Akhir-akhir ini banyak masakan ditambahkan truffle oil alias minyak truffle. Sebelum sepopuler sekarang, banyak mitos terkait minyak truffle yang sebenarnya tidak perlu dipercaya lagi.
Minyak truffle atau truffle oil sering digunakan untuk menambah rasa dan aroma pada masakan. Misalnya ditambah ke atas pizza, ke hidangan pasta atau risotto, atau menjadi saus salad.
Minyak berkualitas itu sering menjadi andalan karena dapat memberikan sentuhan rasa yang ringan namun berkesan dalam sebuah makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya masih banyak kesalahpahaman terkait minyak truffle. Untuk meluruskan, merangkum mashed.com (26/05), sebaiknya 5 mitos minyak truffle ini tidak perlu dipercaya lagi.
1. Minyaknya selalu mengandung truffle
![]() |
Minyak truffle tentu saja mengandung truffle di dalamnya. Namun tidak semua minyak truffle diproduksi menggunakan bahan truffle. Ketersediaan truffle yang terbatas dan harganya yang mahal membuat minyak ini sering menggunakan senyawa sintetis yang meniru aroma dan rasa truffle.
Bahkan minyak truffle yang sering ditemui di pasaran lebih banyak terbuat dari perasa sintetis daripada truffle asli.
Di dalam truffle terdapat senyawa yang memberikan rasa dan aroma khas. Senyawa itu dapat diproduksi secara sintetis, menghasilkan minyak truffle yang lebih murah daripada minyak yang menggunakan truffle asli.
Salah satu senyawa utama yang dipakai ialah 2,4 dithiapentane. Fungsi senyawa ini memberikan aroma dan rasa yang mirip seperti bau kaki atau bau mulut.
Dalam banyak minyak truffle, campuran senyawa sintetis biasa ditambah ke dalam basis minyak untuk menciptakan rasa dan aroma mirip truffle. Racikan inilah yang membuat minyak truffle punya harga lebih murah.
Sedangkan minyak truffle yang menggunakan truffle asli, harganya bisa mencapai $200 atau Rp 2,9 juta per ounces atau per 28 ml.
2. Tidak pernah ada kandungan truffle asli
![]() |
Meskipun kebanyakan minyak truffle di pasaran menggunakan senyawa truffle sintetis, bukan berarti tidak ada minyak yang menggunakan truffle asli.
Minyak yang dibuat menggunakan truffle asli diproduksi dengan cara yang sama seperti minyak infus lainnya. Potongan truffle akan diteteskan ke dalam minyak dan dibiarkan berminggu-minggu atau berbulan-bulan agar meresap.
Setelah sudah dibiarkan lama, rasa trufflenya akan meresap ke dalam minyak. Potongan truffle tadi kemudian disaring, dan minyak dikemas dalam botol.
Jika mencari minyak truffle yang punya rasa lebih kuat, kamu bisa membeli minyak truffle alami. Namun perlu hati-hati karena banyak produsen minyak truffle yang melabeli produk mereka dengan label 'alami' padahal menggunakan senyawa truffle sintetis.
Mitos truffle oil yang tidak perlu dipercaya lagi bisa dilihat pada halaman berikutnya!
3. Rasanya benar-benar seperti truffle
Banyak orang menganggap minyak truffle punya rasa benar-benar sama dengan jamur truffle asli. Faktanya tidak, karena minyak truffle yang banyak dijual menggunakan senyawa sintetis. Karenanya ada sedikit perbedaan dengan rasa truffle asli.
Minyak truffle dikenal punya rasa yang justru lebih kuat dan lebih ampuh untuk mengangkat rasa pada hidangan. Sedangkan truffle asli punya rasa yang lebih lembut.
Minyak yang dibuat dari truffle asli juga tidak sepenuhnya punya rasa seperti jamur truffle. Minyaknya memang lebih kaya daripada yang sintetis, tetapi tidak bisa mendeskripsikan rasa truffle dengan tepat.
4. Penggunaan minyak truffle terbatas
Mitos yang sering dipercayai yaitu penggunaan minyak truffle yang terbatas. Mitos ini salah karena minyak truffle jauh lebih serbaguna daripada itu.
Minyak truffle bisa digunakan dalam beberapa masakan. Kalau ingin menambah rasa pada kentang goreng, kamu bisa menambah sedikit minyak truffle. Minyak truffle juga cocok ditambah ke hidangan jamur agar lebih umami. Menambah sedikit minyak ke dalam sup juga mampu meningkatkan rasanya.
5. Minyak truffle bisa digunakan untuk menggoreng
![]() |
Seperti minyak pada umumnya, banyak orang mungkin berpikir minyak truffle dapat digunakan untuk menggoreng. Sebenarnya bisa saja, tetapi tidak disarankan karena beberapa alasan.
Pertama harga minyak truffle mahal sehingga sayang jika digunakan untuk menggoreng atau menumis masakan. Selain itu, ketika minyak truffle dipanaskan, rasanya akan cepat hilang sehingga makanan apapun yang dimasak dengan minyak truffle tidak akan memiliki rasa truffle yang menempel.
Menggoreng, memanggang, menumis, atau mengasinkan makanan menggunakan minyak truffle tidak disarankan. Minyak truffle digunakan hanya sebagai minyak finishing saja. Artinya minyak ini hanya perlu dituang sedikit ke atas masakan seperti menambahkan saus.