonjak hampir 3 kali lipat. Hal ini karena Tokopedia bisa memfasilitasi pengiriman makanan ke luar pulau secara aman dan cepat," jelas Dode.

Manfaat Cokelat Bagi Kesehatan

Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, cokelat juga memiliki banyak nilai baik untuk kesehatan tubuh. Menyambut Hari Cokelat Sedunia 2023, spesialis gizi klinik, dr Elfina Rachmi, M.Gizi, SpGK, pun membagikan sejumlah manfaat cokelat bagi kesehatan, antara lain:

1. Mencegah penyakit jantung dan menurunkan darah tinggi.

dr Elfina menuturkan, cokelat mengandung senyawa kimia yang menyehatkan jantung atau kardiovaskuler. Khususnya, jika seseorang mengonsumsi cokelat hitam atau dark chocolate.

"Bahkan dengan mengonsumsi dark chocolate yang kaya akan kandungan mineral, seperti zat besi, magnesium dan zinc, maka bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung hingga menurunkan darah tinggi," ujar dr Elfina.

2. Menurunkan berat badan dan mencegah penuaan dini.

Cokelat cenderung dianggap sebagai pemicu kenaikan berat badan. Sebaliknya, dr Elfina menyebut bahwa cokelat yang dikonsumsi secukupnya dapat menurunkan berat badan. Adapun porsi yang disarankan yaitu 30-50 gram cokelat per hari.

"Cokelat mampu meningkatkan sensitivitas hormon leptin yang memicu rasa kenyang serta mengurangi hormon ghrelin yang dapat mengurangi rasa lapar," kata dr Elfina.

"Selain menurunkan berat badan, cokelat memiliki kandungan flavonoid serta antioksidan alami untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Hal ini dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke otak hingga mencegah demensia dan penuaan dini," sambungnya.

Masker yang terbuat bubuk cokelat juga bisa dimanfaatkan sebagai pencerah kulit yang menggelap akibat paparan sinar matahari. Hal ini karena kandungan pada cokelat dapat membantu merangsang sel-sel kulit untuk regenerasi dan menurunkan produksi pigmen.

"Di Tokopedia sendiri, penjualan produk masker wajah dengan bubuk cokelat naik lebih dari 5 kali lipat," ujar Sherine.

3. Menenangkan pikiran dan meningkatkan mood.

Bukan rahasia lagi bahwa cokelat dikenal mampu memperbaiki mood. Sebab, cokelat mengandung hormon antidepresan seperti endorfin dan serotonin.

"Sehingga dapat meningkatkan dan menjaga keseimbangan mood," ungkapnya.

"Animo masyarakat dalam mengonsumsi makanan berbahan dasar cokelat cenderung tinggi. Terlihat dari tren belanja online, misalnya cookies cokelat. Jumlah pembeli cookies cokelat di Tokopedia meningkat lebih dari 1,5 kali lipat selama kuartal II 2023," pungkas Sherine.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Unik! Cokelat Telur Paskah Bertema Olahraga Jelang Olimpiade Paris"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads